Bab 16

150 6 2
                                    

Jangan lupa tekan bintang yaa biar bersinar, kasian bintangnya redup terus dari tadi. Hehe.

Happy reading ^^





“ciee yang udah jadian”, goda Talia dengan mendorong lengan Salma

“siapa yang jadian sih siapa ?”, Salma risih dengan Talia yang sedari tadi berisik menggodanya

“lah kan lo tadi dah jadian sama Fahmi”

“sotoy”, Salma menoyor kepala Talia dengan sendok es krimnya

“lo gak jadian sama Fahmi ? lo tadi nolak Fahmi ?”, Dina memasang ekspresi terkejut

Salma hanya menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan dari Dina. Kini Salma sudah mengetahui fakta bahwa Dina adalah sepupu Fahmi. Salma sempat terkekeh saat mendengar fakta tersebut, jadi selama ini ia cemburu tidak jelas dengan sepupu Fahmi sendiri. Sekarang Salma, Talia dan Dina bersahabat dan mereka saat ini sedang nongkrong di café dekat rumah Salma.

“GILAA, padahal tadi gue udah seneng banget tuh liat lo meluk Fahmi”, Talia mendesah kecewa

“emang lo gak suka sama Fahmi ?”, Dina memasukkan samosa ke dalam mulutnya

“suka, sayang malah”, Salma menjawab dengan enteng

“terus kenapa lo tolak ?”, Talia dan Dina mendekat ke kursi Salma

“kalian tau prinsip ? prinsip itu harus dipegang teguh. Menurut gue prinsip itu sama kayak ideologi yang harus tetap dijaga dan gaboleh di ubah. Kalo kalian ngubah ideologi, berarti kalian akan mengubah diri kalian. Iya kalo jadi pribadi lebih baik, kalo jadi yang lebih buruk gimana ? gue gamau ambil resiko itu. Makanya sampe saat ini gue masih memegang teguh prinsip gue”, jelas Salma panjang kali lebar kali tinggi sampe nemu rumus volume *ehh kok jadi gini

“hmm ya ya ya, trus kalo Fahmi berpaling dari lo gimana ?”, Tanya Dina memastikan

“ya kalo  dia bener bener sayang gue, gue yakin dia gak bakal berpaling”

“tapi ya Sal, seseorang pasti memiliki titik jenuhnya. Kalo Fahmi udah bosen lo gantungin terus dan dia berniat pindah ke lain hati gimana ?”, kini berganti Talia yang mengintograsi Salma

“gini ya kawan kawanku yang saya cintai dan saya banggakan”, Salma menatap Dina dan Talia lekat lekat

“kalo emang Fahmi itu jodoh gue, pasti bakalan bersatu kok. Gue yakin rencana Allah itu bakalan lebih indah dari apa yang kita harapkan”, ucap Salma begitu yakin

“ehh gue balik ya, dah malem nih. Ntar gue dikunciin di luar rumah”, Salma terkekeh dan berdiri dari duduknya lalu pergi meninggalkan café tersebut

Sesampainya di rumah, Salma merebahkan diri dan berharap agar keputusannya tidak salah dan ia tidak akan mendapat penyesalan di kemudian hari. Setelah itu ia mulai memasuki alam mimpinya.

***

Hari ini Fahmi menjemput Salma lebih pagi dari biasanya dan berakibat ia di ajak bunda untuk sarapan bersama.

“nak Fahmi sekelas sama Salma ?”, Tanya panji membuka obrolan di tengah heningnya suasana di ruang makan

“enggak om, saya beda jurusan sama Salma. Cuma seangkatan aja”

“loh terus kok bisa kenal deket sama Salma ?”, Tanya Farah heran

Fahmi bingung harus menjawab apa, pasalnya jika ia menjawab bahwa dirinya dan Salma sama sama dihukum oleh guru bk, pasti masalahnya menjadi tambah panjang dan bisa bisa ia tidak mendapat restu dari calon mertuanya.

“itu…kita pernah disuruh guru bareng, iya pernah disuruh guru fotocopy buku di belokan deket sekolah”, jawab Fahmi gugup bercampur dengan ragu

Panji terkekeh mendengar jawaban Fahmi. “ada ada aja ya awal kisah cinta anak jaman sekarang”

Uhukk uhukk

Salma tersedak makanannya dan langsung mengambil minum dari tangan Fahmi. “ayah apaan sih, kenapa jadi cinta cintaan”

“ya sapa tau kalian jodoh gitu hahaha”, Panji masih terkekeh melihat respon Salma dan raut wajah Fahmi yang nampak gugup. Tanpa semua orang sadari, Fahmi dan Salma mengamini ucapan Panji dalam hati.

“udah ah, ayah ini makin lama makin ngaco. Kalian berangkat aja sana biar gak buru buru”, ucap Farah untuk menyudahi perbuatan Panji yang terus terusan menggoda kedua remaja itu

Kemudian, Salma dan Fahmi berpamitan untuk berangkat sekolah. Tentu saja agak alot, karena Hanny dan Fanny yang menahan kakak Fahmi gantengnya itu. Mereka ingin Fahmi mengantarkan mereka sekolah.

Disini lah mereka, di dalam mobil Fahmi. Kebetulan hari ini Fahmi ingin mengendarai mobil dan membawanya untuk menjemput Salma. Kini di dalam mobil terdapat Fahmi di kursi kemudi, si kembar di kursi penumpang di sebelah pengemudi dan Salma duduk sendirian di jok tengah.

“mobilnya kak Fahmi dingin ya Han”

“iya Fan, dingin. Berasa di kutub timur”

“emang ada ya Han kutub timur ?”

“kalo kutub selatan sama kutub utara aja ada, berarti ada kutub timur sama kutub barat”, Hanny melanjutkan melahap roti selainya. Sebenarnya duo kembar ini belum selesai sarapan tetapi memaksa untuk berangkat bersama Fahmi, akhirnya beginilah mereka melanjutkan makan roti selai di dalam mobil.

Salma mendengus mendengar ucapan tidak berfaedah kedua adik kembarnya ini. Sebenarnya yang duduk di jok depan adalah Salma namun duo kembar licik itu memonopoli Fahmi dan membuat Salma terasingkan di jok tengah.

“kalian bisa diem gak sih, berisik banget”, Salma menampilkan raut muka sebal

“kak Salma kenapa sih, cemburu ya”, Hanny melongokkan kepalanya ke belakang agar bisa melihat Salma

“enggak, ngapain juga kakak cemburu”, Salma melipat tangannya di dada dan membuang muka ke arah jendela

“kak Salma yang sabar aja ya, kali ini kak Fahmi ganteng buat Hanny sama Fanny dulu”, Hanny mengusap bahu Salma bermaksud menenangkan lalu kembali ke duduknya

Di tempatnya, Fahmi terkekeh mendengar ocehan dan perdebatan dua gadis imut. Ralat tiga gadis imut ini. Ia akan sabar menunggu Salma hingga sukses agar bisa bersama untuk selamanya karena ia merasa rasa sayangnya kepada Salma sangatlah besar sehingga ia berani untuk memperjuangkan Salma.









Bab 16 finish ✔
-ifaani

Ipa Vs IpsWhere stories live. Discover now