Dua | Bahagia

97 42 10
                                    

Matahari menampakan sinar nya malu- malu, seorang gadis yang diketahui namanya Clara itu masih asik menyisir rambut pirang kecoklatan nya. Setelah dirasa tatanan rambutnya rapih, Clara segera menuju ke ruang makan untuk mengikuti sarapan bersama kedua orang tua nya.

"Pagi semuanya!" Clara memekik kencang begitu sampai di meja makan.

Revan, Papi Clara melipat koran yang sedari tadi ia baca, "Pagi juga Princess."

"Ayo kita sarapan." Risa, Bunda Clara datang dengan membawa dua piring nasi goreng.

"Loh ko cuma dua?" tanya Clara hyperaktif.

"Nanti dong, kan tangan Bunda cuma dua, masa Bunda bawa tiga piring."

"Ohh iya hehe." Tak lama Risa datang dengan membawa satu piring nasi goreng dan satu kotak makan.

"Ini bekal nya, Bunda masukin tas ya." Clara mengangguk.

"Papi liat kayaknya setiap hari kamu bawa bekal, kenapa? Uang jajan nya kurang untuk jajan di kantin?" Clara yang mendengar nya menggeleng keras.

"No, bukan begitu Pi, Arga kalo pergi ke sekolah selalu bawa bekal dan dia kalo istirahat gak pernah makan bekal nya di kantin, nah sebagai Pacar yang baik aku selalu nemenin Arga makan bekal nya di taman." Revan menggelengkan kepala nya, ada ada saja tingkah putri nya.

"Lagipula kata Arga hitung-hitung irit uang, gak boleh boros dan Arga selalu bilang sama Clara, masakan Ibu itu lebih enak daripada masakan pedagang kantin soal nya masakan Ibu itu pake rasa cinta, iya kan Bunda?"

"Iyaa dong."

"Papi jadi pengen ketemu sama yang namanya si Arga Arga itu, kayanya dia berhasil deh buat putri Papi bahagia."

"Arga itu sempurna Pi, dia selalu bisa buat Clara bahagia pakai cara sederhana."

Risa menganggukkan kepalanya, "Bunda juga setuju kamu sama Arga, pacaran kalian ngasih dampak baik buat kamu."

"Ya,itulah Arga."

Setelah obrolan hangat di pagi hari yang terjadi di meja makan, Clara berangkat ke sekolah di antar oleh Revan.

***

Jam istirahat sudah berbunyi di seluruh penjuru sekolah, Clara mencari kota bekal yang tadi pagi di siapkan oleh Risa lalu segera pergi meninggalkan kelas. Kaki mungil nya melangkah menuju taman sekolah, senyum Clara merekah begitu melihat Arga yang sudah menunggu nya di tempat dimana mereka biasa memakan bekal nya saat jam istirahat.

"Maaf ya aku telat, tadi aku ada kuis."

"Gak apa apa, sini duduk." Arga menepuk tempat di sebelah nya.

"Ayok makan!"

"Ga!" Clara menahan lengan Arga yang hendak membuka kotak makan nya.

"Apa sayang?"

"Lusa hari ulang tahun ku, kamu datang ya?"

Arga tampak berfikir "Emhh datang gak ya?"

"Tadi nya aku gak mau bikin pesta tapi temen temen ku termasuk Vita pada maksa aku bikin pesta."

"Terus?" Arga menautkan kedua alisnya.

"Aku pengen nya acara nya berdua sama kamu, jadi kalo kamu gak dateng aku mau batalin acara nya."

"Ehh jangan di batalin dong acara nya, kasian temen temen kamu."

"Makanya kamu dateng."

"Iya iya aku bakal dateng." Arga mengelus puncak kepala Clara.

Jangan Cintai Aku Apa Adanya [END]Where stories live. Discover now