9

388 12 2
                                    

sejak kejadian kemarin, aku tidak pernah bisa melupakannya, kenapa? karena dia mencuri ciuman pertamaku, aku berniat dari dulu ciuman pertamaku hanya untuk suamiku kelak. aku telah melanggar niat baikku.

"selamat pagi abby"
ucap mom sambil mencium pipiku, kini mom membuatkan sarapan telor dadar dengan beberapa nugget ayam, dimana shawn?.

"shawn sarapan dulu nak!"
teriak mom sambil menyiapkan dua gelas susu hangat.

shawn turun dari kamarnya, dan duduk berhadapan denganku di meja makan, shawn tersenyum kepadaku dan segera melahap sarapannya, aku hanya diam terpaku.

"mom abby udah selesai"
ucapku setelah itu aku meneguk sekaligus susu buatan mom.

"shawn juga, tante"
ucap shawn

setelah itu aku beranjak dari meja makan lalu pergi untuk mencuci piringku sendiri, shawn menguntitku, aku meliriknya yang sedang senyum senyum sendiri di pinggirku.

"idiot"
gumamku sambil terus menggosok piring,
setelah selesai aku menyipratkan air di tanganku ke muka shawn.

"bangun gembel"
ucapku sambil terus menyipratkan.

"apa sih beb"
ucapnya sambil menghindar dari cipratanku

"dih najis"
ucapku lalu aku pergi ke halaman depan menunggu shawn mengeluarkan mobilnya.

setelah itu kami berangkat ke sekolah, dan kalian tau?, shawn sedari tadi senyum senyum sendiri, tertawa sendiri di mobil, wtf dude.

"abby pulang bareng ya"
ucap shawn sambil melihatku.

"iya"
ucapku singkat, mukanya yang sangat tidak enak dilihat membuatku enggan meliriknya sedikitpun

sesampainya di sekolah entah kenapa shawn biasanya menurunkanku di halte sekolah, kenapa ini malah masuk parkiran sekolah?, aku turun dari mobil shawn diam-diam agar tidak ketahuan murid yang ada disini.

aku meninggalkan shawn yang masih di parkiran, lalu aku melihat Aidan dan joce, tanpa babibu aku tarik joce dan menceritakan kejadian kemarin pagi di atas kasur aidan.

"ANJIR SERIUS?"
tanya joce dengan muka kagetnya.

"dia suka sama lo bego"

"engga tau, soalnya dia dari pagi senyum-senyum gitu ih"
ucapku sambil bergidig mengingat muka shawn yang mirip om-om nakal.

"tuhkan anjir, bilangin aidan ah"

"JANGAN!, jangan bilang siapa-siapa ih"
ucapku sambil memukul pelan lengan joce.

"abby!"
eh ada yang memanggilku?, saat aku menengok ternyata justin.

"eh, kenapa?"
tanyaku padanya yang kini sedang senyum-senyum sendiri memerhatikanku, aneh, kenapa sih orang-orang hari ini?

"aku membelikanmu ini"
lalu saat itu juga dia mengeluarkan setangkai bunga mawar merah, honestly, aku tidak suka laki-laki yang memberiku bunga, entah kenapa, aku sangat tidak suka. soalnya aku sukanya duit.

"beneran? buat gue?"
tanyaku.

justin menangguk

"dalam rangka apa ngasih bunga gini?"
tanyaku lagi

"mmm, eemm.., eh gue harus buru-buru ditungguin temen mau basket"
lalu justin tiba-tiba pergi begitu saja

ohh iyaa gue lupa sekarang kan flowers day, pantes aja orang-orang pada bawa bunga. baru saja aku mau ke kantin, seseorang menarik tanganku.

"apalagi sih?!"
bentakku kepadanya, shawn.

"ini buat lo"
ucapnya sambil memberikanku se buket mawar putih.

saat dia mau memberikan bunga itu padaku, dia melihat tanganku yang sedang memegang setangkai mawar dari justin.

"lo udah dikasih sama siapa?" tanyanya sambil mengambil mawar merah dari tanganku.

"justin"

seketika juga shawn membuang mawar pemberian justin ke tong sampah dan memberikan bunga darinya padaku.

"HEH KOK DIBUANG?"

"masih bagus yang dari gue, modalan juga gue" jawabnya sambil meninggalkanku di lorong kelas.

Shawn's POV

jujur saja aku sangat amat senang sekali hari ini karena, ahh entahlah karena apa, aku tidak mau membahas kejadian kemarin pagi, sudahlah, aku malu hehe.

aku mengurungkan niatku untuk bercerita kepada ke empat sahabatku, lebih baik aku diam saja daripada mereka heboh nantinya,

"lo ngasih bunga ke siapa?"
tanya alex kepadaku

"ke.."
jawab jujur atau engga, kalo jujur pasti heboh.

"gua lupa beli bunga"
bohong,jawabku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal sama sekali.

"tuh si adam jualan, beli aja di dia"
ujar Aidan, sial.

"engga ah, lagian gue ngasih ke siapa"
ucapku sambil meminta seblak alex.

"tuh ke si alesa"
jawab ray yang dibalas tinjuan olehku,definisi temen bangsat tuh ya gini.

"sekarang ada kegiatan apaan? kok masih disuruh sekolah?"
tanya adam sambil menghitung duit penjualan bunganya.

"flowers day doang udah gitu balik"

aku membuka aplikasi pesan singkat dan memastikan abby untuk pulang denganku.

shawn: ebi pulang bareng ya

sedetik kemudian dibalas olehnya, wih cewek fast respon nih

abby: bawel, iya

shawn: ditunggu di mobil

setelah bel jam pulang sekolah berbunyi, aku berpamitan dengan keempat sahabatku, aku langsung menuju mobil dan menunggu abby disana.

"gue culik kemana dulu ya si abby?"
ucapku sambil berpikir.

10 menit aku menunggu abby, namun belum tampak batang hidungnya sedikitpun.

ada yang mengetuk kaca mobilku, ku kira itu abby namun yang kulihat adalah alessa.

"shawn!, pulang bareng yuk"
ajak alessa dari luar.

"ehh lo ngapain disini? bukannya kuliah"
ucapku sambil menurunkn kaca mobil.

"lagi ngambil folder yang belum gue bawa waktu sekolah" jawab alesa

tanpa seizinku dia masuk kedalam mobil

"nungguin siapa sih? abby?, abby mulu, engga kangen gue apa?"
ucapnya sambil memundurkan kursiku setelah itu dia naik ke atas badanku, anjir!.

"lo engga kangen gue?"
tanya alessa lagi sambil mengelus pipiku.

"turun lo sekarang juga!"
bentakku sambil membuka pintu mobil, sial! dia menahan tanganku.

beberapa detik kemudian dia mencium bibirku yang kubalas dengan umpatan, namun dia tak kunjung melepaskan perpaduan bibir kami.

aku nelihat ke arah jendela, diluar sana ada abby, aku mendorong alessa untuk menjauh dariku, dasar jalang! dia tidak mau menjauh juga!

"HAI SHAW-"
sial sial sial, kini abby tengah berdiri diluar mobil dengan pintu yang terbuka.

aku mendorong alessa keluar mobil, bodoh, dia tersungkur ke aspal.

"abby! jangan salah paham gue jelasin sekarang juga!"
teriakku sambil mengejar abby yang kini sedang berlari menjauh dariku.

"abby!"
teriakku sekali lagi.

sudahlah percuma aku mengejarnya, nanti saja aku urus masalah ini dirumah.

Nervous // Shawn mendes (s.m)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें