일반 XVIII

21.2K 2.2K 94
                                    

Taehyung membeku saat seorang wanita berdiri tak jauh darinya. Wanita cantik yang pernah singgah di hatinya. Wanita cantik yang pernah membuatnya jatuh cinta. Dan dia juga yang telah menghancurkan hatinya.

Taehyung benar benar mengumpat dalam hati, kenapa wanita itu harus muncul kembali dihadapanya. Sungguh Taehyung tidak ingin melihatnya. Taehyung berbalik dan hendak masuk kedalam mobilnya namun ditahan oleh wanita itu.

"Taehyungie. Aku kangen kamu Tae" Taehyung berdecih dan menatap tajam Wanita itu.

"Menyingkir Irene-ssi. Kau membuatku muak" kata Taehyung dengan nada dingin

"Tae, kenapa kamu seperti itu? Kita sudah lama tidak bertemu kan tae"

"Tch. Aku berharap tidak bertemu dengamu" Jungkook yang ada digendongan Taehyung sedang menatap Taehyung lekat.

"Kau masih mencintaiku kan tae?" Dan seketika itu Jungkook membolakan matanya

"Tidak. Minggir" Irene masih tetap memegang lengan Taehyung

"Kamu bohong kan? Katakan yang sebenarnya sayang. Aku juga masih mencintaimu"

"Aku sudah memiliki cinta yang baru" Irene menatap Jungkook sinis

"Apa namja ini? Astaga Tae sejak kapan kau jadi gay menjijikan?" Taehyung menggeram marah.

"Minggir sialan" Irene tentu terkejut dengan perubahan sikap Taehyung yang drastis. Dulu Taehyung tidak seperti ini. Ia selalu bisa bersikap lembut pada dirinya.

"Tae! Kenapa kau jadi seperti ini?! Apa ini karena jalang itu?!" Rahang Taehyung mengeras saat mendengar Irene menghina Jungkook di hadapanya.

"Bajingan. Sekali lagi kau hina calon istriku, akan kurobek mulut sialanmu!" Geram Taehyung. Irene bungkan saat melihat raut wajah Taehyung.

Taehyung membawa Jungkook masuk mobil, setelah itu dirinya juga masuk mobil. Menghepaskan tangan Irene yang mencekal lenganya.

"Kau akan membayar apa yang telah kau lakukan padaku Tae. Lihat saja nanti"

Tahyung masih belum berubah ekspresinya. Ia masih sangat marah. Awalnya Taehyung merasakan sedikit senang dan rindu. Tapi setelah dirinya menatap Jungkook sedikit rasa senang dan rindu itu lenyap.

Semua tergantikan amarah, karena irene telah meninggalkan dirinya hanya karena orang lain yang lebih kaya. Karena dirinya saat itu pernah hampir mengalami kebangkrutan. Saat keluarganya berjaya lagi Irene datang lagi. Dan bodohnya Taehyung ia menerima Irene lagi.

Pada akhirnya Taehyung memutuskan Irene didepan umum karena ketahuan berselingkuh. Mulai saat itu Taehyung bertekat akan membenci Irene dan takkan pernah kembali padanya.

Sekarang, Taehyung sudah memiliki Jungkook. Jadi dia tidak akan pernah menatap ke Irene lagi. Jungkook menatap Taehyung yang sedaritadi diam.

"Memikirkan mantan? Dia cantik juga. Hyung masih cinta dia?" Taehyung masih belum menjawab. Hal itu membuat Jungkook kecewa dan merasa bahwa dirinya hanya dijadikan pelarian oleh Taehyung.

"Apa aku hanya pelarian hyung?"

"Sekali lagi kau bilang begitu aku akan menghajar lubangmu Kook. Diam. aku sedang tidak ingin membahas apapun" Jungkook terdiam menatap ekspresi Taehyung. Dia mengatupkan mulutnya dan mencengkeram setir dengan erat.

Jungkook menunduk, dan perlahan air matanya keluar. Apa Taehyung benar benar masih mencintai mantanya? Apa dirinya benar benar hanya pelampiasan?

Jungkook terisak, dan itu membuat Taehyung tersadar akan perlakuanya barusan.
Taehyung menepikan mobilnya, mengusap lembut kepala Jungkook.

"Sayang.. hei.." Jungkook tidak merespon. Masih sibuk menangis.

"Maafkan aku sayang, aku hanya sedang sangat marah. Kenapa dia harus muncul, dia membuatku semakin stres. Maafkan aku sayang. Tidak ada setitikpun rasa cintaku untuknya. Semua milikmu sayang" Jungkook menatap Taehyung.

"Hikss hyung serius?" Taehyung mengangguk konfirmatif

"Aku serius. Hanya kamu yang aku cintai sayangku" Taehyung memeluk dan mencium kening Jungkook. Taehyung menatap mata Jungkook dengan penuh kasih. Membelai Jungkook dengan lembut. Dan berakhir dengan Taehyung yang melumat habis bibir manis Jungkook.

Jungkook mengalungkan tanganya keleher Taehyung. Taehyung memeluk pinggang Jungkook dan menekan tengkuk Jungkook.

Taehyung yang pertama melepas pagutan itu. Menatap Jungkook dengan senyuman tampan yang membuat Jungkook melting.

"Percaya padaku, oke?" Jungkooo tersenyum dan mengangguk

"Aku percaya pada hyung"
.
.
.
Jungkook masuk sekolah diantar Taehyung seperti biasa. Taehyung akan pergi ke Daegu lagi untuk mengecek kinerja anak buahnya disana. Jungkook sempat merajuk, tapi Taehyung berhasil membujuk Jungkook.

Setelah sampai dikelas, Jungkook duduk disamping Yoongi dengan muka yang masih cemberut. Mengundang perhatian sekelas.

"Kau kenapa?" Heran Yoongi

"Taetae ke Daegu lagi hyung. Menyebalkan" Yoongi memutar bola matanya malas.

"Jimin juga ke Daegu. Sudahlah. Itu kan tugas mereka" Jungkook masih saja cemberut namun tidak dipedulikan oleh Yoongi.

Saat bell masuk berbunyi, wali kelas mereka masuk bersama seorang wanita asing. Jungkook membolakan matanya saat tau siapa wanita itu.

"Irene?" Shock Jungkook dalam hati.

"Pagi anak anak. Perkenalkan ini ibu Irene, dia adalah guru bahasa inggris yang baru" Jungkook tentu saja Shock. Apa tujuan Irene masuk ke sekolahnya? Sementara itu Irene menatap tajam Jungkook yang ditutupi dengan senyuman palsunya.

"Apapun itu niatnya pasti buruk padaku. Aku yakin wanita itu masih mengincar Taetae hyung" batin Jungkook.

"Sial, kenapa untuk bahagia aja susah?" Gerutu Jungkook dalam hati. Wali kelas pergi digantikan oleh Irene yang mulai mengajar pagi ini. Awalnya perkenalan biasa, hingga pada akhirnya

"Oh, kau yang namanya Jeon Jungkook? Kekasih Jendral Kim?" Kata Irene dengan sinis. Membuat sekelas mulai paham watak Irene. Dia itu peri palsu yang pura pura baik dimata orang.

Irene mendekati Jungkook. Kemudian duduk dimeja Jungkook. "Hei bocah. Jangan harap kau bisa mendapatkan Taehyung. Taehyung itu milikku dan akan terus begitu. Akan kerebut dia darimu, jadi bersiaplah untuk kehilangan dirinya" kata Irene sambil tertawa iblis.

Jungkook menatap tajam Irene. "Sialan. Takkan kubiarkan kau merebut calon suamiku. Seharusnya kau sadar, kelakuanmu yang melukai Taehyung hyung nenek sihir"

Irene melotot dan mencengkeram dagu Jungkook. Namun segera ditepis oleh Yoongi.
"Jangan sentuh sahabatku brengsek" Irene menatap tajam Yoongi, dan Yoongi melakukan hal yang sama.

"Lihat saja, aku akan buat kau menderita Jeon. Welcome to Hell and say goodbye to Kim Taehyung" Irene berdiri dan berbalik meninggalkan ruang kelas

Semua anak dikelas mengerubungi Jungkook. Memastikan apakah Jungkook baik baik saja. Jungkook menatap kosong kedepan. Tak sadar jika Yoongi merangkulnya dan Bambam menggenggam tanganya.

"Sudahlah Kook. Jangan kau pikirkan nenek sihir itu. Dia hanya jalang. Taehyung hyung pasti akan memilihmu"

"Bagaimana jika tidak?" Lirih Jungkook

"Aku takut kehilangan Taehyung hyung" lirihnya lagi.

"Hei, tenanglah Kook. Itu tidak akan terjadi. Taehyung hyung sangat mencintaimu. Dia pasti akan setia bersamamu" hibur Yoongi

"Aku tidak yakin hyung. Tapi aku akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa mempertahankan dirinya disampingku" Yoongi tersenyum dan memeluk Jungkook.

"Nah ini baru semangat. Kami akan membantumu agar nenek sihir itu tidak mendekatimu dan Taehyung hyung"

Jungkook tersenyum dan mengangguk. "Terimakasih semuanya"

"Apapun untuk sahabatku"

__________

TBC

Jenderal Kim [END-Terbit]Where stories live. Discover now