🍉 ▪ text part 12

13K 2.6K 999
                                    

ーsong; skinny love (birdy)
play this song while you read this chapter, xoxo.













ーsong; skinny love (birdy) play this song while you read this chapter, xoxo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.














"anya, kalau dalam pertemanan itu ada putusnya juga gak sih?"

pertanyaan itu terlontar dari sebuah suara di seberang sana. berasal dari seorang mark lee pada pukul 2 pagi dini hari, pertanyaan bodoh yang mengganggu waktu tidur gue. but well, ingat sekali lagi. teman harus selalu ada kan?

"nggak ada, paling musuhan doang. kenapa?" ucap gue balik bertanya sambil membenarkan guling dan memakai selimut lebih tinggi.

mark bergumam kecil lalu menjawab, "i need to tell you something.. eum.. may i?"

"why not?" jawab gue santai walau sebenarnya jantung gue berdegup kencang. kenapa perasaan gue gak enak ya? like he make a road of our conversation to the worst thing.

laki-laki itu menghembuskan nafasnya perlahan. "pertemanan kita. udahan aja... gimana?"

"hah?" pekik gue terkejut. lima kata itu sukses membuat tubuh gue terbangun dan membeku dalam posisi duduk seperti sekarang.

mark berkata dengan nada rendah, "kita saling menjauh dulu, gimana? i get some problem because of you, anya." jelasnya.

mata gue perih, entah sejak kapan, tangan gue bergetar hebat. sedikit demi sedikit, gue mengerti. posisi gue di hidup mark lee udah gak penting lagi bagi dia.

"sampai kapan?" tanya gue pada akhirnya.

mark menjawabnya dengan mantap, "for a year or something? i don't know.. maybe forever?"

deg.

dunia gue berhenti sejenak. gue menangis, lagi. ponsel gue udah tergeletak di atas lantai, bersamaan dengan puluhan tetes air mata yang sukses mengalir di pipi gue. sebisa mungkin gue menarik nafas dalam, berusaha bernafas dengan normal dan menghilangkan isak tangis.

gue kembali melirik handphone di atas lantai dan mengambilnya, "i can't, mark. aku gak bisa." ucap gue lagi. oke, sebut gue pengemis. tapi jangan egois, siapa yang mau ditinggal teman kecil yang selalu gue perjuangin? ini balasan untuk semua hal yang gue berikan ke mark? kesabaran gue? perasaan gue?

selama beberapa detik, saluran suara hening. sampai akhirnya mark menjawab, "just act like you never know me before." ucapnya enteng. apa dia pikir semudah itu?

"why? aku berbuat salah? aku kenapa? ayo jelaskan!" tanya gue mendesak seorang mark lee. jujur aja, gue nggak terima. bangun tengah malam? sakit hati? kecewa? jadi selama ini semua yang gue lakukan itu salah? termasuk melepasnya bersama mina?

mark menghembuskan nafasnya kasar, "maaf. tapi sekarang aku benar-benar ingin menjauh dulu dari kamu."

sekali lagi, tangis gue meledak sejadi-jadinya. sekarang jujur aja, gue ingin mark tau gue nangis. gue gak mau pisah, dia boleh buat hati gue terluka. apa sangat susah untuk tetap bersama gue?

"mark.. i won't, aku nggak mau. kalau aku buat salah, aku minta maaf. tolong janganーpertemanan kita.." ucap gue memberikan penjelasan. sebisa mungkin meyakinkan mark kalau pilihannya itu salah. sebisa mungkin meyakinkan mark untuk tidak mempertaruhkan pertemanan kami. sebisa mungkin, gue mempertahankan mark lee.

"but minaー" ucapan mark gue potong dan lanjut bertanya, "ーmina why? whats wrong with her?"

pada akhirnya, mark menjelaskan semuanya. "mina just get jealousy of you. jadi cara satu-satunya adalah kita udahan aja temenan. aku gak mau kehilangan dia, kamu tau kan perjuangan aku dapetin miー"

"so you choose mina?" tanya gue, menyimpulkan. mina lebih penting dari gue, emang gue siapa? haha. gue bukan seorang kang mina yang cantik, lucu, dan anggun. gue bukan selebriti papan atas seperti kang mina. gue hanya gadis biasa, yang menghabiskan waktu demi waktu di dalam kamar kusam.

menunggu teman-teman lama.

mark bercicit pelan, "anya.. jangan marah. tolong."

gue mengerjapkan mata beberapa kali, mengeluarkan air mata yang tiada henti. berusaha mengakhiri tangis lalu bertanya dengan perlahan, "how mark? gimana caranya aku gak maーhiks"

gagal. gue menangis lagi.

"anyaa.. don't cry. I'm sorry."

sambil menggeleng kecil, gue menjawab. "aku gak bisa marah sama kamu, mark. aku hanya kecewaー" ucapan gue terpotong karena tersedak air mata sendiri. lalu berkata lagi, "ーpertemanan kita, ternyata gak lebih penting dari pacar baru kamu."

"anya sorry, but this is mina. the girl who i need so much, you know right?"

gue tersneyum getir, "oh yeah, of course. who the hell was i? haha. alright, goodbye ex friend."

memang benar kan? who the hell was i? just his old friend, not less not more.

"i'll back, if i can." ucap mark meyakinkan gue.

terlambat mark, "i'll never wait for you."

kita akhiri saja.

"anyaー"

tut.

panggilan berakhir, begitu pula dengan pertemanan kami. semuanya, dunia gue hancur. semua sudah berakhir.

he told me to be patient.
he told me to be fine.
he told me to be kind.

but he never do that to me.
he never be a patient person.
he never be a kind person.
and he never fine at all i give to

selama ini gue bertahan. karena ketika gue pergi nantinya, who will love you, mark lee? who will fight for you? who will fall far behind you? semua itu peran gue, dulu.

tapi sekarang dia punya mina. the girl who he need so much, he told it before. bukankah cinta yang maha agung itu ketika kita mampu melepasnya dengan orang yang mampu membuatnya bahagia?

karena cinta yang agung itu adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya. ketika dia tidak memperdulikanmu, tetapi kamu masih memperjuangkannya dengan setia.





















Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FRIEND / MARKWhere stories live. Discover now