About a Friend

6K 827 57
                                    

About a Friend - L'Alphalpha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

About a Friend - L'Alphalpha

"Kita bikin radio."

Gendis yang sedang melajukan siomay di kerongkongannya mendadak tersedak.

"Kok lo malah keselek?" Gara mendorong es jeruk Gendis untuk menyelamatkan cewek itu dari serangan tersedak.

"Uhuk...uhuk!" Gendis memukul-mukul dadanya. Matanya sampai berair gara-gara tersedak. Dia juga heran kenapa tiga kata yang diucapkan Gara barusan membuatnya tersedak.

Gara malah tertawa. Ditusuknya siomay Gendis lalu dimasukkannya ke dalam mulut. "Gimana? Mau nggak?" tanyanya di tengah-tengah kunyahan.

"Bentar, dong!" omel Gendis. Dia lalu menarik napas panjang dan meneguk es jeruknya lagi. "Coba ulangin kamu tadi bilang apa."

"Kita bikin radio, Gendis," ulang Gara pelan-pelan, takut Gendis tersedak lagi.

Gendis melongo. "Ngaco deh kamu!" semprotnya.

"Kok ngaco? Gue serius! Kita bikin radio, lo bisa siaran kapanpun lo mau, gue bagian teknisi aja."

Gendis tertawa. "Kamu? Teknisi?"

Gara mengangguk bersemangat. Tapi sedetik kemudian raut wajahnya berubah menjadi berpikir keras. "Jangan, gue jangan jadi teknisi. Gue jadi... music director!"

"Music director?" Gendis makin tidak mengerti. "Kamu dari tadi ngomong apa, sih, Gara?"

Potongan-potongan kalimat Gara tak ada satupun yang dicerna Gendis. Padahal tadi dia sudah tersedak, tapi tetap tidak mengerti. Lagian Gara, nih, dateng-dateng langsung ngajak bikin radio. Maksudnya apa coba?

"Oke, gue jelasin pelan-pelan," Gara menyeruput es jeruk Gendis seenaknya lalu melipat kedua tangannya di atas meja. "Kita bikin radio, Dis. Kayak radio kampus aja yang cuma bisa diakses pake internet."

Gendis ber-oooh panjang. "Terus?"

"Terus... ya kita siaran. Lebih tepatnya lo yang siaran."

"Bentar, bentar," Gendis memegang pergelangan tangan Gara. "Kenapa kamu tiba-tiba kepikiran bikin radio? Kamu mimpi apa semalem?"

Gara tergelak. Oh iya, dia lupa menjelaskan alasannya. Pantasan Gendis hah heh melulu dari tadi. "Gue tiba-tiba inget kalo lo pengen jadi penyiar dari dulu. Nggak inget dulu lo pernah nyerocos ke gagang sapu?"

Gendis cemberut. Kenapa Gara jadi membahas kebiasaannya waktu SD, sih?

"Daripada ke gagang sapu, mending lo nyerocos di mikrofon dan didengerin sama orang-orang," tambah Gara.

"Bentar, deh, Gar. Tapi kenapa harus aku? Maksudnya... jadi alesan kamu ngajak bikin radio biar aku bisa jadi penyiar?"

Gara tidak langsung menjawab. Dia juga heran kenapa tiba-tiba kepikiran Gendis saat mendengarkan radio bersama Recky dan Bam beberapa hari yang lalu. Gara cuma kepingin punya sesuatu bareng Gendis yang akan mereka ingat sampai tua nanti.

FrouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang