bab 10

2.1K 158 0
                                    

Maya merasa malu, dengan jawabannya atas ucapan Dimas, walau sebenarnya memang Maya merindukan Dimas dan Laura tentunya.

Dimas tersenyum bahagia mendengar jawaban Maya, Dimas melajukan mobil setelah maya dan Laura duduk di bangku depan mobinya.

"Kita kerumah Kakek yuk Paaaa..!"ajak Laura.

"Ya Maaaa?Laura, kan belum pernah ketemu Kakek?"bujuk Laura pada Maya.

Maya bingung, kalau dia bawa Laura ke rumahnya, keluarganya pasti kaget terutama Bapak.

Dimas sepertinya mengerti kebingungan Maya."Lain kali ya sayang,"
ucap Dimas pada Laura yang duduk di pangkuan Maya.

"Iya lain kali ya,"lanjut Maya.

Maya dan Dimas saling tatap sebentar.

"Kita kemana nih?"tanya Dimas.

"Kemana Maaaa?"tanya Laura pada Maya.

"Ke......"

"Kita makan malam di cafe teman Papa aja,"ajak Dimas memotong
ucapan Maya.

"Ya udah, Laura setuju, kan ?"tanya Maya.

Laura tersenyum sambil mengangguk
tak lama, setelah mereka duduk di cafe pesanan yang mereka pesan tadi pun datang.

"Hey! Pak dokter!" tiba-tiba sosok laki-laki tinggi dan juga tampan  menepuk pundak Dimas.

Dimas pun mengalihkan pandangannya pada pria tersebut yang berdiri di sebelah nya.

"Weiiiiiis!Pak pengusaha, apa kabar? "ucap Dimas menyahut ucapan pria yang bernama Leo teman SMA nya .

"Ini istri dan anak mu?"tanya Leo

"Iya,"sahut Dimas menatap Maya.
Perasaan Maya jadi gak karuan mendengar Dimas mengakui di sebagai istri.

Dimas memperkenalkan Leo pada Laura dan Maya.

Hanya ngobrol sebentar Leo langsung pamit.
  

Dimas membawa Maya ke rumahnya setelah Laura tidur, Dimas mengantarkan Maya pulang.

"Makasih ya Dim,"ucap Maya membuka pintu mobil Dimas.

"Tunggu Maya!"Dimas menarik tangan Maya membuat mereka saling tatap.

Maya menaikan alisnya kearah Dimas.

"Kamu mau menjadi istriku May,?dan menjadi Ibu buat Laur?."

Sontak pertanyaan Dimas membuat Maya terkejut.

Maya menatap wajah Dimas yang penuh harap.

Maya mengangguk, karna terlalu bahagia,  Maya tak sanggup untuk berkata.

Dimas mendekatkan wajahnya pada Maya dan mencium kening kemudian mencium punggung tangan ku.
Aku tersenyum dan turun dari mobil.

"Kamu istirahat ya,"ucapnya begitu aku menutup pintu mobil.

"Kamu hati-hati!"ucap ku.

Dimas menggangguk, dan tersenyum
aku masuk ke rumah, setelah mobil dimas menghilang dari pandanganku.


                                   🎈🎈


#BECAUSELAURA

BECAUSE LAURA (Complete)Where stories live. Discover now