Enemy Beside You - Remuk

4.1K 255 14
                                    

Ghozi telah duduk manis di bangku nya sejak sepuluh menit lalu menunggu dua hal sekaligus, Keyla dan bel masuk berbunyi. Memang harus di akui oleh nya menunggu adalah kegiatan yang paling membosankan, kebiasaan datang ke sekolah paling akhir atau terlambat, kini sudah berubah menjadi murid yang datang ke sekolah paling awal.

Ghozi mengintip dua lembar tiket nonton di saku nya, dan tersenyum senang. Ghozi sebenarnya nyaris tidak mengenali dirinya sendiri, tentang keputusannya yang mendadak berubah, niat untuk menghindar dari Keyla dan melupakan orang itu, justru berbanding terbalik dengan apa yang dia lakukan kemarin dan semua rencana yang di susunnya hari ini. Ghozi ingin mengatakan sesuatu tentang perasaannya kepada Keyla, dia ingin jujur. Bahkan Ghozi juga sempat berpikir untuk mengurungkan niatnya untuk pindah.

Ghozi menampar pipinya sendiri, dan mendesah kesal karna otak nya tidak bisa berhenti memikirkan Keyla. Dia mengatur suaranya, dan berdeham beberapa kali.

"Keyl, nanti pulang sekolah kita nonton yuk !" bisik Ghozi pada dirinya sendiri. Kemudian Ghozi menggeleng, dan mengubah kalimatnya lagi, "Keyla hari ini kita nonton Transformers 4 perdana yuk, yang 4D ?"

Ghozi kemudian kembali mendesah, dan mengacak-acak rambutnya sendiri, "Ishhh.. enggak, itu bukan gaya gue banget. gue harusnya ajak dia dengan cara simple." pikirnya lagi, kali ini berkutat dengan kalimatnya sendiri.

"Mau nonton gak lo ? atau... gini-gini, Gue mau nonton hari ini, ikut gak lo ?" Ghozi meremas celana seragamnya, dan meringis. Dia tidak pernah merasa sepayah ini, hanya karna akan mengajak seorang cewek nonton.

"Gimana kalau Keyla gak suka film Transformers ? ampun deh Ghoz, lo mulai gila ! oke mending gue tanya Martin, gue harus gimana." pikir Ghozi dan bergerak mengambil iPhone nya di dalam tas.

Ghozi baru hendak meletakkan iPhonenya di telinga, ketika bel masuk langsung berbunyi dan saat itu juga Keyla baru datang dan duduk di sebelahnya. Ghozi pun mengurungkan niatnya untuk menelpon Martin, dan menyapa Keyla yang tengah mengeluarkan tempat pensil nya dari tas.

"Masih jaman pagi-pagi cemberut aja ?" sapa Ghozi ceria, tangannya mengacak-acak rambut Keyla seperti biasa.

Ghozi agak heran dengan respon datar Keyla. Keyla seperti menganggap tidak ada orang yang duduk di sebelahnya. Apapun yang di katakan Ghozi, atau yang dilakukan Ghozi padanya, Ia tetap tidak bergeming. Hingga akhirnya guru masuk ke kelas mengisi jam pelajaran, Keyla hanya mendengarkan, menulis, dan lebih banyak diam. Pandangannya hanya lurus ke depan papan tulis dan guru, Keyla seperti patung seharian itu.

Bel Istirahat berbunyi, Ghozi tidak sempat memaksa Keyla untuk tetap duduk dan berbicara dengannya sebentar. Karena Keyla sudah bangkit dan beranjak pergi begitu saja, bahkan sebelum Ghozi sempat berkedip.

Ghozi menghela napas berat, memperhatikan punggung Keyla yang semakin lama semakin jauh, dan menghilang. Setelah berpikir lama, akhirnya Ghozi pun bangkit dan melangkah keluar kelas, menuju gudang sekolah. Ghozi yakin, jika suasana hati Keyla sedang tidak baik Ia pasti akan pergi ke gudang sekolah tersebut.

Tapi hal itu segera terbantahkan, karna hasilnya nihil. Ghozi telah memeriksa gudang sekolah, tapi Ia tidak menemukan siapapun. Ghozi memeriksa kantin sekolah, tapi Ia juga tidak menemukan Keyla, Ia melihat teman-teman Keyla sedang makan dan bercanda ria seperti biasanya. Tapi Ia tidak melihat batang hidung Keyla sama sekali. Dimana Keyla ??

*

Sementara Ghozi tengah berkeliling ke setiap sudut sekolah untuk mencari Keyla.

Keyla sendiri tengah terisak menangis di UKS di temani Dio, yang merelakan baju seragamnya basah, karena tumpahan air mata Keyla.

"Diooo ! gue begoo ! gue udah bego banget. huaaaa... HIKS." jerit Keyla, masih membenamkan wajah nya pada pundak Dio.

Dio masih mengerjap kebingungan, Ia hanya bisa mengelus kepala Keyla, tanpa bisa berkata-kata. Keyla gadis yang kuat, yang Dio tahu Keyla tidak akan menangis jika tidak ada masalah yang benar-benar berat.

Enemy Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang