(13). Sorry, I must Go

4.6K 257 15
                                    

Maaf aku pergi
Aku pergi bukan tanpa alasan. Aku pergi karena aku sudah tidak kuat lagi bersamamu. Maafkan aku untuk segalanya yang membuatmu marah dan membenciku. Maaf, maaf, maaf.
Selamat tinggal ^^

~•~

Pagi yang cerah namun tidak secerah hati Baekhee karena hari ini dia akan meninggalkan Kota Seoul, tempat kelahirannya. Tidak! Bukan hanya itu, tetapi ia juga meninggalkan keluarganya, sahabatnya, dan... Suami tercinta. Bicara soal suami, apa yang dilakukan Chanyeol saat ini? Ya, Chanyeol sedang mencari istrinya kemana-mana. Bahkan ia meminta bantuan polisi dan mengerahkan semua karyawan Chanyeol hanya untuk mencari Baekhee.

Sementara itu, Sehun dan Luhan sedang berada di apartemen mereka. Sehun sangat frustasi melihat Luhan yang hanya duduk di atas ranjang rumah sakit sambil menatap kosong ke arah jendela. Bahkan, sedari tadi ia tidak mau makan. Terkadang pikirannya melayang ke kejadian semalam saat semuanya hancur, ia menangis meronta-ronta memikirkan kejadian itu yang terus membayanginya. Luhan benar-benar depresi akibat kejadian tadi malam. Sehun sangat menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjaga Luhan. Seharusnya tadi malam dia segera pulang ketika perasaannya tidak enak. Tapi yang terjadi, dia malah melanjutkan pekerjaannya sehingga menyebabkan semua terjadi dan hancur seketika.

"Arrghh...!! Luhan-ah, apa yang harus ku lakukan jika kau seperti ini terus? Mianhae Lu, harusnya aku datang lebih cepat dan melindungimu..." gumam Sehun.
Ia berjalan keluar ruangan dan memukul dinding rumah sakit untuk melampiaskan emosinya.

°
°
°
°
°
°

"Baek, kau yakin kau akan meninggalkan semuanya?" tanya Mark ketika mereka berada di Bandara.

"Ne, aku yakin. Aku harus meninggalkan semuanya untuk memulai kehidupan baruku di sana. Gwenchanna, orangtuaku tidak akan khawatir padaku karena aku sudah memberitahu mereka bahwa aku akan mengunjungi halmeoni di China. Dan ku harap Chanyeol tidak memberitahu apa yang telah terjadi pada orangtuaku" ucap Baekhee sambil menundukkan kepala. Kemudian mereka mulai berjalan dan menaiki pesawat yang akan membawa mereka terbang ke Kanada.

"Baek, lagi-lagi kau tak membawa tas apapun? Lalu apa aku harus meminjami mu pakaian lagi? Huft! Baiklah setelah ini kita ke mall untuk membeli beberapa pakaian untukmu." ucap Mark ketika pesawat sudah lepas landas dan melihat Baekhee masih tenggelam dalam lamunannya.

"Yak! Park Baekhee! Kau tidak mendengarku?" Mark menggoyangkan tubuh Baekhee untuk menyadarkannya dari lamunannya.

"Hah? Kau bilang apa? Mian, aku tidak fokus." ucap Baekhee tersadar dari lamunannya.

"Kau tidak membawa pakaian satu helai pun, kan?"

"Ah astaga! Aku lupa! Hmm, Mark... hehe boleh aku meminjam pakaianmu lagi?" ucap Baekhee sambil ber-agyo. Sedangkan Mark hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah yeoja yang duduk di sampingnya kini.

"Waeyo? Kau tidak mau meminjamiku?" Baekhee mempoutkan bibirnya.

"Anniyo! Aku tidak akan meminjami mu pakaian lagi. Kau tahu, terakhir kali aku meminjami mu, kau malah membuat pakaian ku sobek. Aku tidak mau hal itu terjadi lagi!"

Love is NO PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang