Show Me Your Love

15.1K 452 29
                                    

*Dennis POV

Maafin aku udah nggak jujur sama kamu

Aku udah jahat banget sama kamu dennis

Aku harap kamu bisa dapet yang lebih baik dari aku

Selamat tinggal. Aku sayang kamu

Gue terbangun dari tidur gue, "mimpi itu lagi" kata gue dalam hati. Gue melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00. Gue mencoba untuk tidur lagi tapi nggak bisa. Akhirnya gue memutuskan untuk mandi dan membeli sarapan.

Hanya butuh waktu 20 menit untuk gue mandi dan bersiap-siap. Gue memakai kaos polosan berwarna merah marun dan celana kain selutut berwarna coklat. Lalu berjalan ke arah garasi untuk mengambil motor kesayangan gue dan mengemudikannya menuju taman kota.

Gue memarkirkan motor gue tepat di samping tenda warung makan yang terletak di pinggir jalan taman kota. Karena hari ini minggu jadi taman kota lebih ramai dua kali lipat. Gue membuka helm dan menaruhnya di kaca spion lalu masuk ke dalam warung.

"Mang rudi, nasi ayamnya dong 1 sama es jeruknya 1" kata gue ke penjulanya 'mang rudi'. Gue udah sering banget ke warung ini, jadi gue udah kenal sama penjualnya gitu juga sebaliknya.

"Eh mas dennis, iya mas nanti saya antar" kata mang rudi tersenyum ramah. Gue membalas senyuman mang rudi dengan acungan jempol lalu berjalan ke meja kosong yang terletak di pinggir dekat celah tenda untuk masuk/keluar.

Gue merasa risih dengan tatapan orang-orang yang melihat gue dengan pandangan yang seolah ingin menerjang gue, mungkin?. Oh ayolah! Gue tau gue ganteng, cool, sexy lagi. Bukannya sombong tapi ini lah fakta hahaha. Tapi gue nggak suka di lihatin kayak gitu seolah-olah gue mangsa mereka.

Tak lama mang rudi datang dengan membawakan pesanan gue.

"Makasi ya mang" kata gue setelah mang rudi meletakkan pesanan gue di meja. Mang rudi membalas dengan senyum dan anggukan lalu pamit untuk kembali.

Gue langsung melahap makanan gue dengan sangat amat lahap.

"Pak, nasi ayamnya 1 sama es tehnya 1. Nggak pedes ya pak" kata seorang cewek.

Kayak pernah denger suaranya, batin gue. Gue mendongak untuk melihat siapa cewek itu dan benar saja, cewek itu alexa.

"Sini aja lex" kata gue kepada alexa yang masih celingukan mencari tempat yang masih kosong.

Alexa menoleh kearah gue dan gue lihat ekspresi wajahnya yang kaget tapi dia langsung mengganti ekpresinya lagi menjadi datar. Apa dia masih marah sama gue?

Gue lihat alexa agak ragu mau duduk di sebelah gue apa enggak, tapi akhirnya dia berjalan mendekati gue lalu duduk di hadapan gue.

Gue memandangi alexa dengan lekat. Dia menggunakan sweater berwarna broken white dan celana jeans panjang serta rambut panjangnya yang di ikat kuda. She's totally perfect.

Tiba-tiba gue mengingat mimpi gue tadi pagi.

Aku harap kamu bisa dapet yang lebih baik dari aku

Apa ini petunjuk? Apa alexa wanita yang di maksud key? Ya, gue pikir ini saatnya.

*Alexa POV

"Ekhm.." Gue berdeham untuk menghentikan dennis yang dari tadi ngelihatin gue terus.

"E-eh sorry" kata dennis sedikit kelimpungan. Kenapa sih ni orang gila?

Setelah itu nggak ada percakapan lagi di antara gue dan dennis karena pesanan gue udah datang dan kita langsung menyibukkan diri dengan makanan kami masing-masing.

"Lo habis ini mau kemana lex?" Tanya dennis setelah makanan kami habis.

"Pulang" jawab gue singkat. Ah entahlah gue masih nggak yakin sama hati gue soal dennis.

"Mm..lo keberatan nggak kalo ikut gue?" Tanya dennis sedikit ragu.

"Kemana? Jangan-jangan lo mau culik gue terus jual gue ya? Nggak mau ah!" Jawab gue lalu memandang dennis dengan tatapan ngeri.

"Elah lo kenapa sih selalu negative thinking sama gue? Ya gue cuma mau ngajak lo jalan doang, dari pada lo gabut di rumah. Ya kan?" Kata dennis kini menatap gue dengan pandangan memohon. Eh nggak mungkin, pasti pikiran gue ngawur.

Kalo dipikir-pikir ada benernya juga sih si dennis, kalo di rumah gue bakal gabut. Akhirnya gue menyetujui ajakan dennis.

•••••••••••••••••••

Disinilah gue dan dennis sekarang, taman kota.

"Lo masih marah sama gue?" Tanya dennis secara tiba-tiba.

"Ya, gue masih marah sama lo" jawab gue tanpa menoleh ke arah dennis dan terus berjalan.

"Ck! Lo kenapa sih marah sama gue? Dimana letak kesalahan gue coba?" Tanya dennis sambil mengacak-acak rambutnya.

"Lo tanya salah lo apa sama gue? Banyak dennis! Banyak!" Jawab gue setengah berteriak kepada dennis.

"Apa soal ciuman itu?" Tanya dennis sambil menatap mata gue lekat.

Gue yang di pandang dennis dengan tatapan itu jadi salting sendiri, tatapan dennis terlalu menghanyutkan. Duh, kenapa jantung gue senam aerobik gini?

"Ekhm, kita nggak ciuman. Lo yang nyosor gue" jawab gue mencoba menetralisir detak jantung gue.

"Sorry, gue nggak tau kalo itu first kiss lo. Gue kira-"

"Lo kira sebelumnya gue udah pernah kissing gitu? Lo pikir gue cewek apaan?!" Potong gue.

"Sorry, gue kan udah bilang sorry" jawab dennis lalu memegang kedua pundak gue.

"Gue cuma mau lo yakin sama perasaan lo sendiri" lanjut dennis.

"Maksud lo?" Tanya gue. Perasaan gue? Apa bener kalo gue-

"Gue tau lo ada sedikit rasa suka sama gue. Tapi gue nggak tau kenapa lo munafik, lo nggak mau ngakuin itu" kata dennis. Gue yang merasa di serang dengan perkatannya yang sangat pas di hati itu hanya menunduk, pikiran-pikiran itu kembali muncul. Apa bener gue suka sama dia?

"Lexa, coba lihat mata gue" kata dennis lalu mendongakkan wajah gue dengan tangan kanannya yang mendorong dagu gue ke atas lalu meletakkan tangannya kembali di pundak gue.

Gue melihat mata itu, mata tajam dan gelap milik dennis. Mata yang bisa membuat orang yang melihatnya bisa tersesat di dalamnya, mata yang tajam membuat siapa saja bisa terpaku dengan sorotnya.

"Sekarang juga lo yakinin perasaan lo" kata dennis lalu tanpa aba-aba tubuhnya mendekat dan bibirnya mendarat tepat di bibir gue. Awalnya gue tersentak dan otak gue berfikir untuk menolak dan mendorong tubuhnya untuk menjauh dari tubuh gue. Tapi entah kenapa seakan ada magnet antara gue dan dennis, dan hati gue enggan melepaskan ciuman dennis. Sekarang gue sadar..

Gue juga suka sama lo dennis

-----------------------------------

Hai gue balik lagi hahaha gimana? Comment dong..

Oh ya buat yang tanya dennis kayak gimana itu udah ada ya fotonya, sekalian alexa juga hehehe

Thank you!! :)

UnexpectedWhere stories live. Discover now