Part 14 : Jadilah pacarku?

1.4K 195 26
                                    

Perayaan natal tahun ini agak berbeda bagi Shinhye karena ia merayakannya dengan seseorang. Seseorang yang bahkan tidak dekat dengannya tapi berhasil membuatnya merasa seperti keluarga walaupun hanya untuk satu malam. Tahun baru, ucap Shinhye dan tersenyum saat ia menuju kelasnya yang akan dimulai beberapa menit lagi.

"Selamat pagi." Shinhye menyapa teman sekelasnya tapi mereka semua tersenyum licik padanya, seolah berkata bahwa ada sesuatu yang terjadi saat ia tidak berada di sini. "Ada apa?" Shinhye bertanya lagi dan salah satu teman sekelasnya menunjuk ke meja Shinhye tanpa mengatakan apa pun. Shinhye memandang ke mejanya dan melihat setangkai mawar merah tergeletak di atasnya. Ia mengerutkan dahi dan berjalan ke mejanya untuk memeriksa mawar merah itu. Di balik mawar merah itu ada sebuah catatan kecil.

"Selamat atas pertunjukan yang luar biasa." Shinhye membaca surat itu dan mengerutkan kening, tidak ada nama yang tertulis di dalamnya. Siapa yang memberikan ini? Batin Shinhye dan ia mengabaikan keributan yang diciptakan oleh teman-teman sekelasnya. Ia bahkan tidak tahu kenapa mereka sangat ribut padahal kelas mereka akan dimulai dalam beberapa menit.

"Shinhye-ah! Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."

"Deh!"

Shinhye melihat ke pintu saat ia mendengar salah satu teman sekelasnya memanggilnya dan ia terkejut melihat Jongsuk berdiri di pintu sambil tersenyum dengan tampan padanya. Shinhye tidak tahu harus berbuat apa dan tetap pada posisi semula. Ia tersenyum canggung saat Jongsuk melambaikan tangannya dan memanggil Shinhye untuk datang kepadanya. Shinhye dengan enggan berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Jongsuk yang sudah menunggunya.

"Hai." Shinhye menyapa Jongsuk saat ia melangkah keluar dari kelasnya.

Jongsuk tersenyum. "Hei. Jadi, apa kau suka mawar merahnya?"

"Itu darimu, sunbaenim?"

"Tentu saja! Menurutmu siapa lagi yang akan memberi mawar merah kepadamu?"

"Deh?"

"Aku harap kau menyukainya."

Shinhye tertawa canggung dan mengangguk ke arah Jongsuk untuk berterima kasih untuk mawar merah itu. Shinhye senang dengan hal itu tapi ia tidak terbiasa mendapatkan bunga dari seorang pria.

"De.. deh.. Kamsahamnida, Sunbaenim."

Fakta kalau kelasnya akan dimulai dalam satu atau dua menit lagi tidak menghentikan Shinhye untuk berjalan dengan Jongsuk melewati lorong. Ia mengikuti Jongsuk dari belakang,  "Itu adalah penampilan yang sangat bagus, Shinhye." Jongsuk terus berbicara tentang pementasan minggu lalu tapi Shinhye selalu saja melirik jam tangannya.

"Aku juga menikmati pertunjukannya, sunbaenim."

"Apa kau sudah terlambat untuk masuk ke kelas?" Tanya Jongsuk tiba-tiba saat ia menyadari kalau fokus Shinhye adalah pada jam tangannya dan bukan Jongsuk.

"Ah, deh. Tapi, aku bisa meluangkan beberapa menit lagi untukmu."

"Aniyo, gwenchana. Aku tidak ingin kau terlambat masuk kelas."

"Oh ya.."

"Singkat saja Shinhye, alasan kenapa aku datang menemuimu pagi ini adalah karena aku ingin memberitahumu sesuatu. menanyakan sesuatu padamu, sebenarnya."

"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan padaku sunbaenim?"

Ada jeda panjang di antara Shinhye dan Jongsuk saat Jongsuk mengatakan ada sesuatu untuk dikatakan pada Shinhye. Rasa penasaran Shinhye dengan apa yang Jongsuk inginkan darinya sama besarnya dengan rasa ingin tahunya apakah kelasnya sudah dimulai atau tidak. Shinhye tentu saja tidak ingin melewatkan kuliah dari Profesor Kim karena dia salah satu dosen favorit Shinhye. Namun, ia juga tidak ingin bersikap kasar terhadap Jongsuk.

Dating Mr Rockstar ✔ Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon