Make Her Curious - Part 1

14.6K 401 4
                                    

*Alexa POV

"Eh lex, lo kemarin nggak masuk kenapa? Katanya lo sakit?" Kata nesa begitu gue duduk dibangku gue.

"Iya gue kemarin sakit. Sorry deh lupa ngabarin" jawab gue lemas ke nesa. Ya, aslinya gue memang masih sakit dan nggak diijinin mama buat sekolah. Tapi bukan alexa namanya kalo nggak keras kepala.

"Btw, lo tadi berangkat sama siapa? Kak dennis lagi?" Tanya nesa penasaran sambil menaik turunkan alisnya.

"Enggak, gue tadi dianterin sopir" jawab gue singkat sambil mengeluarkan buku fisika yang ada didalam tas gue.

Ngomong-ngomong soal berangkat sekolah, kenapa tadi pagi si dennis nggak kerumah buat gangguin gue ya? Tumben banget. Bukannya setiap pagi dia selalu kerumah gue buat ngajakin oh lebih tepatnya maksa gue buat berangkat bareng?
Bukan, gue nggak merasa kehilangan. Cuma.......ini nggak kayak biasanya.

"Eh lex! Kenapa deh muka lo ditekuk sedih kayak gitu? Masih sakit lo?" Tanya nesa khawatir melihat ekspresi wajah gue. Emang iya muka gue kayak orang sedih? Apa alasannya coba gue sedih?

"Eh eng- cuma pusing aja kok" bohong gue ke nesa.

Hah! Gue ini sebenernya kenapa sih?

"Emm yaudah lo gue anterin ke UKS aja yuk!" Kata nesa bangkit berdiri lalu menarik tangan gue. Gue mengikuti nesa dengan pasrah menuju UKS. Huh, mungkin tiduran di UKS bikin pikiran gue normal lagi.

"Kenapa nih?" Tanya salah satu penjaga UKS saat gue dan nesa masuk kedalam UKS.

"Dia sakit kak, mau istirahat di UKS aja" jawab nesa sambil menunjuk gue.

"Oh yaudah, lo tiduran di kasur yang pojok itu ya" jawab penjaga UKS yang gue tau namanya kak frans anak kelas 11 itu dan menunjuk ranjang yang letaknya dipojok sebelah kiri.

Gue hanya mengangguk dan berjalan kearah ranjang tersebut lalu tiduran diatasnya.

"Eh 5 menit lagi jamnya bu ratih, bisa dipenggal gue kalo telat. Gue balik kelas duluan nggak apa-apa kan lex?" Tanya nesa.

"Nggak kok, yaudah sana ntar lo malah dipenggal beneran" jawab gue sekenanya ke nesa.

"Oke deh, bye lex! Nanti istirahat gue balik lagi kok" pamit nesa lalu berjalan keluar dari UKS.

Yah, sendirian deh gue. Ngapain ya? Mau tidur tapi nggak bisa. Mau main hp? Bikin pusing kepala.

Cklek

Gue mendengar suara pintu di buka. Gue berusaha buat melihat siapa yang masuk tapi pandangan gue kehalang sama tirai yang menutupi setengah ranjang gue.

Gue mendengar suara sepatu yang melangkah mendekat dan suara tirai yang mulai digeser.

"Oh elo" kata orang yang ternyata adalah dennis.

Hah! Itu orang pasti sebentar lagi bakal-

Gue lihat dennis beranjak dari posisinya lalu pergi meninggalkan gue. Loh? Kok......aneh? Biasanya dia bakal godain gue atau ngisengin gue? Tapi kenapa kali ini cuma 'oh' ?

Dennis lalu tiduran di ranjang sebelah ranjang gue yang hanya berbatas tirai. Gue nggak bisa lihat wajah dennis karena kehalang tirai, tapi gue bisa lihat kakinya, jadi gue tau kalau dia tiduran disana.

5 menit

10 menit

15 menit

20 menit

30 menit

Gila! Dennis makan apaan sih jadi diem kayak gitu? Biasanya kan dia kalo ketemu gue cerewetnya udah kayak ibu-ibu yang dapet diskon panci.

Gue berdiri dari ranjang dan mengintip dari balik tirai. Dennis menggunakan tangan kirinya sebagai bantal dengan mata yang terpejam.

Gue berlahan mendekati dia hingga tubuh gue berdiri tepat disebelahnya.

Telapak tangan gue berlahan bergerak dan berada di atas kening denis. Nggak panas. Apa dia kesurupan dan setannya nggak kenal gue ya? Jadi dia diem aja waktu ketemu gue. Huh?! Kok gue jadi kepikiran sama sikap labil dennis sih? Bukannya malah bagus dia jadi kayak gini biar hidup gue nggak ada yang gangguin lagi.

Berlahan gue tarik kembali telapak tangan gue dari kening dennis. Belum sampai 3 detik tangan gue udah di cengkram sama dennis. Loh? Bukannya dia tadi lagi tidur?

"Gue kebangun gara-gara lo gangguin tidur gue" jawab dennis seolah bisa baca pikiran gue.

"S-sorry" jawab gue tergagap lalu berusaha melepaskan tangan gue dari cengkraman dennis.

Bukannya terlepas, dennis malah semakin mengencangkan cengkraman tangannya.

"Sakit bego!" Maki gue ke dennis.

Dennis mengubah posisi tidurnya menjadi duduk dengan punggungnya yang disandarkan di tembok.

Bug!

Dennis tiba-tiba menarik tangan gue hingga gue kehilangan keseimbangan lalu mengangkat tubuh gue. Sekarang gue duduk diatas pahanya dengan kepala gue yang membentur dadanya karena tarikannya yang terlalu keras.

Gue yang sadar akan 'posisi' yang membahayakan ini langsung menegakkan badan.

Dengan gerakan cepat gue berusaha turun dari ranjang namun cekalan kedua tangan dennis di pinggang gue lebih cepat.

"Lepasin gue dasar cowok gila!" Bentak gue ke dennis masih berusaha untuk kabur.

"Lo kenapa ganggu tidur gue?" Kata dennis mengabaikan makian gue dengan suara yang katanya bisa bikin cewek-cewek meleleh.

"Siapa yang ganggu lo? Gue cuma mau tau aja lo bener-bener sakit atau cuma pura-pura" jawab gue berusaha menormalkan detak jantung gue yang sekarang berpacu dua kali lipat.

"Cuma mau tau aja atau lo penasaran sama gue?" Jawab dennis. Kini matanya menatap lurus kearah gue seolah mencari kejujuran dari mata gue.

"Pede banget lo! Udah ah minggir lo!" Kata gue berusaha melepaskan kedua tangan dennis dari pinggang gue.

Usaha kabur gue gagal lagi, sekarang dennis malah mendekatkan tubuh gue ketubuhnya.

"Bener lo penasaran sama gue. Lo kangen gue hem?" Tanya dennis dengan senyumnya yang khas.

"Eng-enggak lah!" Jawab gue memalingkan muka.

Dennis memegang dagu gue lalu menghadapkan muka gue tepat ke wajahnya sehingga pandangan gue kembali melihat mata tajamnya.

Untuk beberapa detik suasana UKS menjadi hening.

Dennis mendekatkan tubuhnya ke tubuh gue lalu menundukkan wajahnya hingga kini hidugnya menyentuh hidung gue. Gue berusaha menjauhkan kepala gue dari kepalanya tapi kepala gue ditahan oleh tangannya. Sial!

Dennis menyeringai lalu berkata
"Alexa, lo udah mulai suka sama gue"

Belum sempat gue menjawab dan meredakan detak jantung gue, terdengar suara pintu terbuka.

"Kalian..."

-----------------------------------

Hai! Gimana ceritanya? Hehehe

Next chapter kalo vote udah 10+ ya guys hehe thanks! :)

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang