Part 26 - Goodbye

Start from the beginning
                                        

**

Hari dimana Alle akan berangkat ke Manchaster. Semua orang berkumpul memberi salam perpisahan padanya di bandara, Noura benar-benar merasa kehilangan karena adiknya akan meninggalkan nya selama beberapa bulan.

Alle memeluk bunda dan ayahnya dengan tangisnya yang sesegukan.

"Jangan lupa makan, jangan bangun kesiangan kayak disini. Belajar berani depan orang-orang, selalu kabarin bunda atau ayah. Jangan kecapean dan belajar yang rajin, ayah bunda dan kakak kamu kapan-kapan akan ngunjungin kamu" pesan Dera pada anak bungsu kesayangannya itu.

"Anak ayah jangan ikut pergaulan negatif ya, kalau udah sampai kabarin kami"pesan ayahnya singkat.

Alle mengangguk sambil tersenyum.

"Dek, aktif terus ya handphonenya, aku gak tau harus curhat ke siapa. Jaga kesehatan kamu, pokoknya kamu gak boleh sakit, aku gak mau tau!" Noura memeluk Alle dengan tangis yang sudah pecah sedaritadi.

"Siap bu boss" dengan tubuh sigap gerakan hormat ke arah Noura.

Alle hanya melihat Riri dan teman-teman nya, tak ada Arkan di sana. Padahal Alle sudah menuruti perkataan Arkan.

Waktu itu Arkan membisikkan Alle "aku bakal maafin kamu, asal jangan pernah munculin wajah kamu depan aku, aku yakin itu gak akan terjadi lama. Aku cuma butuh waktu!" bisik Arkan sangat pelan terdengar datar tapi sangat terdengar jelas di telinganya.

Alle mendadak lesuh melihat Arkan yang tidak hadir disaat seperti ini.

Riri selalu meyakinkan Alle dengan mengatakan bahwa Arkan pasti akan datang. Nata juga hadir dengan raut wajah sedihnya, jujur saja Nata baru di beritahu keberangkatan Alle 2 jam yang lalu. Lantas membuatnya panik cepat-cepat menuju ke bandara.

Alle masuk ke dalam dekapan Nata sekilas karena Nata yang menarik Alle kedalam pelukannya lebih dulu.

"Jaga kesehatan kamu, aku selalu nunggu kamu di sini" ucap Nata tulus.

Alle hanya mengangguk mengiyakan di dalam dekapan Nata. Lalu melepaskan dengan mundur beberapa langkah membuat jarak antara Nata dan dirinya.

Setelahnya matanya menatap pria yang berada di balik punggung Nata yang baru saja datang.

"Arkan!" Alle berteriak menyebut nama Arkan dan berlari menghampiri Arkan dan memeluknya erat. Tangisnya lagi-lagi pecah, ia kira Arkan tak akan datang. Ia sangat merindukan sahabatnya ini, hari-hari nya begitu sepi tanpa Arkan.

"Aku kira kamu gak datang, kamu jahat buat aku uring-uringan, kamu jahat buat aku khawatir, aku kangen kamu!" Alle menangis di dalam dekapan sahabat yang ia rindukan.

"Hati-hati ya, maaf aku buat kamu sedih! Maaf aku datang terlambat, maaf kalau waktu itu aku egois, maaf untuk semuanya" ucap Arkan lembut ia menghirup Wangi rambut Alle dalam-dalam.

Genta tentu saja menahan cemburunya mati-matian, tapi ia mengenyampingkan egonya untuk hari ini.

"Enggak, aku yang minta maaf" Alle menggeleng kuat.

"Jangan nangis ah! Masa sahabat aku cengeng" Arkan memberi jarak pada tubuhnya untuk menghapus air mata Alle yang membasahi pipinya.

Introvert - CompletedWhere stories live. Discover now