29.Berakhirnya pertarungan

2.2K 269 16
                                    

Happy Reading😊
Hati" typo bertebaran😂
-----------------------------------------------------------
Tangisan Rafa semakin kencang dipendengaran warga desa kanibal yang menggendongnya.

"DIAM!!"

"DIAM!! JANGAN MENANGIS!!"

"DASAR MENYUSAHKAN!!"

Warga desa kanibal itu memejamkan matanya saat sesuatu yang tajam menempel di lehernya. Ia menoleh ke arah kanan, di mana Rio menatapnya dengan tajam.

Warga desa itu tersenyum sinis ke arah Rio, "ternyata masih hidup kamu."

"Gue gak bakal mati dengan gampang!! Dan ucapkan selamat tinggal, karena malam ini lo akan mati!!"

Warga desa itu tertawa sangat keras, diikuti tangisan Rafa yang semakin kencang karena ketakutan. Sedangkan Ify harus ditahan oleh Shilla dan Via, karena ia ingin segera membawa Rafa pergi dari warga desa itu.

"KEMBALIIN ANAK GUE!!"

Warga desa kanibal yang sedang menggendong Rafa menoleh ke arah Ify, ia menatap tajam Ify dengan senyuman sinisnya.

"Ternyata kalian bebas ya?! Padahal saya sudah kasih ke kalian untuk bersenang-senang bersama teman saya. Ke mana mereka?"

Rio menelan tombak yang menempel di leher warga desa, "teman lo udah pergi ke neraka!! Dan lo akan menyusulnya!!"

Lagi-lagi warga desa kanibal itu tertawa terbahak-bahak, "gue gak akan terkalahkan."

"Oh ya?"

"Lihat saja, siapa yang akan mati duluan. Kamu atau saya."

Rio berdecak sebal, "ya lo lah, lo harus gue kirim ke neraka."

"Saya takut," ucapnya dengan wajah seolah-olah ia takut dengan ucapan Rio.

Rio semakin menekan tombak ke leher warga desa tersebut, warga desa kanibal itu meringis saat merasakan cairan kental berwarna merah menetes di area lehernya.

"Kalau kamu nusuk saya, saya akan lempar bayi ini ke jurang," ancamnya.

Ify menggelengkan kepalanya, ia memberontak meminta dilepaskan. Tapi Via dan Shilla tetap menahan tangan Ify dengan erat.

"Vi, Shill lepas. Lo gak denger dia mau buang Rafa ke jurang. Gue gak mau Rafa kenapa-kenapa." Ify masih terus memberontak pada Via dan Shilla.

Via menggelengkan kepalanya, "lo lupa perkataan Rio tadi."

"Iya gue lupa." Ify memelototkan matanya ke arah Via.

Via berdecak sebal, "oke kalau lo lupa, gue kasih tau...."

"Via lepas!!"

"Apasih?!"

"Lepasin, gue mau bawa Rafa pergi."

Shilla mendengus, "Fy, udahlah sabar. Gue yakin kok Rio bisa nyelamatin si Rafa."

Via menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Shilla.

"Gue gak percaya."

Via menggelengkan kepalanya, "lo gak percaya kalau Rio bisa ngelakuin hal itu?! Fy percaya sama gue sama Shilla, Rio pasti bisa bawa Rafa ke sini dengan selamat. Lo tinggal nonton pertunjukan mereka berdua."

"Dan jangan lupa...." Shilla menjeda ucapannya sebentar. "Lo harus berdoa demi keselamatan Rafa sama Rio."

Via menganggukan kepalanya, "bener tuh, ayo lo berdoa."

Ify menghembuskan napasnya, "dari tadi gue udah berdoa."

Via berdecak, "berdoa apa?! Dari tadi lo minta gue sama Shilla lepasin tangan lo kok."

Catastrophe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang