Episode 13

932 89 6
                                    

●●●

(Rumah Kaito)
Sen. 07.30 AM.

Saat kemarin ketika aku melihat keramaian orang mendengar kabar tentang ras Api, mereka semua berwajah sangat cemas dan penuh kekhawatiran.

Aku memang tidak tahu kejadian seperti apa di masa lampau.
Tapi yang kutahu mereka sedang membutuhkan pembelaan, seorang pahlawan.
Saat ini hanya ada seorang yang berasal dari ras para pahlawan yang terdahulu, yaitu aku, ras Fantastic.

Jika aku di haruskan melakukan tanggung jawab ini, tidak tahu seperti apa yang akan terjadi di depan sana.
Aku masih kurang percaya diri... belum sepenuhnya berani bertarung dalam sebuah peperangan.

Apa yang harus kulakukan?

Kupikir saat menjelajahi dunia ini, dunia yang penuh damai, tentram dan sempurna.

Tapi ternyata malah sebaliknya...

"Kaito??"
Tiba-tiba wajahnya muncul di depanku.

"Hah!?"

Aku cukup terkejut ketika dia memanggil tiba-tiba seperti itu.

"Alisha... mengagetkan saja, lagi enak tiduran padahal."

"Hehe... aku sengaja..."

"Heh? Sengaja?"

"Iya, karena kamu pasti masih memikirkannya jadi sedikit kejutan agar membuatmu lebih tenang lagi."

"Hmm... dasar kau ini. Tapi... terimakasih ya..."

"Heh? B-buat apa?"

"Ya... untuk itulah."

"Untuk itu apanya?"

Ya ampun dia ini pura-pura tidak tahu apa bagaimana ya...
"Untuk... perhatianmu."

Sial... kenapa aku malu-malu mengatakannya, ahh!!

"He'em... terimakasih juga ya..."

"Ha? Kenapa..."

"Nanti kamu juga akan tahu."

Hmm... apa maksudnya?

(East Land)
Sen. 08.30 AM.

Aku dan Alisha berencana untuk latihan di lahan lapang bagian timur ini. Karena semakin lama semakin sulit misi yang tersedia di General Hall.

"Elemen air, wahai ombak yang mengarungi derasnya samudra ciptakan hantaman yang dahsyat!"
Sebuah serangan dari Alisha.

"Wow... besar sekali ombaknya."

"Sebenarnya itu masih belum seberapa..."

"Hah? Mau sebesar apa lagi?"

"Aku pernah melihat seseorang pengguna elemen air yang kekuatannya sangat besar, pasti ketika kau melihatnya mulutmu terbuka lebar haha..."

"Heh??? Akan kutunjukkan kekuatanku yang sebenarnya nanti. Kau pasti yang terkejut melihatnya haha..."

"Percaya diri sekali, kalau begitu kita coba bertanding?"

"Hmm... besar juga nyalimu, baik aku terima."

"Baiklah, siap-siap berbaring di kasur saja sehabis ini, karena seranganku cukup kuat loh."

"Hmm... lihat saja nanti."

Dia pengguna elemen air, mungkin dengan mudah untuk menaklukkan serangannya.
Baiklah, ayo kita coba latihan ini...
"Elemen angin, kekuatan yang mengitari seluruh alam, berikan aku kekuatanmu!"

"Hmm... elemen air, wahai sejuknya air, lindungilah diriku!" Sebuah pelindung di bentuk olehnya.

Hah!?
Sial... aku tidak memikirkan dia bisa membuat pelindung.

"Sekarang giliranku, elemen air, wahai lautan yang luas, pinjamkanlah kekuatanmu dan seranglah dia!"

"Heh!? B-besar sekali serangannya kali ini sial!"

Serangannya berhasil mengenaiku.

"Haha... satu serangan berhasil!"

Tapi..

"Oii jangan senang dulu..."

"Heh??? A-apa? P-p-pelindung?"

"Apa kau lupa kekuatan Auto Protection milikku?"

"Heh? Curang!"

"Hah!?"

"Pokoknya itu curang! Tidak adil!"

"Oii... oii... curang darimana ini juga kan skill milikku."

"Iya tapi itu tidak sebanding, pokoknya curang!"

"Heh!?"

Dasar dia ini... bagaimana jika dia bertemu lawan yang lebih hebat? Apa iya dia mau mengatakan hal itu juga?

Wanita selalu menang yah... aku lupa itu.

Tiba-tiba sebuah serangan datang dari dalam hutan dan mengarah padaku.

Sial!
Apa itu!?

"Kaito! Awas!"
Teriak Alisha.

Tapi aku sudah tidak sempat untuk lari maupun menghindari serangan itu. Serangannya sangat cepat dan akurat...

Siapa yang melakukannya?

"Kaito!!!"

Dan serangan itu cukup membuatku terseret mundur, tapi untungnya aku lagi-lagi di lindungi dengan perisai ini.

"Aku tidak apa-apa, masih ada pelindung ini." Sahutku pada Alisha.

Sial!
Sebenarnya siapa yang menyerangku secara tiba-tiba begini...

Tidak lama kemudian muncul sesosok orang keluar dari dalam hutan itu.

Sepertinya dia yang menyerangku tadi...

"Ternyata benar..."
Sahut orang itu tiba-tiba.

"Hah!? Oii... siapa kau!? Kenapa menyerangku?" Sahutku pada orang itu.

"Hehe... maafkan aku, Kaito."
Jawabnya.

Hah?
Dia tahu namaku?
"S-siapa kau?"

Tidak lama kemudian dia menunjukkan wajahnya.
Dan saat itu juga kami berdua pun cukup terkejut.

"Hah!? K-kau!?"

●●●






Fantastic: Stay A Live [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang