11. Bucket mawar

1K 22 2
                                    

Jam dinding menunjukan pukul dua belas siang. Cuaca sangat cerah, terlihat seorang gadis  sedang duduk diatas kasur dengan membaca novel karangan itsmeindriya_ di tangan kanannya yang terpasang selang infus.
Sesekali gadis itu menatap keluar jendela tempat dia dirawat untuk memandangi kota temanggung, yang tanpa sadar membuatnya jadi melamun.

"Hallo cantikkk" teriak seorang cowok di depan pintu kamar yang sontak membuat lamunan gadis itu  buyar.

"Santai dong lo ini rumah sakit, lo mau di gebukin orang satu rumah sakit?" kata ivan menonyor kepala anjas

"Haha yaa maaf   kan gue reflek tadi soalnya udah gasabar mau ketemu lita" jawab anjas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Lita dan keempat teman yang lain hanya terkekeh geli melihat kelakuan kedua temannya itu.

"Udah udah niat kita kesini kan mau jengukin lita" jelas okvani

"Oh iya gimana keadaan lo sekarang lit? Apa aja yang luka?" tanya ivan kawatir

"Cie cie ada yang lagi sok perhatian ehem ehem " sindir anjas

"Cie cie ivan" syifa,riski,tyass berucap bersamaan

Sementara itu ivan hanya terdiam dengan wajah merah yang ia sembunyikan di balik jaketnya.
"Haha udah udah ah kasian ivan jangan kalian buli entar dia nangis loh" goda lita melirik ivan

"Hahahaha" sontak mereka tertawa bersamaan membuat ruangan yang tadinya sepi seketika berubah menjadi sangat ramai.

"Btw gue udah gapapa kok, semenjak gua sadar gua cuma butuh istirahat, dan kaki gue  patah kalo badan gue gaada yang luka" jawab lita

"Lahh terus lo gimana? Kaga bisa jalan lit? Terus lo ga sekolah, haaa terus guee sama siap~~~ "

"Sstttttt" tyass menutup mulut syifa yang membuat dia tidak bisa berbicara dengan jelas "Kalo nanya satu satu kali syiff, lita jadi binggung kan mau ngejawab yang mana dulu"

"Hehe maafin gue kan gue kawatir "

"Dasar ya kalian itu  kalo jadi satu pasti selalu bikin suasana jadi kek pasar"  lanjut riski

"Kalian ini pasti bisa aja bikin gue ketawa" jujur lita "btw untuk sementara gue kaga sekolah dulu sebelum kaki gua membaik, besok senin gua operasi dan yaa doakan semoga operasinya lancar yaa "

" Siap 86 ndan" jawab mereka ber enam kompak.

------------------------------------------------------
Sementara itu di ruangan lain seorang wanita yang sudah agak tua terlihat sedang berbincang bincang dengan dr.reza.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya wanita itu

"Kondisinya sudah membaik tapi masih harus diawasi juga karena akibat komanya kemarin bisa saja terjadi apa apa oleh gadis itu jika dia kelelahan, dan dia harus menjalani operasi untuk kakinya besok senin agar dia bisa pulih kembali" ujar dokter reza.

Dokter reza adalah dokter yang merawat lita semenjak lita dirawat dirumah sakit. Dokter yang baik, masih muda dan tentunya tampan.

"Baiklah kalau begitu dok saya permisi" kata monika

Dokter reza hanya mengganguk dan melihat wanita itu hingga ia hilang dari pandangan dokter reza.

"Haha gila lo njass ,waras dikit napa?" Okvani menonyor kepala anjas

Sementara mereka sedang asik bercanda ,ada sesosok laki laki menggunakan baju yang sangat rapi dan ditangan kirinya terdapat bucket buna mawar yang segar seperti baru saja dipetik dari kebunnya. Laki laki itu masuk kedalam ruangan lita dengan muka datarnya dan membuat suasana menjadi hening. Ruangan yang tadinya dipenuhi oleh suara tertawa dan olok olokan seketika menjadi sepi tak ada sedikit kata pun yang keluar dari mulut mereka.

Syifa,tyass,rizky,dan lainnya hanya melongo melihatnya.

"Eh anuu lit, ki ki.....ta keluar dulu ya hehe" ucap okvani

"Loh ngapain kita keluar? Kasihan lita ditinggal sendirian?" Rengek ivan seraya memeluk lita gemasss

"Udah ayoo kita keluar aja van beri mereka waktu buat ngobrol berdua" bujuk anjas yang lalu mendekatkan bibirnya ke telinga laki laki itu dan berbisik "Gue beri lo satu kesempatan lagi, kalo sampe lo nyakitin lita lagi lo bakal berurusan sama gue"

Tidak membutuhkan waktu satu menit lebih untuk mereka keluar dari ruangan itu.
Sementara itu lita hanya terdam memandangi laki laki yang ada di depannya sekarang ini sambil menelan ludahnya kasar.

Bada lita gemetar air matapun membendung di pelupuk matanya. Lita sangatlah membenci laki laki di depannya ini. Yaa siapa lagi kalau bukan aris zaenal, orang yang telah melukai hatinya dan meninggalkannya begitu saja saat ia sedang sayang sayang nya.
Sekarang orang itu datang begitu saja tanpa merasa bersalah sekecil apapun, dimana pikiran laki laki ini berada? Apa dia tidak berfikir jika ada orang yang dia sakiti selama ini?!

"Lit?" Panggil aris

Lita hanya terdiam , rasanya ia ingin sekali pergi dan lari dari situuasi ini.

"Lit?" Panggil laki laki itu lagi.

1
2
3

Nihil tidak ada jawaban sama sekali.

"Gue tau gue salah udah pergi gitu aja dari hidup lo lit, dan gue tau pasti lo masih benci sama gue tapi tolong beri gue satu kesempatan lagi lit. Gue nyesel udah bikin lo kek gini gua nyesel lit. Mungkin lo butuh waktu buat maafin gue tapi gue jqnji gabakal nyia nyiain lo lagi lit. Oh iya ini gue bawain bucket mawar kesukaan lo lit gue taruh di atas meja ya"

Lita yang mendengar ucapan aris tadi hanya bisa terdiam dan menangis hingga terisak isak.

"Gue pamit pulang ya, lekas sembuh " ucapnya sqmbil meninggalkan lita yang hanya terdiam tanpa merespon apapun.

"Seandainya lo sadar lit selalu ada gue disini yang  ada buat lo tanpa lo minta" batin ivan.




------------------------------------------------------

Hay hay hay apakabar kalian pembaca setia my senior high school?

Maaf update ceritanya lama dan gasesuai sama jatwal .
Soalnya dikarenakan author banyak tugas dari sekolah dan ada kendala handphone eror dll.

Jadi maafkan yaa sekali lagi :)

Selamat membaca :*

                      





MY SENIOR HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang