"Di depan Kesya gue harus rela menjadi pangeran berkuda putih yang nyaris sempurna, dan setelah itu gue akan kembali menjadi Mario yang biasa saja, Mario yang kurang menyukai drama percintaan.Tapi satu hal, ini pertama kalinya gue merasakan sakit dan panas di dada karena seorang gadis alay dan suka berteriak. Gadis SMA yang mampu mengalihkan dunia gue dari laptop dan pekerjaan."

"Mesya?"

"Ini kedua kalinya gue terjebak dengan seorang gadis dan di sebabkan oleh elo, Vin. Andai saja nggak ada hukum, mungkin gue udah hajar lo habis-habisan."

Kevin tertawa, ia salah jika bertanya gadis yang di maksud Mario, Mesya atau bukan. Nyatakan sahabatnya ini terlalu sulit untuk mengingkari semua tentang gadis itu.

"Bahkan lo rela jadi Mario yang lemah lembut di depannya, Mario yang elegan sekali."cibir Kevin.

"Tapi nyatanya dia bukan sebuah pilihan. Mesya adalah mimpi bagi gue, sejauh apa pun gue ngejar dia, Mesya akan tetap berlari jauh. Sekuat apa pun gue megang tangan dia, Mesya akan menepisnya.Karena saat gue berani bermimpi tentang Mesya,saat itu juga akan ada hati yang terluka.Lalu buat apa gue berjuang membuat dia tersenyum kalau gue juga yang menjadi penyebab dia menangis?"

"Dengan kata lain lo akan milih Kesya dan melepas Mesya?"selidik Kevin.Dapat di lihatnya mata Mario berkaca-kaca.

"Tidak harus yang ada di lepaskan, karena dari awal hubungan gue sama Mesya hanya sebatas kontrak semata.Semua itu akan berakhir akhir tahun ini, tanggal satu januari gue akan hidup tanpa dia. Tugas gue saat ini adalah, berupaya mengendalikan diri gue saat berdekatan dengannya."Mario mengangkat dagunya."Gue akan melepas dia tepat setelah di pernah merasakan bahagia karena kontrak ini. Dan mungkin,menuruti mau Mama gue adalah hal terbaik, di tambah gue juga harus berusaha menolak perasaan aneh yang bisa membuat gue gila ini setelah pernikahan pura-pura itu terjadi.

"Demi tuhan Mario...."

Kevin berseru, ia sama sekali tidak menyangka semuanya akan berubah menjadi rumit seperti ini. Awalnya ia kira Mario hanya akan menganggap hubungannya dan Mesya hanya sebatas kontrak, tapi ia salah. Nyatanya ia kembali berhasil menjebak Mario dalam kondisi yang sesulit ini. Pria itu harus rela bergelut dengan perasaanya sendiri.

"Demi persahabatan kita gue rela jadi manusia bodoh, dan demi Kesya gue rela menjadi manusia paling kejam di dunia. Beberapa hari ini gue akan mencoba menghindar dari Mesya. Gue mau tau seberapa kuat gue tanpa dia. "

"Ini bukan saatnya lagi lo berbohong seperti ini. Mario, cepat atau lambat Kesya akan tau Mesya juga akan terluka. Kalian akan sama-sama terluka Yo dan ini semua salah gue."

Sejak awal ini memang salah Kevin, dimana ia menyuruh Mario belajar mencitai Kesya lebih dari sahabat, lalu di tambah lagi dua rahasia besar ia sembunyikan dari Mario tentang Kesya dan Mesya.Kevin bukan belum siap di bunuh Mario jika ia jujur, hanya saja kondisi Kesya saat ini belum bisa di katakan baik. Gadis itu begitu rentan dengan luka dan pengkhianatan, Kevin juga meyakini Mario belum siap mendengar semuanya. Tapi bagaimana jika ia terlambat mengatakannya?

"Selama gue bersahabat sama lo, gua hanya melakukan dua kesalahan besar." ujar Kevin tanpa menatap Mario yang duduk di sampingnya.

"Mencintai Kesya bukan kesalahan Vin.Cinta bukan kesalahan, tapi Cinta ada rasa yang harus lo perjuangkan." Mario tersenyum seadanya.

"Gue udah nyoba tapi nggak berhasil, dia lebih milih lo Yo. Lo bisa mengangap Kesya rapuh tapi lo belum tau kalau Mesya-"

"Mesya itu kuat, dia selalu ceria, gue yakin saat kontrak ini berakhir hal itu tidak akan bisa menumbuhkan luka di hatinya. Loe tau dia selalu kuat dalam hal apa pun, hanya saja gue penasaran tentang keluarganya." sergah Mario. Pria itu kemudian berdiri dan menatap Kevin yang masih duduk.

"Gue akan mencoba belajar mengendalikan perasaan gue terhadap Mesya, karena gue nggak mungkin melepas Kesya dan nyakitin dia. Percuma kalau hal itu terjadi, karena pengorbanan gue dari awal buat dia senyum akan pupus dan tidak ada gunanya." Mario kemudian beranjak meninggalkan Kevin, ia sudah bertekad akan mencoba mencintai Kesya lagi dan melupakan semua perasaan anehnya untuk Mesya. Ia akan mencoba menghindari gadis manis itu beberapa hari kedepan, ia tidak akan memulai menghubungi Mesya. Mario masih harus bergelut dengan perasaannya sendiri yang mungkin akan menyiksa.

"Tapi bagaimana jika lo nggak berhasil menolak semua tentang Mesya? Lo akan melepas Kesya?"

Pertanyaan dari Kevin membuat Mario berhenti melangkah,ia berbalik dan mehampiri Kevin yang hanya berjarak beberapa meter dari posisinya.

"Jika hal itu terjadi, berarti gue udah siap melawan seluruh dunia demi perasaan gue ini.Termasuk melepas Kesya. Tapi satu hal, gue akan selalu mencoba agar tidak ada yang terluka dan pengorbanan kita tidak sia-sia. Iya, perngorbanan kita. Elo dan gue, lo yang rela melepaskan Kesya buat gue dan gue yang rela melepas perasaan ini dan melupakannya."jawab Mario dengan senyuman khasnya.

"Kita sama-sama terluka Kevin.miris sekali, kan?" ia menambahi.

Bersambung...

Thank you for voment
Jangan lupa share story ini ke teman-teman kalian

🙌

UNCLE MARIO (SUDAH DICETAK BOOK1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang