2. Falsehood

88 7 16
                                    

"Tidak ada yang tau apa yang takdir coba katakan"



Ini fiksi jadi gak sama dengan aslinya, walaupun idol life dan ada beberapa set yang sama dengan aslinya.

Waktunya terjadi pas masa bts world tour ya, sebelum bts pergi ke amerika untuk ajang bilboard yang pertama, pengingat waktu aja.

**



Segrombolan pria berpakaian hangat terlihat berjalan terburu-buru ke sebuah rumah sakit besar yang barada di jantung kota seoul. Sebenarnya mereka masih berusaha mengendap-ngendap, dengan melewati pintu belakang rumah sakit. juga baju yang sebisa mungkin tidak mencolok, mencoba meminimalisir orang-orang mengetahui identitas mereka.

Tapi lebih dari itu, keadaan sedang tegang.

Pria pucat berambut coklat itu nampak yang paling panik, walaupun sekilas hanya wajah datar yang ia perlihatkan. dia berlari yang paling depan dengan nafas yang putus-putus.

.

.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah hampir sampai ke ruang VIP yang terlihat lenggang. Dengan satu tarikan yoongi membuka pintu putih tersebut, hal pertama yang dia lihat adalah seorang gadis yang mempunyai predikat kekasihnya terbaring di kasur dengan wajah terkejutnya.

Ditemani 3 gadis yang merupakan member segrupnya, duduk mengitarinya.

"Kau tak apa-apa? Apa yang terjadi?" tanyanya tanpa basa-basi membuat yuri mengaga, jarang-jarang dia bisa melihat orang dingin didepannya bersikap seperti ini.

"Dia terjatuh dari tangga" tutur avi enteng. Membuat yoongi mengeraskan rahangnya dan menatap nyalang yuri.

"Bodoh! Kau tak punya otak! Kau taruh mana otakmu! Apa Kau juga tak bisa menggunakan otakmu!" yah dan itulah yoongi, tak pernah terlepas dari kata-kata kasar yang menusuk. Yuri berdecak, tak pernah mengerti dengan pria yang satu ini. kadang-kadang menerbangkanya, membuatnya merasa sangat dikhawatirkan dan sesaat kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar jurang.

"Aku punya otak, jenius. Jangan berlebihan ini hanya luka kecil" desisinya kesal, asalah tau saja yuri juga bukan tipe orang yang akan diam saja saat dihina.

Mereka tipa pasangan yang saling mementingkan ego.

Detik berikutnya member yang lain masuk dari arah pintu.

"Kau tak apa-apa yuri-ssi?" kalimat terlontar dari yang paling tua, dia mendekat lalu menatap yuri yang mengangguk selanjutnya tersenyum canggung.

"Aku baik-baik saja, tapi kenapa kalian semua repot-repot kemari?" mereka terdiam beberapa saat sebelum melirik yoongi yang hanya menatap datar seperti biasa.

"Tanyakan pada seseorang yang panik setengah mati, sampai-sampai memohon menejer hyung untuk mengantar kemari walaupun masih ada jadwal setelah ini" papar jimin sengaja menggoda yoongi yang memandangnya tak suka. Menyipitkan matanya yang sudah sipit, jangan lupakan aura dinginya yang menguar.

"Wow, perkembangan untuk yoongi oppa" sorak avi girang, lebih dari 6 tahun lamanya dia mengenal yoongi, tapi baru kali ini dia melihatnya seperti ini selain dengan keluarga atau anggota bangtan.



Flasback

DOR

Sebuah peluru mendarat dikeningnya, yang langsung memucurkan darah segar sampai bercucuran ke lantai, tak butuh waktu lama dia jatuh terkapar tak sadarkan diri.

Yuri langsung menghela nafasnya lega, untung saja itu bukan dia. melainkan orang yang akan menembaknya tadi. Setidaknya keberuntungan masih berpihak padanya, ada yang lebih cepat menembaknya sebelum dia berhasil menembak yuri.

SECOND AND C (KTH) [ON-HOLD]Where stories live. Discover now