Tiga | Sempurna

88 41 8
                                    

Pagi ini Clara nampak sibuk menyebarkan kartu undangan ulang tahun nya yang akan diadakan besok, Clara mulai membagikan undangan nya untuk teman teman dan adik kelas terdekat nya saja. Dibantu oleh Vita dan Arga, Clara mulai menyebarkan undangan nya sebelum jam pelajaran di mulai.

"Duhh pulang sekolah gue harus udah mulai perawatan nih, biar gue bisa tampil perfect diacara Bhirtday party lo Ra." Clara hanya tersenyum tipis saat melihat pekikan heboh sahabat nya.

"Lo gak mau beli dress baru gitu Ra? Kalo mau kan bisa bareng sama gue balik sekolah." Vita menawarkan dirinya untuk pergi ke mall bersama Clara.

"Enggak deh, pulang sekolah gue mau balik bareng Arga." Clara menolak penawaran Vita dengan sopan.

"Yaudah kalo gak mau, gua sih gak maksa." Arga yang sedari tadi menyimak pembicaraan kedua sahabat ini hanya bisa menghela nafas nya.

"Clara ikut aku sebentar yuk!"

"Kemana?"

"Ehmm Vita, Clara nya gue pinjam dulu ya."

"Iya gak apa apa asal pas lo balikin Clara nya masih utuh ya."

Arga menanggapi ucapan Vita dengan kekehan kecil, lalu menarik tangan Clara menuju tempat biasa, Taman Sekolah.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Clara begitu langkah nya berhenti di taman sekolah.

"Kamu kan besok ulangtahun, kenapa gak ikut Vita ke salon atau beli dress baru?"

"Aku mau pulang sama kamu Ga. Lagian dress aku di rumah udah banyak, ngapain harus beli lagi, buang buang uang."

"Kenapa mau pulang sama aku, aku cuma pulang naik sepeda Ra, kamu bisa kepanasan kaya kemarin."

Clara menghembuskan nafas jengah, lagi lagi ini yang di bahas oleh Arga. Pria itu sangat baik, kelewat baik malah sampai sampai ia selalu di perlakukan layaknya princess oleh Arga.

Clara menggenggam tangan Arga, "Arga denger aku, aku gak perduli kamu pulang naik sepeda atau jalan sekalipun karena aku bakal tetep pulang sama kamu. Aku bukan cewek yang mandang kamu sebatas motor dan mobil, aku cuma cewek yang mandang kamu karena kebaikan dan kesederhanaan kamu Ga. Jujur kadang aku pengen marah sama kamu tapi gak bisa, kamu selalu baik, bahkan terlalu baik untuk memperlakukan aku seperti putri. Aku gak minta itu ga, aku cuma mau sama kamu."

Arga mengelus puncak kepala gadisnya setelah mendengar penjelasan panjang dari gadis itu, "Maaf ya, aku cuma takut kamu merasa gak nyaman sama aku."

"Enggak ada alasan untuk aku gak nyaman sama kamu ga, kamu baik, kamu pintar. Menurut ku kamu udah punya segalanya. Dan aku bahagia punya kamu yang punya segalanya."

Arga menarik Clara kedalam dekapan nya.

"Arga!"

"Hmm."

"Pulang sekolah aku mau makan Mie buatan kamu lagi, boleh ya."

"Dengan senang hati tuan putri ku."

***

Seperti keinginan Clara tadi, kini dirinya sudah berada di kedai mie ayam Arga. Suasananya cukup ramai, Clara bahkan melihat Sonya beberapa kali kewalahan memasak beberapa pesanan yang sudah menumpuk.

"Ra kedai nya lagi rame, aku bantuin Ibu dulu ya. Kamu gak apa apa?"

"Aku gak apa apa, udah sana bantuin ibu kamu, kasian dia udah keteteran. Maaf ya aku gak bisa bantu, aku gak ngerti sama sekali, takutnya nanti malah bikin ribet."

Sebelum benar-benar membantu Sonya, Arga sempatkan untuk mengelus puncak kepala Clara sambil berkata 'Gak apa apa'

Kedai mie ayam milik Arga ini memang cenderung selalu ramai karena selain mie nya yang tentu enak, tapi letak kedai nya juga yang berada di pinggir jalan pun menjadikan nya strategis. Di kedai ini Sonya hanya memperkerjakan satu karyawan yang bertugas mengantarkan makanan kepada pembeli, semacam pramusaji. Walau sesekali Arga pun menjadi pramusaji kedai nya sendiri jika suasana sedang ramai seperti ini.

Senyum seindah bulan sabit itu tak henti-hentinya Clara berikan untuk Arga. Ia memperhatikan Arga yang berjalan kesana kemari mengantarkan makanan dari meja ke meja. Berulang kali Clara membatin, sungguh ia benar-benar beruntung mempunyai Arga. Pria itu terlalu sempurna untuk Clara, tak ada celah sedikitpun dimatanya. Arga yang tampan, cerdas, pekerja keras dan kelebihan kelebihan lain nya yang tak bisa di sebutkan satu persatu itulah yang membuat Clara menjadikan Arga pria paling berbeda dari laki laki kebanyakan.

To be continued

A/n : Happy reading and enjoy guys! Tetap stay safe juga ya~

Jangan Cintai Aku Apa Adanya [END]Where stories live. Discover now