Bab 10

154 7 2
                                    

Happy reading yaww

“huftt capek banget”, Fahmi duduk di bangku sebelah Salma

“gitu aja capek cihh”, Salma mencibir sambil memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya

Fahmi merampas keripik kentang dari tangan Salma lalu memakannya. “lagian ini lapangan gak pernah bersih sih”

“hmm tau tuh, suka banget ngerepotin orang”, Salma menyetujui pendapat Fahmi

“Sal gue mau ngomong serius sama lo”, Fahmi memutar tubuhnya 90 derajat penuh menghadap Salma dan menatapnya intens

Salma yang memang dasarnya suka bercanda malah ikut menatap serius Fahmi. “oke gue dengerin”

“lo keberatan gak jadi babu gue ?”, Tanya Fahmi serius

“mau gue jawab jujur atau bercanda nih ?”, Salma mengerling jail

Fahmi menghela nafas berat dan mengusap wajahnya dengan kasar.

“kan gua tadi bilang serius Sal”

“hehehe iya iya gitu aja ngambek”, Salma menoel pipi Fahmi

“yaudah jawab”, ucap Fahmi gemas

“hmm kalo dibilang keberatan sih iya, tapi kalo lo baik terus sama gue sih fine fine aja”, jawab Salma seraya mengendikkan bahu acuh

“kalo gue udah ngebebasin lo dari perjanjian itu gimana ?”

“yaudah gue pergi dan jalanin hidup gue kayak dulu lagi”, kaki Salma menendang kecil di udara

Raut wajah Fahmi nampak kecewa. “maunya sih gue bebasin lo”

Belum sempat Fahmi menyelesaikan kalimatnya, Salma sudah berteriak bahagia. “aaa akhirnyaaa”, Salma menari nari tidak jelas

“eh eh tapi ada satu syarat”, Fahmi menghentikan Salma

“syarat apa lagi mi rebusss”, Salma mendesah kecewa

“lo udah gak jadi babu gue, tapi lo tetep gue anter jemput tiap hari dan mau gue ajak pergi pergi”

What the…

“sama aja itu anjir Fahmii”. Salma memprotes kesal

“yaudah lo tinggal pilih aja mau gue bebasin apa enggak”

Setelah lama berkutat dengan pikirannya, Salma akhirnya mendecak. “yaudah yaudah gue pilih opsi pertama”

Fahmi tersenyum gembira. “oke berarti sekarang kita temenan”, Fahmi mengulurkan tangannya lalu Salma menyambut tangan Fahmi dengan senang hati dan tersenyum manis.

“pulang yuk Mi”, ucap Salma sambil menggendong tas ranselnya

Fahmi berdiri dan membawa tasnya dengan satu lengan. “yuk”, Fahmi mengulurkan tangannya

Salma yang tidak peka malah bertanya. “ngapain ?”

Salma terkejut saat jemari Fahmi menggenggam lembut jemarinya. “biar lo gak ilang”

“ha ?”, perilaku Fahmi barusan membuat Salma hilang akal

Di perjalanan menuju parkiran, ponsel Fahmi berdenting menandakan ada pesan masuk

Ting

Ratu rumah
Fahmi mampir minimarket bentar ya, beliin mama minyak goreng, detergen sama pembasmi nyamuk

Fahmi
Siapp maa

***

Setelah mengantar Salma pulang dengan selamat sentosa, Fahmi melaksanakan tugas dari sang ratu rumah. Mamanya.

Fahmi memarkirkan motornya di pelataran minimarket lalu ia masuk ke dalam dan mulai mencari barang pesanan mamanya.

Bukan Fahmi namanya jika tidak ada hal jail yang dilakukannya untuk keluarganya. Jika mamanya berpesan untuk membelikannya minyak goreng, detergen dan pembasmi nyamuk. Fahmi menambahkannya dengan membeli beberapa es krim dan cemilan. ‘mumpung pake duit mama’ batinnya

Fahmi berjalan ke kasir dengan senyuman mengembang membayangkan mamanya akan berteriak kesal kepadanya. Namun dia terhenti karena melihat mbak mbak kasir sedang berdebat dengan ibu ibu yang antri di depannya

“gabisa ibu, harus dibayar sekarang. Kalo ibu memang tidak ada uang bisa kembali”, ujar mbak kasir itu

“tapi dompet saya ketinggalan mbak, saya mau ambil dulu di rumah”

“gabisa ibu”

“ekhem, kenapa ini mbak”, Fahmi berdehem

“ibu ini gabawa dompet mas”

“yasudah jadi satu sama belanjaan saya aja, saya yang bayar”, ibu itu hanya terdiam menatap Fahmi

“ini bu belanjaannya”, Fahmi memberikan belanjaan ibu itu

“i-iya terima kasih nak”, ibu itu masih tidak melepaskan pandangnnya dari Fahmi. Ia merasa Fahmi sangat dekat dengannya, dia seperti anaknya yang telah hilang sewaktu masih bayi
Fahmi tersenyum lalu pamit kepada ibu itu dan menyalakan mesin motornya untuk segera pulang ke rumah.

Di atas motor, Fahmi merasakan hal aneh dengan ibu ibu tadi. Ia merasa sudah kenal ibu itu sejak lama namun mengapa Fahmi tak mengingatnya.

Siapa ibu itu ?

kenapa rasanya hati Fahmi sangat dekat dengan ibu itu ?



Ada bonus chat Fahmi sama Salma nih

Ada bonus chat Fahmi sama Salma nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bab 10 finish
- ifaani

Ipa Vs IpsWhere stories live. Discover now