.
.
.
.
Di pagi ini, zitao memutuskan pergi sekolah dan melupakan seluruh tuduhan yang dilontarkan padanya.
Tapi saat sampai dikelasnya dia bertemu luhan dan baekhyun, baek menatap sinis pada zitao sedangkan luhan hanya tersenyum melihat kedatangan zitao.
*huh pagi-pagi sudah ada pemandangan buruk, bikin mood ku hancur aja*. Batin zitao.
Lalu jam pelajaran dimulai..
"Eh aku denger ada yang mukul kakak kelas sampai babak belur lho"
"Iya, aku juga tau itu, kalau nggak salah sih yang bikin mereka babak belur itu kris oppa"
"Ah yang bener kamu"
"Iya, aku taunya dari dari kelas lain"
"Ya ampun kasihan ya orang yang dipukuli itu"
"Yang bertengkar itukan satu gengnya kris oppa"
"Jinjja?"
"Yang babak belur kalau gak salah namanya sehun oppa sama chanyeol oppa deh"
"Oh jadi mereka yang dipukuli, apa jangan-jangan masalahnya besar, kok sampai satu geng bertengkar"
"Asal kamu tau ya, mereka bertengkar itu gara-gara ngerebutin cewek!"
Luhan dan zitao yang mendengar percakapan temannya hanya bisa terdiam, zitao memilih menutup telinganya karena dia sudah lelah mendengar ocehan yang membahas masalah kris.
Luhan menyuruh temannya untuk diam karena saat ini gurunya sedang menerangkan.
.
.
Saat bunyi bel pulang, luhan menghentikan langkah zitao.
"Tao tunggu"
Tanpa mendengarkan ucapan luhan zitao melanjutkan langkah kakinya.
"Berhentilah dulu tao!". Ucap luhan yang memengang tangan zitao.
"Kau mau apa sekarang?! Apa kau mau menghinaku lagi, tidak puas kah kalian sudah menjauhiku". Zitao melepas tangannya yang digenggam oleh luhan.
"Dengarkan ucapanku dulu. Aku ingin kau menjelaskan semuanya padaku zi. Kita bisa selesaikan masalah ini baik-baik kan?"
"Tidak! Aku tidak punya waktu untuk itu"
"Apa kau tidak kasihan pada sehunnie dan chanyeol oppa? Mereka juga temanmu zi"
"Kasihan? Untuk apa aku harus mengasihani orang yang sudah memfitnahku!"
"Aku tau kalau sehunnie salah zi, setidaknya ikutlah denganku hari ini ke rumahku". Luhan tau saat sahabatnya yang satu ini sedang marah, maka akan sangat sulit membujuknya, tapi semoga saja kali ini dia mau menuruti luhan.
"Untuk apa?"
"Kita selesaikan semuanya disana, aku juga sudah menyuruh kris oppa agar datang"
"..."
"Bagaimana kau mau? Pliss kali ini saja"
"Baiklah aku mau, tapi aku tidak punya banyak waktu"
"Terima kasih zi, kau memang yang terbaik". Sontak luhan memeluk zitao karena merasa senang.
