3

28 4 0
                                    

Sesampainya dirumah Icha langsung mengganti pakaiannya .
Kemudian ia merebahkan tubuhnya di spreng bed besar.
Icha merupakan anak orang berada . Ibunya menikah dengan seorang pria dari kota yang cukup besar . Dan ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yaitu dirinya , ratih dan hilda .
Ia merupakan anak yang manja juga cengeng . Ibunya berteman dengan ibunya Iki .
" dia benar aku yang salah karna aku menyalahkan semuanya padanya untuk meluapkan rasa jengkelku dan aku harus minta maaf padanya" batin Icha . Tiba tiba air matanya jatuh ia merasa bersalah sekali pada Iki dan ia sangat malu bertemu dengannya .
Tiba tiba bunda Mita ibunya Icha memanggilnya."icha icha sayang bisa kamu kesini sebentar ibu mau bicara sama kamu" panggil bunda Mita .
Icha takut kalau ibunya tau kejadian disekolah tadi karna ibunya Iki sering main kerumahnya ia sangat takut kalau Iki menceritakan semuanya kemudian ibunya menceritakannya pada bundanya."icha ... icha.." ibunya memanggilya kembali.
" i.iya bunda sebentar " jawab Icha dengan gugup. Ia bangun dari tempat tidurnya . Kemudian pergi menemui bundanya.
" a.ada apa bunda " tanya Icha yang sedang duduk di sofa kemudian ia ikut duduk di sofa dekat bundanya .
" icha tumben kamu nggak keluar biasanya sepulang sekolah kamu biasanya udah ilang main sama teman tema kamu." Tanya bunda pada Icha .
Icha terkejut ia bingung harus bilang apa .Ia berpikir apakah bundanya mengetahui kejadian di sekolahnya ." Nggak bunda Icha lagi nggak enak badan " Icha membohongo bundanya sebenarnya ia tidak ingin bertemu dengan Iki. Ia ingin minta maaf padanya tapi ia belum siap untuk bertemu dengannya ia merasa malu.
" kalau begitu kamu sudah minum obat belum " bundanya khawatir padanya ." Nggak bun Icha cuma sakit kepala biasa aja kok" Icha bingung karna ibunya percaya padany jika ibunya mengetahui kejadian itu maka bundanya nggak akan percaya padanya.
" ohh begitu kamu harus istirahat ya! Jawab bunda Mita .
" ICHA " seru bunda.
" iya bun . Ada apa " jawab Icha sambil menatap bundanya mencoba menerawang .
" Icha tadi malam bunda bicara sama papa ." Ujar bunda .
" bicara apa bunda " tanya Icha pada bundanya .
" papa ngajak kita pindah ke kota menurut kamu gimana" jawab bunda .
Ichha terkejut ia sangat bahagia . " bagaimana menurutmu Icha apa  kita harus pindah". Tanya bunda Mita pada Icha .
" Tentu saja bunda Aku sangat bahagia kapan kita akan pindah." Sambil memindahkan tempat duduknya ke sofa di samping bundanya.
" mungkin sesudah lebaran nanti " jawab bunda . Wajah bunda Mita tidak sebahagia Icha justru ekspresi bundanya menunjukkan rasa sedih .Namun Icha tidak peka . Bunda Mita dilahirkan dikampung ini dan saudara saudaranya juga tinggal dikampung ini sehingga ia sedih akan berpisah dengan mereka.
Icha begitu polos hinggga ia tidak pernah mengetahui bahwa ibunya sedih. Icha termasuk gadis yang egois ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan . Itu merupakan watak buruk Icha .namun saat Icha melakukan kesalahan ia akan sadar bahwa yang ia lakukan salah dan ia ingin sekali meminta maaf pada orang yang sakiti .
⚘⚘⚘
Iki berjalan menuju sebuah rumah pohon ia selalu terbayang kejadian tadi saat dirumah Icha . Ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Icha dengan bundanya. Ia kesana berencana ingin meminta maaf pada Icha namun setelah ia mendengar pembicaraan tadi ia mengurungkannya.
Karena saat mengetahui Icha akan pindah entah kenapa ia begitu sedih. Kemudian ia berjalan tak tahu entah kemana namun kakinya membawanya kesebuah rumah pohon. " arghh. " kaki Iki tersandung sebuah kayu besar . Kemudian ia terjatuh dan ia membersihkan pakaiannya . Ia tidak langsung berdiri. Ia duduk di tempat ia terjatuh kemudian ia tersenyum . Ia mengingat kenangan saat ia pertama kali membawa Icha ke rumah pohon ini.
" iki tunggu aku ! Panggil Icha kepada Iki yang berada di depan Icha ." Sebenarnya kita kemana sih kata kamu .kamu punya hadiah untuk aku mana coba hadiahnya . Jangan jangan kamu lupa ya hari ulang tahun aku." Seru Icha pada Iki. Namun Iki masih berjalan dengan santainya meninggalkan Icha di belakangnya .
" Iki kamu deng...awhh." Icha terjatuh kemudian ia menangis karena tangannya terluka karena tergores sebuah dahan. Iki yang mendengar suara tangisan Icha langsung menghampirinya.
" kamu nggak kenapa napakan " tanya Iki pada Icha yang masih duduk di tempat ia terjatuh .
"Hiks .. apa kamu bilang aku tidak papa .asal kamu tau ya dari tadi aku mengikutimu .ini sudah jauh sekali kamu itu mau bawa aku kemana sih . Udah aku sudah capek aku mau pulang aja." Icha berdiri dari duduknya kemudian berniat untuk meninggalkan Iki di depannya.
Namun Iki mencegatnya ia memegang tangan Iki kemudian menariknya dan membawanya berjalan ." Iki awhh sakit tau lepasin aku .aku nggak mau lagi ikut denganmu. Cepat lepasin aku. " teriak Icha pada Iki .
Namun Iki tidak menggubrisnya ia terus membawa Icha berjalan. Setelah sampai di suatu tempat di hutan ia melepaskan tangan Icha . Namun setelah itu ia menutup mata Icha dengan tangannya.
" hei buaya ngapain kamu tutup mata aku." Tanya Icha pada Iki.
" diam aja lo ikutin gue lo mau nggak hadiah lo". Jawab iki sambil tersenyum. Iki membawa Icha pada sebuah tempat yang banyak terdapat bunga dan terdapat sebuah rumah pohon pada sebuah pohon yang besar.
" gue akan lepas tapi lo jangan buka mata lo sampai hitungan ketiga. " perintah Iki pada Icha yang berada di depannya.
" oke " jawab Icha. Iki melepaskan tanganya mata Icha masih tertutup. Kemudian Iki menghitung mundur dari tiga.
" satu.. dua... tiga lo sekarang boleh buka mata ". Seru Iki.
Icha membuka matanya ia  kemudian tersenyum melihat banyak bunga di sekelilingnya. Ia sangat suka dengan bunga.
" waw tempat ini indah sekali .apakah itu rumah pohon " tanya Icha sambil menunjuk rumah pohon. Iki menjawabnya dengan senyuman.
Icha berlari menuju rumah pohon tersebut kemudian memanjatinya .
Rumah pohon tersebut terletak di seberang jembatan yang biasanya Icha suka main disana dari atas rumah pohon tersebut Icha dapat melihatnya . Di situ ia juga bisa melihat danau yang begitu indah. Kemudian Icha mengalihkan pandangannya pada Iki yang ada dibawah ia berjalan menuju rumah pohon tersebut dengan membawa batang daun keladi.
Hingga tidaj beberapa lama ia sudah ada di dalam rumah pohon . Kemudian ia menghampiri Icha dan menarik tangannya agarvia duduk disampingnya." Ngapain kamu " tanya icha sambil menatap Iki dengan tatapan intens.
" sini tangan lo " Iki mengambil tangan Icha kemudian ia memetas batang daun keladi agar buih buih di dalamnya keluar. Kemudian ia mengoleskannya ke tangan Icha ." Awhh sakit tau". Icha meringis kesakitan.
" cuma sakit sedikit aja ini untuk nyembuhin luka di tanganmu ini." Yang masih sibuk mengobati lukanya. Kemudian ia melihat Icha ia tersenyum ketika melihat wajah lucu Icha.
Menyadari ia sedang ditatap Iki kemudian ia menarik tangannya ." Apaan sih kamu ketawa apanya yang lucu" . Wajah Icha berubah menjadi kesal.
Kemudian keduanya terdiam .tak berapa lama tiba tiba hujan langsung turun dengan derasnya ." Sepertinya kita harus menunggu hujan reda untuk kita pulang.

KeputusankuWhere stories live. Discover now