"K-kaito? Kau..."
Kata Alisha dengan kebingungan setelah melihat Kaito berubah.

"Bertarung dengan jarak sedekat itu? Sungguh nekat sekali anak itu."
Ucap kapten Eliot.

Sial!
Dia bisa membaca gerakanku...
Kalau begitu aku tambah saja kecepatan seranganku.
"Elemen angin, Kekuatan yang selalu mebantuku pinjamkanlah kekuatanmu pada pedang ini!"

Dan aku pun menyelimuti Emerald Sword ini dengan elemen anginku.
Dengan menggabungkannya aku dapat melakukan serangan jarak dekat maupun jauh.

"Cukup berbakat, tapi apa hanya segitu saja kemampuanmu?"
Kata Zuixune dengan meremehkanku.

"Apa kau yakin? Ini baru saja dimulai.
Elemen angin, Wind Shadow..."

Aku mengubah diriku menjadi satu dengan udara di sini.

"A-apa!? Kemana anak itu?"
Ujar Zuixune dengan terkejut.

Kurasa kali ini dia tidak bisa melihatku, kalau begitu aku serang saja... "Elemen angin, Hembusan angin setajam hembusan naga seranglah musuhku! Strike While!"

"Ahh!!! S-sialan kau! Dimana kau bocah!" Katanya dengan suara yang sangat mengerikan.

Mengerikan sekali suaranya, baiklah akanku akhiri ini.
"Elemen angin, Infinity Wind Strike!"

Dan keluarlah kekuatan yang luar biasa seperti badai yang menerjang gunung dan seperti angin tornado yang melahap sekitarnya.
Tidak kusangka kekuatan Infinity akan sebesar ini.

"A-apa itu!?"
Ujar Zuixune dengan terkejut.

"Maaf Zuixune sepertinya kau harus menceritakan lebih banyak tentang kekuatanku ini. Dengan kata lain kau kalah Zuixune."

"K-kau... bisa memanggil kekuatan sebesar ini!?"

Lalu seranganku pun berhasil menyerangnya dengan hebat. Dan ia pun tidak dapat bertahan akan serangan Infinity-ku ini.

(DIBALIK PENGLIHATAN RIZEYA)

"Apa-apaan kekuatan anak itu!? Dia bisa mengendalikan badai seperti kaki tangannya sendiri?
Mustahil jika dia bukan dari ras orang-orang itu.
Apakah dia keturunan dari ras Fantastic? Tapi, bukannya ras itu sudah tiada di dunia ini?

Hmm... cukup menarik, sepertinya aku harus mundur untuk saat ini. Informasi ini saja sudah cukup kuberitahu pada raja."

(Tanah Timur)
Jum 01.00 PM.

Akhirnya selesai sudah...
"Oii Zuixune..."

"Aku masih belum percaya kenyataan ini, kau mengalahkanku."

"Yak, sayangnya begitu kenyataannya.
Kalau begitu nanti kamu ceritakan lebih banyak lagi tentang kekuatan baruku ini."

"Untuk apa kamu memiliki kekuatan itu?"

"Hmm... tentu saja menjaga perdamaian di dunia ini. Maka dari itu aku harus memiliki kekuatan yang benar-benar kuat."

"Baiklah, biarkan aku ikut denganmu."

"Heh!?"

"Karena kamu telah mengalahkanku, kamu berhak menjadi tuanku."

"A-apa kau yakin dengan itu?"

"Sudah sepantasnya begitu, jika aku dikalahkan oleh orang lain maka aku akan menjadi pengikutnya."

"Ouh... baiklah, mohon bantuannya kalau begitu."

Setelah aku mengalahkan Zuixune, dia menjadi pengikutku dengan otomatis. Dengan begitu kekuatan untuk melindungi dunia ini menjadi semakin kuat.

"Kaito!!!"
Teriak Alisha sambil berlari menghampiriku.

"A-alisha? Kenapa kamu..."

"Syukurlah kamu selamat..."
Ujarnya sambil memelukku.

"Ehh... Alisha..."

"Aku senang bisa melihatmu lagi, kukira... aku... tidak akan melihatmu lagi..." Ujarnya dengan tangis.

"Hmm... sudah-sudah, sekarang'kan kamu sudah melihatku jadi tidak apa-apa."

Lalu datanglah kapten Eliot sambil menahan rasa sakitnya.
"Ternyata kau berhasil, Kaito."

"Heh? Kapten? Apa kau sudah baikkan?" Tanyaku.

"Tenang saja, aku sudah meregenerasi lukaku saat ini."

"Syukurlah...
Alsiha... terimakasih sudah mengkhawatirkanku ya.

"Heh? B-bukan apa-apa..."
Sahutnya dengan memalingkan wajahnya.

Haha... dia mulai lagi...
Dasar Alisha.

●●●

Fantastic: Stay A Live [END]Where stories live. Discover now