9.Berpencar (2)

2.4K 255 17
                                    

Halo aku kembali😊 padahal mau aku post kemaren tapi karena kemaren lagi gk mood buat update jadi yaa gitu😂 semangat untuk kalian yang puasa, semoga masih kuat yaa😂 entah kenapa aku merasa gk ada feelnya samsek di part ini
Happy Reading😊
Hati" typo bertebaran😂
-----------------------------------------------------------
-Alvin & Sivia-

Alvin dan Sivia terus berjalan untuk mencari jalan keluar, lama kelamaan mereka melihat ada setitik cahaya di ujung jalan. Mereka langsung mempercepat langkahnya untuk bisa sampai di cahaya itu.

Mereka tersenyum bahagia dan bernapas lega karena akhirnya mereka menemukan jalan keluar. Mereka tidak tau ada di mana sekarang, tapi yang terpenting mereka sudah keluar dari hutan yang gelap dan menyeramkan itu.

"Ini jalan yang tadi bukan sih Vin?" tanya Via melirik sekitar.

"Bukan."

"Terus ini ke mana?"

"Gue juga gak tau tapi ini bukan tempat yang kita lewatin," ucap Alvin yang menatap ke arah depan.

"Ayo kita jalan lagi." Alvin menarik tangan Via agar ikut dengannya, mereka harus lebih berhati-hati sekarang.

Di tempat mereka berada sepertinya belum turun hujan, langit saja masih cerah. Berbeda dari yang tadi, langit sudah gelap dan angin sudah berhembus dengan kencang.

Alvin terus menarik tangan Via untuk segera mengikuti dirinya. Via sesekali melirik sekitarnya, ia berharap kalau mereka sudah menemukan jalan untuk pulang.

Karena lelah berjalan Alvin mengajak Via untuk beristirahat, mereka duduk di atas batu besar yang berada di sana. Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing, mereka memikirkan di mana sahabat-sahabatnya berada dan bagaimana mereka bisa bebas dari hutan ini.

Liburan yang mereka harapkan akan menyenangkan berakhir seperti ini, tersesat, hampir di santap oleh manusia kanibal dan terpisah oleh yang lain. Mereka tidak menyangka jika arah yang mereka lewati di persimpangan membawa mereka ke dalam sebuah malapetaka. Belum lagi nyawa mereka terancam sekarang oleh keberadaan warga desa kanibal itu.

"Jalan lagi?" tanya Alvin menatap ke arah Via.

Via menganggukan kepalanya, "ayo."

Alvia segera beranjak untuk melanjutkan perjalanan, mereka berharap di tengah-tengah jalan nanti mereka bertemu sahabat-sahabat yang lain. Jujur saja mereka khawatir dengan keadaan sahabat-sahabatnya yang lain. Apa mereka dalam keadaan aman atau dalam keadaan bahaya.

"ITU MEREKA!!"

Alvia terlonjak kaget karena teriakan seseorang, mereka memelototkan matanya saat warga desa mengacungkan tombak ke arah mereka berdua.

"Vin lari Vin."

Alvin memutar arah, ia berlari dengan masih menggenggam tangan Via. Mereka salah jalur, kenapa pula mereka harus bertemu warga desa kanibal itu. Mereka memang sudah mewanti-wanti takut jika ada warga desa kanibal, tapi mereka tidak menyangka akan bertemu secepat itu.

Alvia terus berlari untuk menghindar dari kejaran warga desa itu. Dengan sisa tenaga yang mereka punya, mereka terus berlari. Baik Alvin dan Via berharap ada sesuatu yang bisa menolong mereka dari kejaran warga desa kanibal itu.

-Cakka & Agni-

Cakka dan Agni berjalan di dalam hutan yang semakin lama semakin gelap, rintik-rintik gerimis sudah mulai berjatuhan. Entah mereka sudah berada di jmarah yang tepat atau tidak, mereka tidak tahu. Agni melirik sekitarnya yang tampak menyeramkan. Ia masih tidak mempercayai jalur yang Cakka tunjukkan tadi. Agni berpikiran kalau mereka sekarang tersesat dan sudah memasuki hutan ini semakin dalam.

Catastrophe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang