(20). A Storm that Subsided

2.5K 202 22
                                    

Mencintaimu bagaikan melawan badai yang tak kunjung reda. Dirimu yang berulang kali menyakitiku, namun aku sudah terlanjur mencintaimu. Aku tahu dia bukan hanya sekedar sahabatmu saja. Aku tahu terjadi sesuatu di antara kalian berdua. Dan kenyataan itu sungguh mengguncangku. Tidak ada yang bisa ku lakukan selain mencoba menerimanya. Toh, aku tahu hatimu hanya untukku dan bukan untuknya. Hanya itu yang bisa ku percaya saat ini. Kenyataan bahwa kau sangat mencintaiku membuatku sedikit tenang. Terima kasih :)

~•~

Chanyeol pov

Chapter sebelumnya...

Chan, siapa yeoja itu?"

Deg

'Haruskah ku katakan padanya'

"Annyeonghassimnika... Lee Ji Eun-imnnida. Aku..." ucap yeoja itu.

"Dia sahabatku." ucapku dengan tegas.

Aku segera melepas pelukanku dengan Baekhee. Tanpa menoleh ke belakang, aku berjalan menuju kamarku.

"Chan, kau mau kemana?" tanya Baekhee, namun aku tidak menanggapinya.

Aku ingin menenangkan diri di dalam kamar. Aku bingung, apa yang akan ku katakan nanti pada Baekhee kalau aku telah menikah lagi? Bagaimana caraku membagi cintaku dengan yang lain, sedangkan aku hanya mencintai Baekhee. Bukankah dengan begini aku hanya akan menyakiti mereka berdua? Lalu bagaimana dengan perasaan Ji Eun jika aku hanya memperhatikan Baekhee? Begitu pula dengan Baekhee. Bagaimana perasaan dia jika aku hanya memperhatikan Ji Eun, padahal aku hanya sahabat Ji Eun? Lalu bagaimana perasaanku sendiri jika melihat orang yang ku cintai menangis karena ku?

'Aaaaagggrrrhhh....!!! Ini sulit sekali.... Noona, wae?? Kenapa kau menempatkanku di situasi seperti ini? Aku lelah jika harus terjebak dengan kejadian yang sama. Dan lagi, aku sangat mencintai Baekhee jadi aku tidak mungkin menyakitinya. Kenapa harus ini yang menjadi permintaan terakhirmu? Wae!?? Waeyo noona!!!!???' aku berteriak di dalam hatiku.

Saat ini aku memutuskan untuk tidur agar suasana hatiku lebih tenang. Aku tidak peduli pada mereka berdua. Entah mereka perang lah, adu mulut lah, atau apa pun aku tidak peduli. Yang ku butuhkan saat ini adalah ketenangan hatiku. Itu sudah cukup.

Chanyeol pov end

Author pov
Di sisi lain, Baekhee sangat menyambut kedatangan Ji Eun. Ia bahkan senang jika Ji Eun akan tinggal disini. Ya, karena akan ada seseorang yang membantunya mengurus rumah, serta menemaninya ketika sang suami bekerja. Itulah yang ada di pikiran Baekhee saat ini. Meski dia tidak sepenuhnya percaya bahwa Ji Eun hanya sahabat Chanyeol.

"Hmm.. Ji Eun-ssi, mau minum apa?" tanya Baekhee dengan sopan.

"Ah tidak usah. Aku tidak ingin merepotkanmu. Oh ya, namamu?" jawab Ji Eun.

"Ah.. Kita belum berkenalan ya.. Jhoneun Park Baekhee-imnnida. Bangapseupnida~" ucap Baekhee memperkenalkan diri sambil menawarkan tangannya untuk berjabat tangan.

Ji Eun menerima jabatan tangan Baekhee.

"Ah ne... Lee Ji Eun-imnnida. Senang juga bertemu denganmu..." ucap Ji Eun sambil tersenyum.

'Ternyata istrimu sangat cantik dan baik, Chan. Pantas saja kau sangat mencintainya. Mianhae. aku tak ingin merusak rumah tanggamu. Jadi biarlah aku saja yang tersakiti.' batin Ji Eun.

Love is NO PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang