Alle tersenyum senang, hubungannya dan Arkan yang artinya sudah membaik.
Ia menepuk keningnya menyalahkan kebodohannya, bagaimana jika nanti Genta marah karena kelakuannya tadi. Ah Alle harap Genta dapat mengerti dirinya untuk saat ini saja.
Alle menatap ke arah pria yang masih berlindung dengan hoodie hangatnya, bibirnya memaksakan senyum tapi juga merasa takut-takut.
"Ta maaf" rengeknya halus.
"Kenapa?" ucap Genta datar.
"Tadi aku kan.. " Alle bingung untuk melanjutkan kata-katanya.
"Gapapa, aku ngerti" Genta mengelus Puncak kepala Alle halus seakan mengerti dengan kalimat yang akan dituturkan Alle selanjutnya.
Alle tersenyum sumringah, ia maju selangkah lebih dekat dengan Genta dengan kaki yang sedikit berjinjit memeluk tubuh tinggi Genta.
"Tunggu aku" bisik Alle.
Genta mengangguk mantap.
"Jangan lirik bule disana, nanti aku cemburu" ucap Genta.
"Masa lirik aja cemburu!" cibir Alle.
Genta tersenyum "entahlah, aku cemburuan orangnya" mengangkat bahunya.
"Tadi cemburu dong?"
"Iya, tapi aku tahan" jujurnya sambil tersenyum sangat tipis.
Alle tersenyum nanar, menyentuh pipi Genta lembut memandang wajah kekasihnya itu.
"Jangan di biasain kayak gitu, kalau kamu gak suka bilang aja. Aku jadi gak enak hati sama kamu" Alle memasang wajah merasa bersalah nya pada Genta.
"Aku gak mau buat kamu terkekang karena cemburunya aku" Genta balas menatap Alle lekat.
Alle tersenyum menatap manik mata milik Genta.
Alle memeluk Genta hingga tenggelam dalam dekapan hangat Genta, menangis sesegukan membayangkan harinya tanpa Genta. Alle berharap Genta lebih berani menunjukkan dirinya pada semua orang, terbuka dan bergaul dengan siapa saja.
"Aku setiap hari bakal ingetin kamu buat jaga kesehatan kamu. Menurut kamu mungkin itu hal sepele, tapi buat aku kesehatan kamu paling penting. Terserah kamu mau ngomel karena aku yang selalu kirim pesan dengan kalimat yang sama, aku gak bakal protes. Masalahnya kalau kamu sakit bukan aku aja yang khawatir tapi bunda, ayah, kakak, temen-temen kamu juga ikut khawatir. Jadi kalau kamu sayang mereka tolong jaga kesehatan kamu, biar mereka gak ketar-ketir nyusulin kamu ke sana"
Alle menganggukkan kepala sambil sesegukan menangis.
Genta mengecup puncak kepala Alle, mengelus rambut Alle lembut penuh sayang.
Genta berjalan ke arah Haikal.
"Tolong jaga dia" ucap Genta menepuk pelanbahu Haikal dan berlalu.
Haikal mengangguk pelan.
Nata memandang sinis kedua insan yang sedang mengucapkan salam perpisahan. Ia melangkah maju ingin menghampiri Alle tapi tubuhnya keburu ditahan oleh Noura yang sudah memperhatikan gerak-gerik Nata daritadi. Ia hanya menggertakkan giginya menahan kesal dan cemburu yang sangat amat membakar dirinya.
YOU ARE READING
Introvert - Completed
Teen FictionPERINGATAN ⚠ sekali baca gabisa berhenti loh wkwkwk Arkan yang masih Setia menunggu rasanya terbalas. Riri yang selalu menemani Arkan ke kantin, bahkan banyak orang yang menatap apakah mereka berpacaran? Tapi percayalah mereka bukanlah tokoh utaman...
Part 26 - Goodbye
Start from the beginning
