1

592 35 9
                                    


Faith

Faith love Peace

Kepercayaan mencintai Kedamaian

Sebuah kalimat sederhana dengan berjuta Makna.

Dan Faith adalah salah satu arti dari namanya. Gadis manis berparas cantik itu hanya terdiam melihat seorang pemuda yg asyik memeluk gadisnya. Gadis itu tersenyum kecut. Ini adalah pilihannya, Jadi ia harus rela menelan semua kepahitan yg ada di depan matanya. Gadis itu tersenyum, ini adalah hari bahagia bagi Oppa terfavoritnya, Jadi ia juga harus bahagia, apapun yg di rasakannya.

Gadis itu berdiri, menuangkan segelas wine dan mencoba berbaur bersama yg lainnya. Mencoba melepaskan rasa sesak di dada yg terus menerus mendorongnya.

"Oi Chaerin.. Jangan terlalu banyak minum!" Perintah Pria itu, tapi gadis bernama Chaerin itu tak mengindahkannya. Chaerin menenggak habis segelas wine yg ia pegang dan kembali berjoget ria. Ia maju ke panggung kecil depan meja DJ. Ia menari, menyanyi. Dan kedua mata pria itu tak lepas sedetik pun dari Chaerin.

"Jiyong.. Aku kesana dulu ne.."Pria bernama Jiyonh itu menahan pinggang gadis di depannya.

"Kau mau kemana Kiko?"

"Aku hanya mau ke toilet sebentar.." Lirih Kiko sembari mengusap pipi Jiyong. Jiyong balik mengusap pipi Kiko dan Kiko memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan Jiyong. Chaerin hanya terdiam melihat perlakuan Jiyong pada kekasihnya itu,ia mengulum senyum pahitnya dan kembali menari. Membuang perasaan bergejolak yg ada di dalam dadanya.

Jiyong mengecup cepat bibir Kiko. Dan melukiskan senyuman lebar di bibir kekasihnya itu.

"Sebentar ya.." Jiyong mengangguk dan Kiko pun berjalan menjauh darinya. Mata Jiyong kembali memantau Chaerin yg asyik menari dan bernyanyi di depan. Jiyong hanya menatap Chaerin di depan panggung, sesekali ia menggerakkan tubuhnya menikmati irama lagu, tapi matanya tak pernah lepas dari Chaerin.

Chaerin tersenyum, ia menarik Jiyong untuk naik ke atas panggung.

"C'mon oppa.. ayo naik.." Ujar Chaerin.

"Nope.. Oppa disini saja.."

"Oh ayolah..." Pinta Chaerin dengan muka melas.

"Sigh.." Jiyong tersenyum miring, kemudian ia ikut naik ke atas panggung dan menari bersama Chaerin. Saat dirasa cukup, Jiyong pun hendak turun, tapi Chaerin menariknya dan memeluknya. Jiyong tersenyum simpul dan membalas pelukan Chaerin.

"Gomawo Jingyo Oppa.." lirih Chaerin, sedang Jiyong hanya mengangguk dengan senyuman manisnya. Chaerin pun melirik Youngbar yg sedang mengangguk anggukkan kepalanya mengikuti irama ragu miliknya.

"Youngbae Oppa.. C'mon naik.." Chaerin menarik tangan Youngbae, Sedang Youngbae melirik Jiyong sekilas. Dan Jiyong seperti memberi isyarat bahwa ia menyuruh Youngbae untuk naik ke atas panggung.

"eoh.. ne.." Youngbae naik ke atas panggung dan menari di samping Chaerin. Saat ia hendak turun pun Chaerin memeluk Youngbae seperti yg ia lakukan pada Jiyong sebelumnya. Tapi Youngbae dengan sedikit enggan membalas pelukan Chaerin. Chaerin kembali menyanyi hingga lagunya selesai di putar.

"Sayang.."

"eoh my dear.. Sudah dari toiletnya?" Tanya Jiyong sembari merengkuh pinggang Kiko. Kiko hanya mengangguk dan iapun mengajak Jiyong duduk di sofa. Hari ini adalah ulang tahun Jiyong. Dan Kiko ingin mereka bersenang senang bersama.

"Bagaimana jika besok kita melakukan street date again?" Tanya Kiko sembari menyandarkan tangannya pada pundak Jiyong. Jiyong menoleh dan berfikir sejenak.

"Arasseo.. tentu saja.. Mumpung kau ada disini.." Kiko tersenyum mendengar jawaban Jiyong dan iapun mengecup pipi Jiyong.

"Apa yg akan kita lakukan setelah ini?" tanya Kiko.

"Apapun yg kau inginkan tentu saja.." Kiko kembali tersenyum mendengar jawaban Jiyong. Ya, Jiyong tak pernah menolak keinginannya dan Jiyong pun selalu memperlakukannya seperti tuan putri. Dan karena itu pulalah Kiko semakin mencintai Jiyong.

Chaerin menelan ludahnya cepat melihat Jiyong dan Kiko yg sedang duduk di sofa dekat bar. Sedang ia ingin mengambil minuman lagi, Chaerin menghela nafas cepat. Lalu ia pun berjalan melewati Jiyong dan Kiko dengan cepat, Tapi Mata Jiyong bahkan masih sempat menatap mata Chaerin. Dan saat Chaerin telah mengisi penuh gelasnya dan hendak kembali. Jiyong memanggilnya.

"Chaerinie.. Duduklah disini.." Pinta Jiyong.

"Nde? ah.. Aku mau ke SooJoo oppa.." Tolak Chaerin dengan halus.

"Mwo? Suruh Saja Soojoo yg kemari.. Kau sedari tadi sudah berpesta di atas sana.. duduk sini samping Kiko.." Titah Jiyong.

"Nde? Ini kan pesta.. Tentu saja aku boleh bersenang senang bukan?" Tangan kanan Chaerin berkacak pinggang, Dan ia meminum sedikit wine yg ada di tangannya.

"Sudahlah Chae.. duduk saja disini bersama kami.." Sahut Kiko. Baru saja Chaerin hendak bicara, Tapi Jiyong sudah berteriak memanggil Soojoo.

"Woi Soojo! Kesini!" Yg di panggil pun menoleh. Lalu ia menghampiri Jiyong, Kiko dan juga Chaerin yg masih setia berdiri di depan meja.

"Mwo?"

"Temani Chaerin untuk duduk disini ne.."

"Aisshh.. duduk saja minta di temani kau Chae.. sini sini.. duduk sama Soojoo.." Soojoo menarik tangan Chaerin dan mendudukkannya di samping Kiko. Jiyong tersenyum kecil dan ia pun kembali ngobrol bersama Kiko.

Chaerin hanya melirik sekilas dan akhirnya memunggungi Kiko dan mencoba ngobrol sebisa mungkin dengan Soojo. Tapi Jauh di lubuk hatinya, Ada rasa sesak yg ia pendam kuat kuat.



🌸🌸🌸🌸🌸

Annyeoong... Mangap ne.. eh mangap..
Mian ne.. Author belom nerusin yg sebelah malah bikin new story.. wkwkwk
Tapi ini ide minta di tuangin terus dari kemarin.. Jadilah ane tulis new story..

Semoga aja kalian suka.. Don't forget to Vomment ne.. Gamsahamnidaa 🙏🙏🙏🙏

Faith And Peace (completed)Where stories live. Discover now