일반 XXI

20K 2.2K 60
                                    

Namjoon berjongkok dan menatap gadis kecil yang cantik itu dengan intens. Wajahnya sangat mirip dengan dirinya. Apakah benar gadis kecil ini putrinya.

Dia memang ingat dulu dia pernah melakukan hal itu sebelum bertengkar dan berpisah. Tapi apakah benar dia appanya dan bukan namja lain?

Bagaimana jika Jin melakukanya dengan orang lain. Ia kan juga tidak tau, mereka berpisah selama enam tahun. Bisa saja kan gadis kecil itu hasil dari orang lain?

Namjoon harus memastikan kebenaranya. Karena ini memang sudah enam tahun lamanya dan dia harus memastikan bahwa Nari adalah anaknya.

Nari memeluk Namjoon dengan erat. Menangis dalam pelukan Namjoon. Pelukanya sangat erat, itu bukti bahwa Nari sangat merindukan sosok appa didalam hidupnya

Namjoon membalas pelukan Nari. Membelai kepala Nari dengan lembut. Namjoon melepaskan pelukan dan mengusap airmata Nari. Tersenyum dan menepuk kepala Nari.

Kemudian ia beralih menatap Jin yang berdiri dibelakang Nari. "Maaf, tapi aku harus memastikannya hyung. Aku akan melakukan tes DNA dengan Nari" Jin tentu saja menyetujuinya. Ia paham betul kondisinya.

Sudah enam tahun mereka berpisah, dan Namjoon perlu memastikan apakah itu benar benar darah dagingnya. Jin tidak marah, karena memang wajar jika Namjoon meragukan Nari mengingat enam tahun lamanya mereka tidak bersama.

Tapi Jin berharap jika setelah tes DNA nanti Namjoon akan kembali padanya juga Nari. Menjadi sosok appa yang hebat bagi Nari. Jin harap itu terjadi.

"Baiklah, ayo lakukan tes DNA" Chanyeol yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara.

"Joon-ah. Jika Nari adalah putrimu, maka kau harus menikah dengan Jin. Appa merestui kalian berdua bersama lagi. Dan appa yakin eomma dan Taehyung juga merestui kalian berdua" Jin menitikan airmata ia memeluk Chanyeol dengan erat.

"Hiks gumawo appa" Chanyeol tersenyum dan menepuk punggung Jin.

"Hm, iya Jin-ah" Nari menatap Chanyeol dengan mata doenya.

"Harabeoji" lirih Nari. Chanyeol tersenyum dan menggendong cucunya

"Aigo.. bagaimana bisa harabeoji baru bertemu dengan cucu harabeoji yang cantik ini eoh" Nari tertawa saat Chanyeol mengusak hidungnya diperut Nari.

Kemudian tatapan Nari berakhir pada Jungkook. "Eomma. Apa itu eonni cantik yang eomma bilang?" Tanya Nari sambil menunjuk Jungkook. Sementara Jungkook merengut. Dia ini laki laki tapi kenapa dipanggil eonni?

"Ekm maaf Nari, tapi aku laki laki" Nari memiringkan kepala, kemudian menggeleng.

"Tidak, eonni cantik" semua yang disana tertawa mendengar penuturan Nari.

"Ayo, sekarang kita pulang" Nari beralih digendong Namjoon. Jungkook di rangkul Chanyeol dan Jin merangkul Yoongi.

"Dasar Irene bodoh. Sekarang apa yang harus kulakukan" geram OS.

Sementara itu, Namjoon dan Jin memisahkan diri untuk tes DNA terlebih dulu. Yoongi juga memutuskan untuk pulang. Sekarang hanya tinggal Chanyeol dan Jungkook dimobil

Keduanya masih sama sama diam. Jungkook juga masih asik dengan pemikiranya. Hingga Chanyeol menginterupsi Jungkook dengan kata katanya.

"Jangan kecewakan appa Jungkook" Jungkook menoleh menatap Chanyeol.

"Jungkook mohon appa percaya pada Jungkook ne?" Chanyeol menghela nafas. Taehyung sudah bilang padanya banyak penyusup yang sudah masuk ke Korea.

IRIS juga mengincar Taehyung, mereka pasti akan melakukan segalanya untuk bisa mendapatkan Taehyung, termasuk menargetkan Jungkook sebagai umpan.

Chanyeol menghela nafas, ia memutar balik mobilnya untuk pergi menuju suatu tempat yang sekiranya nyaman untuk dia dan Jungkook mengobrol.

"Appa? Kita akan kemana?" Seketika itu Jungkook takut. Bagaimana jika ternyata sekarang appa Chan marah padanya?

Jungkook memutuskan untuk diam dan menunggu akan dibawa kemana ia sama appanya Taehyung. 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai disebuah padang bunga yang sangat luas, ada sungai dan juga pondok kecil didekat sungai.

Chanyeol turun dari mobil diikuti Jungkook. Jungkook terus mengikuti kemana perginya Chanyeol. Hingga mereka tiba disebuah pondok.

Chanyeol duduk disana dan menatap Jungkook, mengisyaratkan agar Jungkook juga duduk.

"Aku akan percaya padamu jika kau percaya pada appa juga" Jungkook menatap Chanyeol bingung.

"Jujur padaku Jungkook, apa yang kau sembunyikan dari kami?" Jungkook meneguk ludahnya susah payah. Bagaimana caranya mengatakan pada Chanyeol tentang apa yang telah ia sembunyikan?

Bagaimana jika Chanyeol marah dan membencinya? Sungguh ia tidak sanggup jika harus berpisah dengan Taehyung. Chanyeol menghela nafasnya.

"Jujur saja padaku Jungkook. Aku tidak akan marah padamu" Jungkook menarik nafas dalam dan menghembuskanya perlahan.

"Aku anak diluar nikah appa. Appa menyewa eomma untuk satu malam dan eomma malah hamil karena appa lupa menggunakan pengaman. Appa terpaksa menikahi eomma demi nama baik Keluarga Jeon" Jungkook memejamkan mata berusaha kuat.

"Namun appa seiring berjalanya waktu berubah mencintai eomma. Hingga eomma harus meninggal saat melahirkan aku. Appa membinciku karena aku yang membuat eomma meninggal" air mata membasahi pipi Jungkook dengan perlahan.

"Appa membawaku ke Daegu dan aku ditaruh di panti asuhan di Daegu" Chanyeol menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa kau anak yang membuat Taehyung kembali bersemangat itu?" Jungkook sedikit tersentak namun kemudian ia mengangguk.

"Iya appa, aku yang membuat Taetae hyung bangkit. Aku yang menguatkan Taehyung hyung, karena hyung pasti bisa melihat lagi"

"Aku yang membuat hyung percaya bahwa akan ada donor kornea mata untuknya. Ternyata benar kan? Hyung bisa melihat lagi"

"Saat itu, hyung pergi. Tak lama kemudian aku dijemput oleh appa dan dibawa ke Seoul. Sejak saat itulah aku tidak pernah kembali lagi ke Daegu. Aku berharap bisa bertemu lagi dengan Taehyungie hyung. Aku benar benar tidak menyangka bisa bertemu dengan Taehyung hyung lagi. Aku sangat bahagia bisa bertemu denganya lagi appa" Jungkook tersenyum dan menyeka air matanya.

"Sekarang appa sudah tau siapa aku sebenarnya" lirih Jungkook. Chanyeol menghela nafasnya.

"Kau sudah beritau Taehyung tentang ini?" Jungkook menggelengkan kepala.

"Cepat beritau dia sebelum terjadi kesalah pahaman diantara kalian berdua" Jungkook menatap Chanyeol

"Appa tidak membenciku?" Chanyeol mengerutkan kening

"Untuk apa aku membencimu?" Jungkook menunduk

"Aku anak diluar nikah dan tidak diinginkan appa" Chanyeol memeluk Jungkook. Mencoba menenangkan Jungkook.

"Tidak masalah bagiku. Itu semua bukan kesalahanmu. Kau juga tidak menginginkan itu terjadi. Jadi aku tidak masalah dengan itu. Selama Taehyung mencintaimu, maka aku akan terus mendukungnya untuk bersamamu" Jungkook mengeratkan pelukanya pada Chanyeol. Sungguh ia amat lega dan bahagia karena Chanyeol mau menerima dirinya.

"Jeongmal gumawo appa. Kookie sayang appa" Chanyeol membelai kepala Jungkook dengan lembut.

"Jangan pernah berfikir jika dirimu menyusahkan, tidak pantas atau menjijikan Jungkook. Karena sesungguhnya kau itu sama saja dengan yang lainya"

"Kau lahir suci dari rahim ibumu. Dan kau tidak berhak menerima cacian atas kesalahan orangtuamu. Jadi Jungkook" Chanyeol menatap Jungkook serius

"Jangan tinggalkan Taehyung, karena dia mencintaimu"

"Baik appa, aku mengerti"

___________

TBC

Jenderal Kim [END-Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang