4 : Fake Josephine 2

2.3K 182 4
                                    

"Mayat itu bernama Anna, tewas pada 11.34 siang tadi. Dia adalah adik ipar dari Nyonya Marie, dan istri dari Albas. Tempat tinggal si korban, tepat di apartemen samping tempat TKP. Ia tinggal bersama kedua anaknya, suaminya, dan kakak iparnya."jelas sang polisi.

Sayang sekali ayahku tidak ada disini.

"Jadi, saat anda melihatnya, sudah tidak ada siapa pun di TKP?"

"Ya."jawabku.

"Padahal, di sekitar TKP hanya ada gang kecil. Bagaimana caranya si pelaku melarikan diri dengan cepat?"

Memang benar. Gang kecil itu dihimpit oleh 2 bangunan tinggi. Yang sebelah kiri adalah apartemen berlantai 5, dan yang sebelah kanan adalah rumah bertingkat dua.

Sangat tidak memungkinkan apabila si pelaku memanjat. Dan, satu satunya jalan hanyalah mengikuti gang kecil tersebut hingga menemukan jalan lain.

"Sepertinya kita harus mengecek lebih detail. Siapa tau ada sesuatu yang bisa menjadi barang bukti."perintah sang inspektur.

"Baik!"

Aku pun menghampiri mayat yang sudah diotopsi. Selang waktu suara tembakan dengan waktu ku datang hanya 9 detik. Sedangkan, si pelaku tidak bisa kemana mana selain mengikuti jalan gang yang panjang itu. Atau mungkin, dia memanjat lewat jendela? ah tidak, seseorang didalam apartemen itu akan langsung memukulinya.

"Saat kejadian berlangsung, anda sedang berada dimana?"Tanya salah satu polisi ke Ms, Marie.

"Saya sedang di apartemen, sedang memasak. Begitu mendengar suara tembakan, aku langsung kaget dan tidak sengaja menjatuhkan air panas"Katanya sambil menunjukkan lengan bawah kirinya yang dibaluti perban.

"Suami anda?"ekspresi Ms. Marie terlihat murung.

"Kami sudah bercerai beberapa minggu yang lalu."

"Lalu, anak dan suami adik ipar anda?"

"Kedua anaknya sedang bersekolah. Suaminya, dinas keluar kota."

"Dengan kata lain, anda sendirian dirumah ya"

"Iya."

"Baiklah, nyonya Marie. Kami akan segera menyelidiki kasus kematian adik ipar anda. Anda bisa kembali ke apartemen anda."

"Terima kasih banyak"ucap Ms. Marie sambil berjalan kembali ke apartemennya.

"Kalian berdua, ng siapa nama kalian?"tanya inspektur.

"Saya Reiny, dan yang disana adalah Alex."ucapku sambil mnunjuk Alex yang duduk di samping mobil polisi.

"Ah, Rein. Sepertinnya kalian bukan berasal dari sini ya"

"Ya, kami dari New York. Kami kesini untuk melihat drama musikal Josephine besok."kataku.

"Wah wah, ternyata beritanya tersebar sampai luar negri ya"

"Berita?"

"Ya, berita drama musikal itu. Walaupun sudah berkali kali ditayangkan di televisi, ternyata tidak ada yang bosan ya"

"Hahahaha"apa apaan inspektur ini? apakah dia benci legenda dari negara sendiri?

"Kalau kalian mengetahui sesuatu, hubungi kami ya."kata inspektur itu sambil memberi nomor telepon kantor polisi.

"Baiklah"kataku. Aku menghampiri Alex,

"Bagaimana?"

"Tidak ditemukan bukti. Mereka sedang menyelidiki bagaimana si pelaku kabur tanpa jejak."

PSYCHOTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang