Dennis' Plan

18K 494 0
                                    

*Dennis POV

Hari ini gue berangkat ke sekolah setelah acara bolos gue kemarin. Segera gue mengambil kunci motor dan menuju ke garasi. Disana ada 2 motor dan 3 mobil, gue bukan tipikal orang yang suka mengendarai mobil kalau nggak terpaksa. Mobil bmw hitam yang terparkir digarasi itu punya bokap dan nyokap, sedangkan disebelahnya mobil audi putih milik kakak cewek gue lalu mobil sport hitam itu milik gue yang sangat jarang gue pakai. Gue segera menuju ke motor dan mengendarainya menuju ke sekolah.

Jam menunjukkan pukul 08.00 ketika gue sampai disekolah. Pintu gerbang sudah tertutup, lalu gue bunyikan klakson motor. Tidak berapa lama pak bahar satpam sekolah membukakan pintu gerbang.

"Pagi mas dennis, tumben dateng jam 8 biasanya jam setengah 9" Sapa pak bahar ketika motor gue sampai pos satpam. "Pagi juga pak. Tadi rumah rame dipakai kawinan pembantu, jadinya berangkat pagi deh" jawab gue sekenanya ke pak bahar lalu memarkirkan motor gue. Ya, memang hampir setiap hari gue selalu berangkat telat ke sekolah. Pak bahar yang awalnya selalu jengkel pun lama-lama jengah dengan kebiasaan gue dan akhirnya pasrah membukakan pintu gerbang buat gue.

Gue berjalan menuju koridor kelas 12. Setelah sampai didepan pintu kelas, gue segera mengetuk pintu. "Masuk!" jawab guru didalam, gue membuka pintu lalu nyengir lebar "Hehehe pagi bu rat" sapa gue ke bu ratih yang sedang menatap gue dengan pandangan sebal. "Kenapa telat?! Pembantu kamu minta dianterin ke puskesmas lagi? Iya?!" Tanya bu ratih dengan nada menahan marah, "Oh enggak bu, kali ini pembantu saya kawinan", kata gue dengan senyum yang masih mengembang ke bu ratih.

"Sudah! Pergi saja kamu, mengganggu kegiatan belajar mengajar saya saja" bentak bu ratih yang masih memandang gue dengan sebal. "Loh jangan dong bu, masih mending lho saya mau berangkat sekolah. Berartikan saya ada kemauan untuk belajar, apa lagi pelajaran bu ratih. Itu pelajaran favorit saya" balas gue dengan muka yang masih tersenyum ke arah bu ratih.

Akhirnya bu ratih mengalah dan menyuruhku masuk ke kelas. Gue berjalan dan duduk dibangku pojok dua dari belakang, duduk disebelah reno. "Heh kualat lo ngerjain orang tua mulu!" Sapa reno begitu gue duduk, "Bodo ah, berarti semua guru pada kualat sama gue dong" jawab gue cuek lalu menyandarkan punggung gue ke sandaran kursi. "Kok bisa?" Tanya reno yang kelihatan penasaran, "Gue kan selalu didzolimi sama guru-guru" jawab gue sambil menoleh ke arah reno. "Kampret lo!" Teriak reno kencang yang menyebabkan semua orang menoleh ke arah gue dan reno termasuk bu ratih. "Heh apaan itu kampret kampret. Tidak baik! mulutnya dijaga" tegur bu ratih kepada reno, "Lah, ibunya barusan juga ngomong kampret. Sama-sama nggak baik tuh bu" jawab reno dengan wajah sok polos. Mendengar jawaban reno, seketika kelas menjadi ramai karena tertawa dan bu ratih memelototi reno lalu kembali menulis di depan papan tulis.

Bel istirahat berbunyi 15 menit kemudian. Gue dan reno langsung menuju ke kantin dan memilih bangku yang terletak di pojok.

"Eh den, gue kemaren lihat cewek yang mukanya- " Kata reno yang belum selesai berbicara dan langsung gue potong, "Iya gue udah tau apa yang lo maksud, gue udah lihat kemaren senin" jawab gue acuh tak acuh sambil menyendokkan nasi goreng ke mulut. "Terus?" Tanya reno lalu mencondongkan badannya ke arah gue, "Ih apaan lo deket-deket gue gini, maho lo?!" Segera gue dorong bahu reno menjauh. "Gue belum tau terusannya" sambung gue.

"Lo nggak niat main-main sama dia kan?" Tanya reno memandangku penuh curiga. Belum sempat gue balas, pandangan gue melihat seseorang masuk ke kantin bersama dengan temannya dan duduk di meja yang jaraknya tidak terlalu jauh dari meja gue dan reno, orang itu adalah alexa. Reno yang bingung melihat gue langsung melihat kearah yang sedang gue lihat.

Pandangan gue masih tertuju ke alexa. Tanpa gue sadari, sudur bibir gue terangkat.

"Gue pikir main-main sama dia bakal seru" jawab gue ke reno.

UnexpectedWhere stories live. Discover now