Tiga Belas

104 20 2
                                    


Akhirnya setelah pertempuran panjang dan percekcokan yang sengit antara Azalea dan Embun. Kini Azalea bisa bernafas lega di atas kasur kesayanganya.

Dua jam lagi, pesta ulang tahun Atta. Dengan riang Azalea berlari kecil menuju kamar mandi.

Setelah sekian lama, akhirnya dia akan bertemu lagi dengan Atta, sungguh penantian yang panjang.

"Lea!!"

"Iya, bun ..." ucapan nya berhenti begitu saja, ia salah, itu bukan bunda. Melainkan,

"iya, maa."

"Kamu di kamar?"

"Lea di kamar mandi."

"Ngapain?"

Lagi makan sabun ma! Batin Azalea kesal.

"Ini ada Alanska."

Secepat itu? Dasar cumi! dengan secepat kilat Azalea menyelesaikan acara mandi nya. Ini adalah mandi yang tercepat bagi Azalea, sebab biasanya Azalea akan menghabiskan waktu sepertiga jam, bukan untuk berendam terlalu lama di bathtub melainkan bernyanyi dan berkhayal hingga membuat kulit jarinya berkerut.

🌺

Setelah merasa cukup memberi gradasi pada bibirnya, Azalea segera turun menemui Alanska yang pastinya sudah sangat jengkel menunggunya.

Untuk berdandan, Azalea tak cukup menghabiskan waktu setengah jam, rasanya itu terlalu sulit. Butuh ketekunan untuknya menggores pensil pada alisnya, mencatok rambut panjangnya. Ahh, perempuan terlalu rumit.

Alanska tak henti-henti nya menatap gadis di depan nya. Ia begitu cantik. Ciptaan Tuhan mana yang akan kau dustakan? batin Alanska menikmati pemandangan indah di depan nya.

"Cantik." Gumam Alanska masih tetap menatap Azalea.

"Lo bilang apa?"

Alanska bukanya menjawab, pria itu malah semakin tersenyum lebar.

"Lo gila ya? ditanya bukan nya jawab malah senyum-senyum ga jelas!"

"Ehh, iya. Gimana?"

"Sarap lo lama-lama, jadi berangkat kagak?"

Gua sarap gini juga gara-gara lo malem ini cantik banget.

"Owh udah? yaudah ayo." Ujar Alanska kikuk.

🌺

Sepertinya Azalea mengenal jalan komplek ini, ini bukan jalan menuju tempat dimana Atta melangsungkan pesta nya. "Kita mau kemana?"

"Jemput Embun dulu, baru kita ke tempat acara nya Atta."

Mood Azalea yang tadinya sangat baik dan tenang, kini berubah 180°. Kenapa harus bersama gadis itu.

Alanska mengacak lembut rambut Azalea, "cantik."

Tunggu, degup jantung Azalea kini tak teratur. Apakah ini karena dirinya takut Embun akan merusak suasananya atau Alanska yang baru saja memberi perlakuan manis padanya?

FLOWERIST  Where stories live. Discover now