Episode 06

1.4K 136 15
                                    

•••

Sial! Apa ini akan menjadi akhir dari hidupku?

Monster ini telah memegang sebuah balok ditangannya...
Aku tidak bisa bergerak sama sekali sial!

Lalu monster itu mengayunkan balok besarnya.
"Tidak!"

Sesuatu hal yang pernah terjadi yang benar-benar menakjubkan tidak kusangka hal itu menyelamatkan nyawaku lagi.
"A-apa?? Sebuah pelindung?"

"Kaito kau baik-baik saja?"
Teriak Alisha.

"Ehh... Aku baik-baik saja, perisai ini melindungi diriku lagi."

Sebenarnya pelindung apa ini? Yang tiba-tiba muncul di hadapanku.
Aku masih tidak mengerti soal pelindung ini...

"Elemen air, wahai air yang tenang berikanlah aku kekuatan setenang jernihnya air, dan lawanlah musuh di hadapanku!"
Serangan dilancarkan oleh Alisha.

"Hah? Wow... Kau berhasil Alisha."

"Ayo kita pergi dari sini..."

"Tidak, aku akan melawan monster yang sudah membuatku takut setengah mati. Dasar monster tidak berguna, elemen angin, jiwa yang damai seperti hembusan angin yang kuat, pinjamkanlah kekuatanmu dan lawanlah musuhku!"

Tiba-tiba kekuatan yang ku keluarkan benar-benar sangat besar, aku sendiri pun cukup terkejut dengan kekuatanku sendiri.

Tapi monster ini tidak kalah begitu saja.

Tiba-tiba dia melancarkan serangan berupa bola api dari mulutnya.

"Heh!? D-dia bisa menggunakan elemen?" kataku dengan terkejut.
"Elemen air, wahai pelindung lautan, bentuklah pelindung di depanku!" Dengan cepat Alisha mengaktifkan pelindung.

"Ayo kita serang bersama-sama..."

Tapi...

"Heh? Monster itu kabur?"
Kataku sambil kebingungan.

"Hmm... Ternyata dia pintar juga, bisa menduga kalau serangannya tidak akan berpengaruh pada elemen air. Tapi syukurlah kau selamat..."

"Heh? Oii... Tunggu dulu...
Perasaanku tadi kamu sengaja jalan pelan-pelan saatku ketakutan sampai tidak bisa bergerak tadi."

"Heh? B-benarkah? Hehe..."
Ujarnya sambil memutar badan.

"Tuh kan sengaja..."

"Oii... Tunggu dulu, aku sengaja melakukan hal itu karena ingin menguji sebuah pelindung yang tiba-tiba muncul di depanmu, dan ternyata seperti yang kamu lihat."

"Heh? B-bagaimana kau seyakin itu? Ya ampun... Bagaimana kalau pelindungnya tidak aktif? Terus aku di pukul monster itu pakai balok besarnya? Hadeh..."

"Hmm... Aku sudah memperhitungkannya, aku bisa menembaknya dengan panah dari elemen airku."

"Hmm... Benarkah kau sampai segitunya?"

"Iyalah soalnya aku tahu kamu pasti bertingkah konyol nantinya jadi aku..."

"Ha?? A-apa? Aku bertingkah konyol? Sakit sekali rasanya..."
Kataku sambil tergeletak di lantai.

"Heh? K-kaito? Kau... Baik-baik saja?"

"He'em, aku baik-baik saja... Beri aku 5 menit, aku mau tiduran sebentar... "

"Heh!?"

(General Hall)

Kami tidak berhasil mengalahkan boss itu. Karena kalau untuk kami berdua sangatlah berat, mungkin perlu beberapa orang yang harus ikut ke dalam party kami.
Tapi aku pikir orang-orang disini sudah memiliki grupnya masing-masing.

"Kaito... Sini..."
Panggil Alisha.

Hmm... Apa dia menemukan misi baru?
"Ada apa?"

"Coba lihat ini, mengumpulkan jamur di hutan selatan misi berdurasi 2 hari, imbalan 70 silver. Bagaimana?"

"Hmm... Boleh juga ayo kita ambil."

"He'em..."

(Keesokan Harinya)
Rab. 05.00 AM.

"Kaito... Ayo bangun Kaito..."

"Heh? Jam berapa ini?"

"Sudah jam 5 ayo cepat bangun kita sarapan dulu..."

"Apa? Masih jam 5 loh... Aku ngantuk sekali..."

"Huft... Hutan selatan itu cukup jauh jaraknya dari pusat kota, jadi kita harus siap-siap sekarang..."

"Ehh... Baiklah."

Rab. 06.00 AM.

Kami akan segera menuju hutan selatan, sekitar 2 jam bila ditempuh dengan naik kuda.
Sungguh melelahkan...

"Ayo kita berangkat Alisha..."
Panggilku dari lantai bawah.

"Tunggu..."

Hmm...
Apa dia berdandan sampai lama begini...

"Ayo..."
Ujarnya dari tangga.

Hmm... Kalau dilihat memang manis, wajahnya seperti memancarkan cahaya...

Heh? Apa yang kupikirkan?
Ya ampun...

"Ayo Kaito..."

"Ehh... I-iya, kita sewa kuda satu lagi ya, karena kita hanya punya satu di belakang." kataku.

"Heh? Ehh... Soal itu..."
Katanya dengan malu.

"Heh? Ada apa?"

"Hehe... Aku tidak bisa mengendarai kuda..."

"Heh?"

Kejadian apa lagi ini...
Benar-benar hal yang tidak terduga lagi...
"Ehh... S-soal itu... Akan kucarikan kereta kuda ya..."

"Tidak usah, aku akan bersamamu saja..."

"Heh?? T-tidak apa-apa?"

"He'em..."

"Y-ya... Baiklah kalau begitu..."

Sungguh hal yang tak terbayangkan...
Dia mau naik kuda bersamaku...

Rab. 06.30 AM.

Hmm...
Kalau orang lain melihat pasti kami seperti sebuah pasangan.
Hahaha..

"Kaito..."

"Ha? Ada apa?"

"Katanya di dalam hutan itu ada sebuah rumah, seperti seseorang yang sudah lama tinggal di situ."

"Heh? Benarkah? Kurasa itu rumah hantu..."

"Heh?? R-rumah h-hantu?"

"Iyalah, apalagi coba, tinggal sendirian di tengah-tengah hutan yang gelap dan liar...
Huu... Mendengarnya saja sudah membuatku merinding."

"Heh?? A-aku tidak percaya dengan hantu..."

"Hmm... Benarkah?"

"I-iyalah..."
Ujarnya sedikit gugup.

Hmm...
Sepertinya dia takut dengan hal-hal seperti itu. Oke kita coba sekali lagi... Hehe...

"Baiklah, kalau begitu nanti kita coba mampir ke rumah kosong itu ya, kan kamu tidak takut."

"Heh?? A-apa? Datang ke r-rumah itu??"

"He'em..."

Baiklah... Kita lanjutkan perjalanan panjang ini...

Tapi...
Apa benar ada sebuah rumah disana? Semoga ucapanku benar-benar tidak terjadi...
Semoga tidak ada hal-hal yang horror hehe...

•••

Fantastic: Stay A Live [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang