Part 7 : Mengenang masa lalu

1.3K 194 17
                                    

Bruce terus menatap Yonghwa yang duduk tepat di depannya dengan sangat penasaran. Ia meneguk salivanya  saat melihat bintang rock itu kembali menatapnya, ia masih tidak percaya Yonghwa telah membohongi semua orang. Saat Yonghwa menyuruhnya untuk datang ke Pulau Jeju malam ini, Bruce berusaha untuk mendapatkan penerbangan paling cepat ke Pulau Jeju tepat setelah ia menyelesaikan karjanya. Bruce pikir sesuatu yang buruk telah terjadi pada Yonghwa dan ia terus mencemaskan kesehatan bintang rock itu setelah ia tahu kalau Shinhye mendadak meninggalkan rumah tersebut.

"Yong.. Yonghwa. Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Bruce segera setelah ia berhasil menenangkan diri. Ia tidak percaya pria yang di rawatnya selama satu tahun terakhir yang menurutnya didiagnosis buta ternyata sama sekali tidak buta.!!

Yonghwa mendesah berat. "Miane, Hyung. Aku tidak bermaksud berbohong untuk menjadi buta. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk menghindar dari semua orang."

"Yonghwa, kau bukan hanya membohongiku. Kau berbohong kepada orang lain! Apa kau tahu apa yang kau lakukan sekarang? Kau membahayakan seluruh karirmu dengan berbohong seperti ini!"

"Ara. Cheongmal miane. Bantu aku, Bruce Hyung. Aku tahu kau bisa menemukan solusi untuk masalah ini."

Bruce berpikir keras, ia memikirkan bagaimana ia bisa membantu Yonghwa keluar dari masalah ini, Yonghwa kelihatannya ingin menyerah dengan karir bermusiknya jika manajernya tidak dapat memberi jalan keluar. Yonghwa berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman, saat ia menyadari kalau manajernya tidak mungkin mendapatkan solusi sekarang.
Yonghwa membuka kulkas dan mengambil sekotak jus apel lalu menuangkan ke gelas dengan hati-hati.

"Kau bahkan bisa menuangkan minumanmu sendiri sekarang." Ucap Bruce tiba-tiba saat ia memasuki dapur dan duduk di meja makan di samping Yonghwa. Dulu aku melakukan itu untuknya, batin Bruce dan mendesah berat.

"Hyung, cheongmal miane. Aku pantas dihukum dan kau bisa mengatakan apa pun yang kau inginkan padaku. Kau bisa mengutukku, Hyung.. aku tidak peduli. Tapi, aku ingin kau membantuku. aku ingin menebus perbuatanku."

"Ini berat, Yonghwa-yah. Ini bukan soal bersembunyi lagi. Ini soal bagaimana menceritakan yang sebenarnya kepada semua orang. Bagaimana aku mengatakan kepada mereka kalau kau tidak buta?"

Yonghwa tahu situasi yang dihadapi manajernya sekarang. Ia juga tidak bisa menemukan solusi sendiri, tetapi kepada siapa lagi ia akan minta tolong kalau bukan pada manajernya sendiri? Hanya Bruce yang tahu apa yang harus dilakukan pada saat seperti ini dan tidak peduli seberapa keras situasi ini, Bruce akan membantu menyelesaikan masalahnya lagi.

Semuanya berawal tepat setahun yang lalu, ketika ia tertabrak mobil dalam perjalanan pulang ke kondominiumnya setelah Seohyun memintanya untuk putus. Ia mengalami koma selama hampir seminggu setelah kecelakaan itu. Dan ketika akhirnya ia terbangun, keadaan menjadi lebih buruk daripada yang Yonghwa harapkan.

****

Yonghwa mengerang kesakitan saat pertama kali membuka matanya dan mencoba duduk di ranjang setelah tidur untuk waktu yang sangat lama. Ia melihat ke sekeliling ruangan dan mendesah saat mengetahui kalau ia masih berada di rumah sakit. Hal terakhir yang diingatnya sebelum ia pingsan setelah kecelakaan itu terjadi, ada banyak orang di sekitarnya dan Yonghwa mendengar suara ambulans mendekat. Ia diangkat ke tandu dan kemudian langsung dibawa ke rumah sakit.

Sekarang, di sini, ia terbaring lemah di ranjang rumah sakit sendiri tanpa ada orang lain di sisinya. Yonghwa merasakan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang seluruh tubuhnya saat ia mencoba mengangkat kakinya, dan ia pun tahu kalau kakinya di gips.

"Aish, jinja."

Yonghwa mengumpat pada dirinya sendiri saat mengetahui kalau kaki kanannya patah karena kecelakaan itu. Saat ia membutuhkan bantuan untuk bangkit dari tempat tidur, Yonghwa menekan tombol merah yang berada di belakangnya agar interkomnya memanggil petugas rumah sakit. Yonghwa terkejut saat kedua orang tuanya dan juga kakaknya masuk ke kamar bersama seorang dokter dan ada dua perawat bersama mereka. Mereka semua tersenyum hangat padanya kecuali Tuan Jung. Orang tua itu walaupun dia khawatir pada anaknya tapi tidak akan menunjukkan kepeduliannya di depan umum.

Dating Mr Rockstar ✔ Where stories live. Discover now