일반 I

43.7K 4.2K 483
                                    

Jeon Jungkook hari ini terlibat tawuran dengan sekolah lain. Sekarang ia tengah berlari karena dikejar oleh polisi. Teman temanya terpencar, ia tengah berlari sendirian.

Hingga tiba tiba si polisi menembaknya, tidak bukan peluru tapi bius. Jungkook mengumpat karena matanya mulai berkunang kunang, dan setelah itu ia jatuh dan semua gelap.

Kantor kepolisian Seoul, sang jendral tengah ada disana untuk melakukan pengamatan kinerja. Hingga ia melihat seorang bocah SMA yang berada dalam gendongan seorang anak buahnya.

"Selamat siang Jendral" sang Jendral mengangguk. Ia menatap anak remaja yang berada dalam gendongan anak buahnya. Laki laki itu sangat cantik dan membuat sang jendral dalam sekejap terpesona.

"Kenapa dengan anak ini?" Tanya sang jendral.

"Dia remaja yang sering berbuat onar Jendral. Terlibat tawuran tadi, kami menembak bius dia. Kami akan melakukan itrogasi padanya" sang Jendral menghela nafas

"Bawa dia keruanganku dan biarkan aku yang mengintrogasinya" si polisi tersebut seperti keberatan.

"Tapi Jendral-" nyalinya langsung menciut saat mendapati tatapan tajam sang Jendral.

"Ba-baik Jendral" Jungkook langsung dibawa keruangan sang Jendral. Jendral Kim mematikan cctv juga menutup rapat ruanganya. Duduk diatas meja dan mengamati Jungkook yang masih tidak sadarkan diri.

"Sial, bagaimana bisa seorang bajingan kecil menggetarkan hatiku seperti ini. Shit, libidoku terpancing hanya karena melihat wajah cantiknya. Sialan" tak beberapa lama Jungkook menggeliat dan perlahan membuka matanya.

"Menikmati tidurmu bajingan kecil?" Jungkook tersentak dan dengan cepat menoleh. Ia langsung membolakan matanya saat tau siapa yang berbicara tadi

"Je-jendral Kim" cicit Jungkook. Taehyung menaikan alisnya, well reaksi Jungkook diluar dugaanya. Dan jika ia tidak salah lihat, yang ia sebut bajingan kecil itu merona.

"Sial sekali negara ini dipenuhi bajingan kecil pembuat onar sepertimu!" Hati Jungkook sakit saat mendengar kata kata kebencian dari mulut sang Jendral.

"Apa yang kau lakukan selain tawuran dan membuat keonaran? Menjajakan tubuhmu ju-" Jungkook langsung berdiri dan memotong ucapan Taehyung.

"Maaf Jendral Kim yang terhormat. Aku memang seorang bajingan kecil pembuat onar, tapi aku bukan jalang Jendral. Aku tidak menjajakan tubuhku, maaf saja tapi aku masih suci. Tidakah kau bisa menghormatiku sedikit saja sebagai manusia!!" Airmata itu menetes melalui mata indah Jungkook.

Membuat sang jendral tertegun dan merasa bersalah. Padahal biasanya ia tidak begini, hanya karena bocah dihadapanya yang bisa membuatnya merasa bersalah sekaligus iba seperti ini.

Jungkook berlari kepintu dan mencoba kabur. Namun sayang pintunya terkunci. Dengan terisak ia menggedor pintu berharap ada yang membukanya.

Jendral Kim menghela nafasnya, berjalan mendekati Jungkook dan rangsung merengkuhnya kedalam pelukan hangatnya. Jungkook memukul mukul dada sang Jendral.
Ia menangis dalam pelukan sang Jendral.

"Hikss, kenapa hikss kenapa jendral Kim tega? Hati kookie hikss sakit jendral hikss kookie menyukai jendral hikss hati kookie sakit" Jendral Kim itu berpendidikan psykologi juga, ia tau jika kata kata Jungkook barusan bukan hanya godaan belaka.

Kata kata itu tulus, bocah itu ucapkan untuk dirinya, dan kata katanya berhasil menggetarkan hati sekeras batu milik sang Jendral. Bocah dalam pelukanya ini masih sangat polos sebenarnya. Dengan sekali tatap tepat dimatanya, Jendral Kim tau jika bocah ini sebenarnya bersikap seperti bajingan karena sesuatu hal.

Jenderal Kim [END-Terbit]Where stories live. Discover now