Chpater 18

11.1K 1.6K 272
                                    


SELAMAT MALAM MINGGU BAGI YANG MERAYAKAN.
JOMBLO, DIEM DIEM BAE 😂
INTIP MULMED
______________

Jika kita ingin pergi, kita ada pikiran untuk berkhianat. Ingatlah, janji yang pernah kita ucapkan. Ingat terus menerus, hingga kita lupa bagaimana caranya meninggalkan dan mengkhianati.

UNCLEMARIO

Mario mendadak membanting kembali pintu mobil yang baru ia buka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mario mendadak membanting kembali pintu mobil yang baru ia buka. Dadanya terasa panas, semuanya benar-benar membuat ia terkejut bukan kepalang. Tapi, ada satu hal yang membuat ia kembali membalikkan badanya dan menatap nanar restauran tempatnya ia meninggalkan Mesya. Ia pernah membuat janji, ia pernah berjanji akan membahagiakan Mesya dan melawan seluruh dunia untuk gadis itu, lalu kenapa ia sekarang seperti ini? Di saat gadis itu mulai jujur dan mempercayainya. Cukup ia mengabaikan janjinya pada Kesya, kali ini ia tidak akan mengabaikan janjinya pada Mesya. Biar bagaimanapun perasaan tidak bisa di bohongi, ia mencintai gadisnya dan sangat menyayanginya. Mesya segalanya, gadis itu berarti di hidupnya.

Mario langsung berlari menuju danau tadi. Ia memutuskan kembali pada Mesya yang mungkin saat ini masih menangis, dalam hatinya ia terus mengumpat dirinya sendiri yang menjadi bodoh karena keegoisan.

"Sya...."
Suara Mario menggema di tempat sepi ini.

"Mesya...."
Mario kembali berteriak kala Mesya tidak menjawab panggilannya. Sudah tidak ada tanda-tanda kehadiran gadis itu. Ia mulai panik, Mario segera berlari ke sisi danau dan mencari Mesya di sekitaran danau, sampai pada akhirnya ia kembali berteriak tak percaya.

"Mesya?!" langkah gontai Mario membawanya ke pinggiran danau, kakinya benar-benar menyentuh air dan segera menarik Mesya. Gadis itu tergeletak lemah di sana dengan baju yang sudah basah, entah apa yang di lakukan Mesya setelah ia meninggalkan gadis ini. Otak Mario belum mampu menjawab semuanya, ia begitu panik. Kakinya gemetar, begitu juga tangannya.

"Sya!" ia langsung memeluk gadisnya yang sudah mulai menunjukkan kondisi melemah. Ia dekap erat Mesya tanpa syarat, dadanya berdegup kencang saat jemari Mesya mulai mencengkram baju yang ia pakai, gadis itu mulai mengenalinya. Mata Mesya merah, saat Mario menatapnya.

 Mata Mesya merah, saat Mario menatapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
UNCLE MARIO (SUDAH DICETAK BOOK1)Where stories live. Discover now