Part. 25 (2)

39.7K 2.6K 145
                                    

Mari berteman di Ig, Nuryunus_99

☆☆☆

Anin menatap heran keberadaan Devan di mansion Athala. Anin tidak lupa kalau Devan masih bagian dari keluarga Athala tapi, Devan bagian Athala yang lainnya.

"Wis, Selamat siang nyonya Arka." ucap Devan dengan senyum jahilnya saat melihat keberadaan Anin yang berdiri di atas tangga.

Pria itu menatap penampilan sahabatnya itu dari atas hingga ke bawa, "Ekhm... Berapa ronde, Nin." tanya-nya ambigu membuat Anin memutar bola matanya. Ia tahu maksud dari pertanyaan ambigu sahabatnya itu.

"Diam, deh." seru Anin pada Devan.

Anin meneruni tangga dengan cepat saking cepatnya wanita itu hampir sajat terjatuh dari tangga, beruntung ada Arka yang entah sejak kapan berdiri di belakang lalu menahan tubuhnya yang hampir jatuh.

"Hati-hati, El." peringat Arka pada Anin.

Anin hanya tersenyum lalu mengangguk mendengar peringatan Arka.

Keduanya turun dan sampai di lantai satu dengan keadaan Arka yang merangkul pinggang Anin dengan mesra. Pria itu tidak malu atau sungkan memperlihatkan kemerseraan-nya bersama Anin baik di depan orangtua, keluarga atau pun di depan orang lain.

"Nggak bareng Icha, Van?" tanya Anin.

"Bareng kok, Icha-nya lagi sama Bunda." Anin mengangguk dengan oelan ia melepaskan tangan Arka dari pinggangnya setelah itu ia berlalu ke dapur di mana Nafiza dan Aisyah berada dan di ikuti oleh Devan serta Arka.

"Sabar ya..." Suara Nafiza terdengar di telinga Anin serta dua pria yang berada di belakanganya.

"Eh... kenapa Icha, nangis Bun?" tanya Anin saat melihat Aisyah yang menangis di depan Nafiza.

Anin segera mendekati Aisyah lalu mengusap punggung gadis itu, "Icha kenapa Bun?"

"Hua... Anin... Devan selingkuh." ucapan Aisyah sontakembuat Anin serta Arka menatap Devan yang membatu di tempatnya.

"Devan? Lo...."

"Nggak, Gue nggak selingkuh." ucap Devan.

Devan menarik napasnya lalu melangkah mendekati Aisyah, Rumah tangga Aisyah serta Devan memang sedang tidak baik akhir-akhir ini Dan itu karna sebuah kesalah pahaman. Beberapa hari lalu Aisyah mendapati Devan sedang berciuman dengan wanita tapi itu hanya sebuah kesalah pahaman saja. Devan tidak mencium wanita itu melainkan wanita ituu yang menciumnya. Devan sudah menjelaskan namun keadaan Aisyah yang sering sensitiv gara-gara kehamilannya itu membuat Aisyah tidak mau memaafkan Devan dan terus menuduh Devan selingkuh.

"Kamu salah paham, Cha. Kumohon jangan begini Cha. masalah rumah tangga kita biarkan menjadi masalaah kita. Cukup kita yang tahu, oranglain janga."

Anin hanya diam melihat Devan yang terlihat frustrasi saat ini, biasanya ia yang selalu memeluk Devan jika pria itu terlihat frustrasi seperti ini tapi sekarang ia tidak melakukannya karna sadar akan statusnya serta status Devan saat ini. Devan sudah ada istrinya dan Anin sudah ada suami. Tidak mungkin kan, ia memeluk pria itu di depan dua orang yang mereka cintai. Terlebih lagi di depan Nafiza, mertua Anin.

"Cha..." Lirih Devan seraya menghapus air mata Aisyah. "Kita bicarakanndi rumah, ya."

Aisyah hanya diam membuat Devan meraup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sabar, Van. Icha lagi hamil dan..."

"Devan mengerti Bun." Jawab Devan ia berdiri lalu mengulurkan tangannya di depan Aisyah yang langsung menerima uluran tangannya.

Arka-Anin (Proses Revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora