18. Amour Interdit (M)

Start from the beginning
                                    

"mau kemana anak itu ?" Jin mengusak rambutnya.

Ia tak bisa tidur, ia khawatir dengan Jungkook. Emosi anak itu sedang tidak bagus dan dia keluar di tengah malam entah kemana. Memang Jungkook cukup dewasa untuk menjaga dirinya, tapi orang lain yang dihadapi Jungkook yang bisa dalam bahaya jika berurusan dengan anak itu. Setelah gelisah membolak-balik tubuhnya ke kanan-kekiri di atas tempat tidurnya Jin memutuskan menelfon Jungkook , sayangnya tidak ada jawaban. Berusaha tenang, ia memutuskan menelfon Taehyung. Mungkin Jungkook keluar bersamanya.

Beberapa kali nada sambung, tak lama Taehyung menjawab panggilan itu.

"yeoboseo, tae-tae-ah.." ucap Jin

"yeoboseo hyung!!" teriak Tae, membuat Jin sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Selain itu ada dentuman keras musik di seberang sana.

"tae-tae kau di mana ? apa kook bersamamu ?" balasnya.

"apa hyung ?!" balas Tae yang tidak bisa mendengar ucapan Jin dengan jelas.

"tae-tae kau dimana ? apa bersama kook ?" ucap Jin setengah berteriak.

"ahh iya hyung.. untung hyung menelfon. Kook tidak mau berhenti memesan minuman. Aku sudah mengajaknya pulang tapi dia tidak mau beranjak." Adu Tae.

"apa ?? dimana kalian sekarang ?" ucap Jin khawatir, Jungkook bila sudah mabuk akan merepotkan sekali.

"airplane club!" teriak Tae saat musik techno di sana makin keras.

"arrasseo" jawab Jin lalu mematikan telfonnya, dengan cepat dia berganti pakaian dengan asal dan menuju mobilnya.

Club ini begitu ramai dengan berbagai jenis orang, bau rokok menyengat serta bau alkohol melayang-layang diudara. Jin memasukki club itu dengan dilempari tatapan dari beberapa orang yang seakan-akan menelanjanginya dari atas ke bawah. Jin tidak suka tempat seperti ini.

"hai... Sepertinya kau sendirian, apa kau mencari seseorang ? ingin kubantu, cantik ?" ujar laki-laki dengan suara berat, tubuhnya tinggi mungkin sama seperti Namjoon. Ia memegang pinggang Jin dan berusaha menariknya. Tapi Jin langsung menepis pelan lengan itu.

"maaf aku harus menemui seseorang" balas Jin singkat.

"oh, jangan begitu. Aku seunghyun, choi seunghyun. Makhluk seiindah dirimu tidak seharusnya sendirian." Ucapnya, sambil menatap dengan minat bibir berisi Jin.

"maaf tapi aku tidak sendirian, aku.."

"hyung!" suara bariton Taehyung memotong kalimat Jin. Laki-laki tinggi tadi memperhatikan gerak-gerik Taehyung.

"kau sudah di sini, ayo ikut aku." Suara bariton milik Tae tidak biasanya seberat ini, pikir Jin. Kemudian dia menoleh ke arah pria tinggi itu "maaf dia milikku." Dengan smirk terakhirnya, ia menarik Jin ke tempat dimana Jungkook sedang menenggak minumannya dan disampingnya ada Jimin dengan wajah yang begitu khawatir. Jin langsung menghambur ke arah Jungkook.

"kook, apa-apaan. Hentikan. Ayo pulang" cegah Jin sambil menarik cangkir yang dipegang Jungkook.

"kenapa hyung kemari ?!" Ujarnya kaget, nafasnya sudah bau alkohol.

"ah..ya ampun. Kau sudah minum berapa banyak ? ayo pulang." Ucap Jin saat mencium bau alkohol dari nafas Jungkook, anak itu sudah cukup mabuk. Dengan sekuat tenaga Jin berusaha maenarik Jungkook.

"Kook, pulanglah.. kau sudah cukup mabuk." ujar Jimin, ia berbagai pandangan khawatir dengan Jin. Jimin memberi isyarat pada Jin, bahwa dia lebih baik meninggalkan keduanya. Jin mengangguk.

"tidak, aku sedang tidak ingin pulang. Hyung saja yang pulang." Ucapnya ketus dan berusaha meminum lagi alkohol yang ada di hadapannya. Tapi dengan cepat Jin meraihnya dan menenggaknya hingga habis. Jin mengerenyit merasakan alkohol memasuki tenggorokannya.

My Moon and My SoulWhere stories live. Discover now