2 : Bloody Buildings 2

6.3K 325 24
                                    

Picture of 'Ethan Ackerley'

Polisi datang, dan tanpa disangka, ayahku juga ada disini. Dia menghampiriku, "Good night, Ms. Reiny, lama tak jumpa." katanya.

"Lama tak jumpa juga, Pak Polisi."

"Kau selalu berada di Tempat yang akan menjadi TKP. Instingmu Bagus."

"Ya, kasus seperti ini adalah makanan seorang detektif." Kataku.

"Hahaha, mana Alex?"tanyanya.

"Disana, sedang memberi keterangan tentang kejadian ini" kutunjuk Alex yang sedang mengobrol dengan olisi lain.

"Oh. sejak kapan dia jadi narasumber?"

"Sejak pembunuhan ini terjadi."Ucapku dan dia tertawa kecil.

"Jadi, siapa pelakunya?"tanyanya.

"Entahlah, aku masih belum tau. Pelakunya sama sekali tidak terlihat."kataku.

"Pak"panggil seorang polisi ke ayahku. Jabatan ayahku memang lumayan tinggi, jadi dia mempunyai anak buah.

"Ya?"

"Tidak ditemukan sidik jari di sekitar tubuh korban dan senjata yang digunakan."katanya.

"Hah, pelaku yang sulit ditemukan"

Kulihat lagi mayat Mr. Georgie, pisau sudah tidak tertancap. Disekitar bekas tusukan itu ada bercak darah. Kemungkinan, si pelaku terkena percikkan darah.

Kulihat sekitarku, para tamu sudah dipulangkan. Dan, yang memenuhi ruangan ini hanyalah para polisi, dan tim forensik.

Ms. Barlie.. dimana dia?

Aku menghampiri Alex.

"Hey, ikut aku"kataku.

"Baik."Aku dan Alex pergi menuju kamar Ms. barlie.

Sedang apa dia disaat seseorang dibunuh seperti ini?

Pintu pun terbuka.

"Iya?"ucapnya, matanya terlihat berlinang dan tangannya gemetar.

"Ah maaf menggaggu anda. Saya Reiny Francess, detektif. Saya ingin menyelidiki kasus pembunuhan Mr. Haris dan Mr. Georgie. Apakah anda bersedia mejadi narasumber saya?"tanyaku.

"Baiklah."

Aku pun masuk keruangannya. Sama seperti tadi, ruangan ini masih terlihat rapi. Hanya ada beberapa gaun yang di pajang di atas tempat tidur. Kulihat Gaun Ms. barlie, gaunnya lebih panjang dari sebelumnya menutupi kakinya sampai gaun itu terseret.

"Begini, saat kejadian pembunuhan Mr. Haris anda sedag berada dimana?"pertanyaan pertama kulontarkan.

"Aku sedang membantu persiapan pesta."Jawabnya.

"Lalu, tadi, saat pembunuhan Mr. Georgie anda dimana?"

"Aku berada di kerumunan tamu, saya juga melihat kejadian itu."Jelasnya yang mulai terisak.

"Apa ada pergerakan yang aneh dari orang di sekitar anda begitu pembunuhan terjadi?" tanyaku lagi, dia menggeleng, "Saat Mr. Georg sedang bicara, yang menerangi ruangan hanya lampu sorot yang mengarah padanya, jadi saya tak bisa melihat pergerakan apapun. Yang saya tau begitu dia selesai, dia langsung jatuh dengan pisau di badannya.. saya.. trauma akan pemandangan itu dan nyaris menjatuhkan gelas anggur yang ku pegang. Takut para wartawan memotretku, aku langsung ke kamar."

"Baiklah, terimakasih atas kerjasama ada" kataku. Aku langsung memberi hormat dan keluar dari ruangan Ms. Barlie.

Hahh, siapa ya? apakah ada orang luar?

PSYCHOTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang