Chapter 05

14.3K 1.3K 133
                                    

JANGAN LUPA VOMENT YA
SELAMAT MEMBACA
SEMOGA SUKA
___________________

Berulang kali Mario menghela napasnya, tangannya sibuk mengetuk meja kaca yang ada di depannya saat rasa gugup itu kembali di rasakannya. Setelah beberapa waktu tidak bertemu dengan Kesya,  akhirnya hari ini ia bisa membuat janji dengan kekasihnya sebelum Mamanya datang dari London dua hari lagi. Mario tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mengobrol banyak dengan Kesya karena di hari biasanya ia selalu sibuk bekerja.

Mario langsung berdiri saat melihat seorang gadis buta berjalan ke arahnya dengan tongkat di tangannya. Senyum sumringah itu ia tunjukkan pada seluruh dunia saat ini, walaupun gadisnya tidak bisa melihat, Mario akan tetap tersenyum penuh cinta. Ia menghampiri Kesya, kemudian menggengam tangan gadis itu dan membantunya untuk duduk.

"Kalian bisa pergi." titah Mario pada dua orang yang mengantar Kesya ke tempat mereka membuat janji. Sebelum duduk, ia sempat mengecup puncak kepala Kesya, ia sangat merindukan kekasihnya ini.

"Aku rindu kamu."

Mendengar itu Mario semakin terlihat senang, tangannya semakin egois menggenggam tangan Kesya yang kecil. Gadis ini terlihat sangat cantik dengan balutan kemeja dan celana jeansnya. Kulitnya yang putih begitu kontras dengan warna rambutnya yang coklat, dan Mario sangat suka melihat rambut Kesya tergerai bebas di bahu dan sekitaran lengannya.

"Sudah makan, heum?"

"Langsung saja ke topik pembahasan kita sayang. Bagaimana reaksi Mama ketemu sama pacar bohongan kamu? Pasti dia suka ya?" Kesya menekuk wajahnya, pandangannya yang lurus ia alihkan ke bawah. Hal itu membuat Mario ingin sekali memeluknya saat ini juga, Kesya yang polos semakin terlihat polos jika dalam keadaan gelisah seperti ini.

"Belum ketemu. Dan aku pastikan Mama tidak akan suka sama dia." Mario menjawab seraya mengelus rambut Kesya, ia juga nampak mengabaikan pegawai restaurant yang datang membawakan pesannya tadi.

"Dia cantik?" tanya Kesya setelah mengangkat pandangannya untuk menyusuri kegelapan yang ia rasakan dan berharap menemukan wajah Mario di sana. Tetapi hal itu tidak mungkin bisa terjadi, ia tidak akan bisa melihat kekasihnya ini sampai kapan pun.

Terlalu munafik jika Mario menjawab Mesya tidak cantik. Nyatanya gadis itu memang cantik dan sangat lucu di balik sikap manjanya yang aneh. Mario lebih memilih diam, dari pada menjawab tapi akan menyakiti hati Kesya. Ia tidak akan melakukan hal-hal yang akan menyakiti hati kekasihnya, termasuk memikirkan gadis lain saat ini. Tapi entah kenapa, perasaan Mario tidak bisa untuk tidak peduli dan memikirkan Mesya yang saat ini sedang ada di sekolah. Entah apa yang sedang di lakukan gadis itu, Mario ingin sekali tahu.

Mario menghusap wajahnya gusar, lalu kembali fokus pada Kesya yang sempat ia abaikan. Bibirnya menyunggingkan senyum, jarinya sibuk bertautan dengan jari tangan Kesya yang dingin.

"Kamu jangan khawatir, setelah setahun berjalan semuanya akan kembali normal termasuk hubungan kita. Jangan takut, yang perlu kamu lakukan hanyalah bersabar dan kamu harus percaya sama aku." jelas Mario.

Kesya mengangguk seraya menampilkan senyuman manisnya. Ingin sekali rasanya ia melihat rupa Mario seperti apa. Pria yang baru memacarinya setahun belakangan ini, setelah pertemuan mereka di pasar malam bertahun-tahun yang lalu. Bersahabat dengan Mario bertahun-tahun membuat Kesya ingin mencari tahu bagaimana wujud Mario yang sesunggungnya. Kata pekerja di Villanya, Mario itu tampan. Sorot matanya selalu tajam dan mengancam, rahangnya yang terpahat rapih di padukan dengan senyuman manis dari bibirnya. Kesya yakin banyak wanita yang mengincar Mario di luaran sana dan ia sangat beruntung bisa di pilih Mario, walaupun banyak tentang dari keluarganya Mesya tetap percaya pada Mario, ia akan tetap menanti Mario sampai batas waktunya nanti. Sudah lama Kesya menginginkan hubungan yang lebih dari sekedar bersahabat dengan pria beriris mata coklat ini.

UNCLE MARIO (SUDAH DICETAK BOOK1)Where stories live. Discover now