10

14 3 0
                                    

Iki dan teman-temannya lari terbirit-birit karena saat dikelas tadi mereka ingin mengumpat di kelas biar tidak ikut upacara bendera. Namun rencana mereka gagal karena saat pak Ridwan datang untuk mengecek setiap kelas dan saat itu mereka hampir aja lulus tapi tiba-tiba si Farid bersin . Dan pak Ridwan mendengarnya kemudian mereka semua yang bersembunyi di sudut  kelas dibelakang kursi lari. Namun mereka bingung kenapa pak Ridwan tak mengejar mereka.

Saat sampai di lapangan Iki berdiri di tengah-tengah teman-temannya yang sudah berdiri terlebih dahulu agar pak Ridwan tidak melihatnya. Namun saat itu ada teman sekelasnya cewek yang seperti pindah tempat tapi ia pindah dengan mundur dan tanpa sadar ia terjatuh karna ia menginjak sabuah batu.

Saat melihatnya akan terjatuh secara refleks Iki langsung menangkapnya. Dan saat cewek itu melihatnya dan ternyata cewek itu adalah Icha . Icha setelah mengetahui bahwa yang menolongnya adalah Iki ia langsung dan meminta maaf pada Iki. Namun Iki diam bahkan melihatnya aja dia tidak. " ekhm . Ada yang CLBK nih ." Goda Farid pada mereka berdua. "Cie..ciee.. aku juga mau dong ditangkap " teman-temannya yang lain ikut menggoda mereka.

Icha terdiam menunduk karena ia sangat malu dan ia melihat saat ini Tina memandangnya dengan tatapan tajam .dari tatapannya ia bisa tahu apa yang di coba katakan padanya. Seolah-olah Tina berkata jangan ganggu Iki.

Rasanya saat itu ia ingin sekali menangis dan lari kabur dari sana. Namun saat itu perasaannya berkurang setelah Helda datang dan menenangkan keadaan disana . Helda membelanya di depan semua teman-temannya. Dan ia saat itu juga ia baru menyadari bahwa selama ini ia terlalu egois karena ia merasa selalu sendiri dan tak punya teman. Dan sekarang ia sadar bahwa selama ini ada Helda yang selalu ada untuknya.

Suasana upacara berlangsung dengan hikmat dan saat itu semua murid mendengar pidato dari pak kepsep yang sedang ada di podium. Ia menjelaskan bahwa sebentar lagi akan diadakn prnilaian akhir semester dan ia menghimbau agar seluruh siswa agar konsentrasi dalam belajar.

Lain halnya dengan Iki semua siswa mendengarkan pidato dari pak kepsek. Ia larut dalam pikirannya. ' cha semakin hari kita semakin jauh. Kamu sadar nggak .apa kamu memikirkan aku atau tidak . Kalau aku jangan ditanya lagi setiap saat ku memikirkan mu. Cha hari terus berganti kepindahanmu pun semakin cepat . Cha aku mohon kamu jangan pergi. ' batin Iki . Ia terus memandangi Icha.

" woi.." sebuah tangan mengejutkan Iki yang memegang pundaknya ." Jangan liatin doang tapi juga doa biar dia jadi milik lo" Farid yang menyadari Iki terus memandangi Icha.

" apaan sih maksud lo" tanya Iki yang berpura-pura tidak tahu maksud Farid. " liat tuh orang lagi berdoa lo ngelamun aja terus." Iki mengikuti melihat ke sekitarnya dan ia melihat semua orang sedang berdoa ." Waoo cepet banget udah mau kelar upacaranya" kata Iki .

"  Nikmat apa lagi yang kamu dustakan" jawab Farid menggoda Iki. Dan Iki pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karna bingunga mau jawab apa  . Karena ia ketahuan Farid terus memandangi Icha.

KeputusankuWhere stories live. Discover now