chapter 7

11 7 0
                                    

Setelah membaca tulisan itu berulang-ulang sampai aku memahami persis makna yang terdapat dalam tulisan tangan itu, aku merasa kakiku lemas dan terduduk, aku tahu persis itu memang tulisan Zian, pacarku!

Seketika air mataku menetes, aku tersenyum bahagia dan tak menyangka dia melakukan ini semua, aku menutup mulutku karena sanking bahagianya.

Dengan cepat aku tersadar dan berdiri untuk mencari Zian, dia pasti ada diskeitar sini juga. Aku berbalik dan terkejut Zian berdiri tepat didepanku sambil tersenyum, napasku seketika hampir berhenti, dia terlihat begitu tampan dan wangi, selalu memakai parfum favoritku, aku melihat dia menggenggam setangkai bunga mawar merah di tangan kanannya lalu diberi untukku, aku menerima bunga itu dan berlari kepelukannya, dia membalas pelukanku dengan erat.

Happy 1Anniversary cantik, aku mencintaimu Ara” bisiknya ditelingaku, “Aku juga mencintaimu” balasku. Perlahan dia melepas pelukannya dan menghapus air mata yang ada dipipiku.

“Aku tahu betapa kesalnya kau padaku hari ini Ar” tebaknya, “Kupikir kau benar-benar melupakannya Zi” jawabku jujur, lalu aku melepas genggamannya dan berjalan kearah foto ku yang berjejeran di pohon.

“Kapan kau ambil semua foto-fotoku ini?”

“Pastinya tanpa sepengetahuanmu Ar, aku selalu berada didekatmu dan memotretmu setiap waktu” ujarnya.

“Kau selalu mengambil foto-fotoku tanpa persetujuanku!”

“Kau pacarku Ara, jadi kupikir aku tak perlu meminta izin padamu”

“Tapi jujur, aku selalu mengagumi foto-fotoku yang kau potret tanpa sepengetahuanku, hehehe. Oh well, kau menyiapkan ini bersama dengan Sheryl?” tanyaku penasaran.

“Ini semua ku persiapkan sendiri, aku hanya meminta bantuan Sheryl untuk membawamu kesini” jelasnya, aku tersenyum, lalu berjinjit untuk mencium pipinya.

“Makasih sayang, ini benar-benar diluar dugaanku, aku sangat senang”

“Sama-sama sayang, aku juga senang melihatmu bahagia” Tiba-tiba Sheryl datang membawa sebuah kamera SLR, aku tahu itu milik Zian.

“Tolong fotokan kami ya Sher, kali ini kau yang jadi fotografernya.” canda Zian, aku tertawa.
“Baiklah, lain kali kau harus membayarku Zi” balas Sheryl tertawa girang.

Zian menarikku mendekat dan melingkarkan tangannya dipinggangku, aku memperlihatkan bunga yang diberikannya lalu kami tersenyum dan Sheryl memotret kami, beberapa foto berhasil tersimpan dalam kamera Zian. Aku berlari ke arah Sheryl untuk melihat hasil fotonya, aku tersneyum melihat senyuman pacarku, lalu aku menatap kakakku, aku memerhatikan perubahan ekspresi diwajahnya, dia hanya tersenyum menyadari aku memperhatikannya, aku melihat lagi matanya kembali berkaca-kaca menahan tangis.

“Kau kenapa kak?” tanyaku khawatir, apakah Sheryl sedang ada masalah? Dia menggeleng cepat.

“Aku hanya senang melihatmu sebahagia ini sayang” jawabnya tersenyum lagi, aku membalas senyumnya walau agak tidak percaya itu penyebabnya, pasti dia sedang ada masalah. Aku tak ingin membicarakannya disini, nanti saja ketika kami sudah dirumah.

“Makasih ya kak, kau baik sekali, makasih sudah repot-repot mengantarku kesini”
“Aku senang bisa membantu Zian, hehehe yasudah aku sudah boleh pulang kan? Tugasku sudah selesai kan? Kau harus mengantar adikku pulang Zian!” ancamnya.

“Itu sudah menjadi kewajibanku Sheryl, sekali lagi terimakasih ya atas bantuanmu” Sheryl mengacungkan jempolnya lalu berbalik dan meninggalkan kami.

“Cantik sekali pacarku hari ini, apa yang dikatakan Sheryl sehingga kau bisa berpakaian sebagus ini?” Dia mencium rambutku penuh sayang.

“Sheryl bilang kami akan pergi ke acara ulang tahun temannya, jadi aku memakai gaun, ah aku benar-benar tidak menyesal berpakaian seperti ini, aku harus selalu terlihat cantik didepanmu, agar kau tak berpaling kewanita lain”

SHARAWhere stories live. Discover now