(28) [pt.5] Office Mate

Start from the beginning
                                    

"pergilah, disini bukan tempatmu." Ucap Seongwu sambil menutup pintu, tapi ditahan oleh Daniel.

Daniel mendorong Seongwu masuk ke dalam rumah dan memeluk pria itu.

Seongwu memberontak, "lepas Daniel.."

Daniel diam. Hatinya sedikit lebih tenang ketika melihat Seongwu. Ia memeluk Seongwu erat.

"Daniel. pergi kau tidak seharusnya disini.."

"Tidak. kau yang seharusnya tidak disini. ayo kembali ke kantor."

Seongwu berhenti memberontak, dia menggeleng, "kurasa kau tahu aku sudah dipecat.."

"dasar perbuatan si tua bangka itu. seharusnya kau tidak usah menuruti permintaan dia. aku presdir disini, kau seharusnya mendengarkanku. ayo kita kembali." Daniel membelai surai Seongwu.

Seongwu mendorong Daniel pelan, ia menunduk, "tidak Daniel.. memang aku yang salah. Benar apa kata ayahmu, aku yang membuat hubunganmu hancur dengan Jihoon. Seharusnya aku tidak pernah diangkat menjadi sekretarismu, seharusnya aku hanya menjadi karyawan biasa, seandainya itusemua tidak terjadi, pasti sekarang keadaan kalian baik baik saja, semuanya tidak seperti ini. oleh karena itu, pergilah Daniel.. pekerjaanmu banyak menunggu.." ucap Seongwu panjang lebar.

"jadi ini semua tentang Jihoon?.."

Seongwu diam,

"maaf Daniel, aku tidak mau ini berlanjut. maaf aku tidak memenuhi janjiku, maaf.."

Daniel mengeraskan rahangnya. "kau tidak ingin kita berlanjut? kau tidak mencintaiku?"

Seongwu menegakkan kepalanya, ia memandang Daniel, "ini rumit Daniel.. bagaimana bisa aku bilang mencintaimu jika banyak yang menentang kita? aku tidak sanggup lagi. aku tidak bisa berhubungan lagidenganmu, aku takut perasaanku semakin dalam terhadapmu. tolongtinggalkan aku, biarkan aku hidup sendiri disini.." Seongwu menjelaskan.

Daniel menatap dalam Seongwu. "itu yang kau inginkan?.."

"maaf Daniel.."

"baiklah, jika itu yang kau inginkan." Daniel berjalan menuju pintu keluar dan hilang dibalik pintu rumah Seongwu.

Seongwu menghembuskan nafasnya berat.

••••••••••••••••

Daniel kembali kerumahnya. Ia membuka pintu ruangan ayahnya.

Ayah Daniel melihat kebelakng, "kau kembali? kenapa? tertarik kembali bersama Jihoon?.."

Daniel melemparkan amplop bertuliskan 'Surat Pengeluaran Diri' ke atas meja ayahnya. Ia sudah tidak peduli tentang sopan santun, toh dari awal ayahnya yang sudah mengusik urusan pribadinya.

"apa ini?" badan ayah Daniel mulai menegak.

"aku berhenti. lebih baik aku keluar daripada aku harus mebghadapi iblis sepertimu, sudah lama aku muak dan ini puncaknya Tn.Kang." ucap Daniel penuh penekanan.

Ayah Daniel meremat surat pengunduran diri itu kuat kuat.

"Terima kasih atas jabatan dan semua yang sudah kau berikan, aku pergi." ucap Daniel final dan segera pergi meninggalkan rumah itu.

Secret Fantasy ✧°• [Ongniel]Where stories live. Discover now