Keputusanku

9

" icha kita makan yuk! Disana " menunujuk ke sebuah warung makan.
Icha menjawabnya dengan anggukan. Kemudian mereka berjalan menuju warung makan tersebut.
***
" yang kita naik itu yuk" ajak Tina dengan bergelayut manja pada Iki. ' apa yang dilakukan Icha disini dan siapa cowok itu. Icha tidak pernah cerita dia punya teman cowok terus dia siapa ' batin Iki yang memikirkan Icha dengan orang yang bersamanya.

Tina menepuk pundak Iki. Dan membuat Iki tersadar dari lamunannya. " Iki kamu ngelamunin apa sih." Tanya Tina dengan wajah cemberut.

" ti- tidak aku gak ngelamunin apa-apa" Iki mencoba mengelak dari Tina. Tina masih cemberut dan mrmbuanga wajahnya pertanda bahwa ia sedang marah.

Iki menarik napasnya dalam kemudian ia melepasnya . Ia mencoba bersabar, sebenarnya ia mau diajak ke pameran ini cuma mau ngehibur diri, karena beberapa hari ini ia merasa nggak  mood dan bawaanya mau marah.

" Tina . Tina sayang udah dong marahnya . Saat kamu marah hatiku tuh rasanya sakiiit tau nggak . Jadi jangan marah lagi." Bujuk Iki dengan memegang tangan Tina mencoba meyakinkannya. Dan akhirnya Tina pun luluh kemudian memaafkannya"baik aku nggak akan marah lagi asal kamu janji nggak akan mikirin apa-apa lagi selain aku ya!"
" baik sayang " jawab Iki.' Dasar cewek dikit aja udah baperan' batin Iki.

***
Senin 21 mei 2018
Dear diary...

Hari ini kaya biasanya ngebosenin. Dan Iki si playboy cap gayung itu masih diemin aku. Aku nggak tau apakah kesalahanku itu sangat besar hingga dia nggak mau maafin aku.

Icha duduk dikursi yang sedang mengisi buku diarynya. Kemudian bel berbunyi . Semua siswa lari menuju lapangan untuk upacara bendera.

Di lapangan murid laki-laki berdiri di belakang para siswi. Dan Icha memilih berdiri di tengah-tengah teman sekelasnya. Kemudian Tina datang dan memintanya untuk mundur ke belakang. Dan ia pun menurut sambil ngomel di dalam hati ' biasa mau berjemur lagi biar bisa liat para cogan dasar cewek centil.

Dan tanpa ia sadar saat ia berjalan mundur untuk ke belakang ia menubruk seseorang hingga ia bisa aja terjatuh. Namun ada seseorang yang menahannya dari belakang.