76 - Jimin Park

247 61 21
                                    

|•Tabib•|

Bang pil, kok gue ga tinggi-tinggi ya?

— Park Jimin —



























Penyelesaian:
Jimin yang bantet.

Kamu merasa dirimu tidak tinggi lagi?

Hm.

Tabib sudah sering menemui pasien dengan masalah yang sama dengan kamu. Kebanyakan dari mereka tidak terselesaikan masalahnya karena mereka meminta tolong kepada tabib.

Nah, itu.

Kamu harusnya bersyukur menjadi orang bantet.

Tabib tahu, kamu bekerja sebagai ganjelan meja yang goyang. Iya kan? Bagaimana tabib bisa tahu? Tabib pernah bertemu beberapa orang yang berprofesi sama dengan kamu. Salah satunya, dia tidak bisa disebutkan namanya, tapi panggil saja dia Woozi.

Woozi ini adalah anak seorang pemain basket ternama di dunia. Kamu tahu Michael Jakcson? Nah, pemain basket ini tidak ada hubungannya dengan Michael Jackson.

Jadi untuk apa tabib menanyakan apakah kamu tahu Michael Jackson atau tidak? Cukup mengetes. Karena kalau kamu tidak tahu, kamu hidup di zaman batu.

Makanya itu muka kamu kaya Meganthropus.

Lanjut.

Woozi adalah anak dari Michael Jordan, pemain basket ternama asal Cianjur. Iya, dia asli Cianjur, bukan asli Amerika seperti yang selama ini orang kenal. Dia pindah ke Amerika saat berusia 7 tahun karena ayahnya ketauan mencuri buah mangga milik pak Kades. Jadilah dia budak Amerika.

Lalu, bagaimana bisa Michael Jordan yang hitam itu memiliki anak seperti Woozi yang seputih kertas dan bermata sipit?

Saat masih kecil, Michael Jordan yang bernama asli Muhammad Juhairi ini berkulit putih, paling putih di desanya. Namun karena suatu insiden yang melibatkan korek api, petasan, dan kaleng oli, jadilah dia hitam seperti sekarang ini.

Lanjut ke cerita Michael di Amerika.

Disana, Michael menikah dengan seorang wanita asia, sebut saja Sebastian Kuncoro, yang cantik bagaikan model.

Mereka menikah, dikaruniai tiga orang anak.

Chaerin Jordan.

Suga Jordan.

Serta Woozi Jordan

Woozi tumbuh menjadi anak yang sangat menyukai basket, sama seperti ayahnya. Woozi adalah anak yang tinggi, gen tinggi ayahnya diturunkan ke dia, jadi dia jago basket. Namun suatu hari, dia terlibat kecelakaan dengan truk cimol yang melintas di depan rumahnya.

Iya, di Amerika, cimol dijual dengan truk. Jangan kaget.

Woozi pun patah semangat, berhenti bermimpi menjadi pemain bola basket.

Michael Jordan yang sedih melihat anaknya patah semangat, memiliki sebuah ide brilian. Paling brilian diantara ide manapun.

Woozi diajaknya bergabung ke klub basketnya. Bukan sebagai pemain.

Lalu sebagai apa?

Dia dijadikan ganjelan meja komentator basket yang goyang pas ayahnya tanding.

Setelah itu, Woozi ketagihan menjadi ganjelan meja. Lama kelamaan, tubuhnya menyusut karena sering ditekan-tekan oleh kaki meja. Maka dari itu lah dia menjadi Woozi yang pendek.

Jadi, apa pesan yang bisa kita ambil dari cerita diatas?

"SPONSKAR! GARY TOPANGA DO! TOPANGA DO! GARY TOPANGA DO! TOPANGA GARY DO!"
— Squidward Teguh Purba Ways, dulu banget.

Sekian.

Salam redaksiana.

— Wonpil Jr. —

Cr. pilitrash

Tᴀʙɪʙ | Wᴏɴᴘɪʟ Fᴛ. K-IᴅᴏʟꜱWhere stories live. Discover now