Chapter 09

12.2K 1.4K 101
                                    


Happy reading
Kesayangan Mario
Semoga puasa kalian lancar hari ini ya

Amin•••

"Maksud lo apa?" tanya mario setelah tepat berdiri di depan Kevin. Ia menatap Kevin tidak suka, Mario merasakan rahanganya mengeras. Ia tahu, beberapa menit kedepan akan sulit untuk menahan emosinya jika ia masih tetap di sini. Sangat sulit mencari sahabat seperti Kevin ini, jadi lebih baik ia pergi saja.

"Gue serius. Lebih baik pilih salah satu, dari pada menyakiti keduanya. Bukan hanya Mesya dan Kesya, tapi lo juga akan terluka."

Oh astaga. Bahkan Mario baru menyadari nama mereka sangat mirip."Dalam hubungan kalian ini tugas lo banyak, Yo. Bukan hanya menjaga perasaan Kesya tetapi juga perasaan Mama lo, dan tugas lo nggak berhenti di sana.Masih ada Mesya yang harus lo jaga perasaannya.Lepaskan salah satunya, bukankah lebih baik terluka sekarang dari pada nanti setelah salah satunya menaruh harapan besar pada diri lo?"

Mata Mario seolah terbuka, pria itu kembali menghampiri Kevin dan akhirnya duduk di atas trotoar berdua.Sementara ini Mario hanya diam saja, medengarkan nasehat Kevin yang akan berguna nantinya,mungkin, ia sendiri juga tidak tahu.

"Gue tahu, bahkan tanpa lo jelaskan sebelumnya gue sudah tahu. Hubungan lo sama Kesya dari awal tanpa Cinta."
Mario memiringkan kepalanya."Jangan marah dan jangan bilang gue fitnah. Gue lelaki dan lo juga, kita sama-sama mencintai gadis yang sama. Miris bukan?"

Apa yang di katakan Kevin benar. Pria ini juga sempat menaruh hati pada Kesya sebelum hubungan Mario dan gadis itu benar-benar terjadi dan nyata. Hanya saja Kevin lebih bisa bersikap dewasa, ia rela melepaskan Kesya dan menyerahkan gadis itu untuk Mario hanya karena satu alasan. Ia hanya ingin bisa selalu melihat Kesya tersenyum, tapi ia tidak menyangka hal itu bisa membuat senyum sumringah yang selalu di tampilkan Mario menjadi hilang seketika.

"Gue tau, lo marah sama gue. Gara-gara gue nyaranin lo macarin Kesya, kan? Bahkan sampai sekarang lo masih dendam."

"Bukan dendam." protes Mario tanpa memalingkan tatapannya dari beberapa orang yang sedang berlalu-lalang di depannya.

"Gue tau gue salah. Tapi, saat itu tidak ada pilihan lain Mario. Keadaan Kesya sangat buruk setelah dia kehilangan orang berharganya karena Daddynya, mereka di pisahkan secara paksa karena satu alasan. Dan saat itu gue rasa dia lebih membutuhkan lo dari pada persahabatan kita bertiga. Maka dari itu, perlahan gue mundur dan nyuruh lo maju, dan terbukti, dia bisa bangkit setelah bertahun-tahun terpuruk. Yah...Walaupun hubungan kalian resmi baru setahun ini, tapi lo udah bisa buat dia tersenyum dan lebih berarti." Kevin mengenang kejadian itu, tangannya menyentuh lengan Mario membuat pria itu menatapnya heran.

"Bukankah dalam cinta harus ada rasa keikhlasan? Ikhlas memang sulit, tapi untuk kebagaiaan Kesya gue ikhlas dia jadian sama lo. Miris bukan?" tanya Kevin.

"Lebih miris lagi gue. Bertahun-tahun bersahabat dengan Kesya, suka duka gue sama dia banyak. Tapi, semua itu berubah canggung saat gue memutuskan mengubah status itu menjadi pacaran. Ini yang gue tidak sukai dari dulu, gue berkorban untuk gadis yang lemah, gue menyelamatkan seseorang tetepai gue tidak bisa menyelamatkan diri gue sendiri. Gue sayang Kesya dan lo tau, itu bukan rasa sayang seorang pria terhadap pasangannya melainkan terhadap sahabatnya. Lo pikir hidup setahun dengan topeng cinta itu mudah? Nggak sama sekali, bayangkan kalau dia tau."Mario bedecih, menepis tangan Kevin yang masih bertengger di lengannya.

"Dan demi menyelamatkan Kesya gue rela tenggelam dalam rasa bersalah ini."Mario berkata. "Demi Kesya gue rela hidup dengan sandiwara cinta ini.Ini sulit, dimana gue harus rela melakukan apa pun agar dia bahagia. Dan saat dia bilang, dia sayang dan Cinta ke gue. Lo tau apa yang gue rasain? Rasa bersalah!" Kevin yang kali ini diam, ia tahu saat ini Mario sudah tidak bisa memendam semuanya sendirian.

UNCLE MARIO (SUDAH DICETAK BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang