28.Pertarungan

2.1K 253 25
                                    

WARNING!!
SEBELUM BACA CERITA INI JANGAN ADA YG MAKAN ATAU APA, DIPASTIKAN KALIAN AKAN MUAL ATAU SEMACAMNYA😂
Happy Reading😊
Hati" typo bertebaran😂
-----------------------------------------------------------
Iel melirik satu persatu warga desa kanibal yang mengepungnya. Ia menatap tajam mereka semua dan dibalas tak kalah tajamnya oleh mereka.

“Seharusnya kamu sudah mati!!”
Iel hanya menatap datar warga desa yang berbicara padanya.

“Seharusnya kamu sudah membusuk!!”

“Dan seharusnya kamu sudah dimakan oleh binatang buas!!”

Iel tersenyum sinis mendengarnya, “sayangnya gue sehat walafiat tuh,” ucapnya acuh tak acuh.

Warga desa yang mengepung Iel menggeram kesal, dengan sekali tendangan ia berhasil menyingkirkan busur dan anak panah di tangan Iel.

Shit.” Iel menggeram kesal saat busur dan anak panahnya terlempar begitu jauh. Iel merenggangkan otot-otot ditubuhnya.

“Tenang, masih ada jurus taekwondo. Belum tau dia kalau gue udah sabuk tinggi di taekwondo.” Iel mulai mengambil kuda-kuda untuk mengeluarkan jurus yang di ajarkan di tempat latihan taekwondo.

Warga desa yang mengepung Iel tersenyum sinis, “lihat, dia sudah gila!!”

Mereka menertawakan Iel yang sedang dalam posisi kuda-kuda. Iel menggeram kesal, dalam hati Iel mengutuk mereka. Lihat saja kalau ia sudah mengeluarkan jurusnya, pasti mereka tidak akan bisa melawan dirinya lagi.

Iel menatap tajam mereka satu persatu dan tanpa aba-aba lagi Iel mulai mengeluarkan jurus yang masih ia ingat. Ia bersyukur karena ia sudah sabuk tinggi di tempat latihannya, jangan warga desa kanibal. Preman saja akan takut dengannya nanti, mungkin.

Bugh

Bugh

Bugh

Dengan sekali tendangan Iel langsung menendang tiga orang sekaligus dengan cepat, ia tersenyum bangga saat tiga orang terkapar di tanah.

“Baru gitu doang itu Cemen!! Payah!!”

“Lawan dia!!”

Tiga orang yang masih berdiri tegak menghampiri Iel dengan senjata di tangan mereka masing-masing.

“Dasar banci!! Bisanya pake senjata!! Tangan kosong dong?!”

Iel berdecak kesal saat dirinya tidak memakai senjata apa-apa. Iel harus lebih berhati-hati dengan mereka, bisa-bisa lehernya kena tebas sekali lengah.

Bugh

Iel langsung menendang salah satu yang paling dekat dengan dirinya, ia lalu menonjok wajahnya berulang-ulang hingga orang tersebut tak sadarkan diri.

“Cemen.” Iel meludahi wajah warga desa tersebut dengan perasaan kesal. Masih ada dua orang lagi yang mengacungkan senjatanya ke arah Iel.

“Tangan kosong dong!! Banci!!”

Bugh

Bugh

Secepat kilat Iel langsung menonjok pipi mereka sekaligus, belum sampai di situ ia langsung menginjak perut mereka berdua membuat mereka merintih kesakitan. Salah satu warga desa yang berada di belakang Iel mengacungkan goloknya ke arah Iel.

Iel yang sudah tau pergerakan di belakangnya tanpa aba-aba langsung menonjok dan menendang warga desa tersebut. Warga desa tersebut tak mau kalah, ia langsung menggoreskan golok tersebut ke arah lengan Iel. Membuat Iel meringis, dengan sisa tenaga Iel langsung menonjok warga desa tersebut dengan brutal.

Catastrophe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang