Tuduhan

2K 61 1
                                    

Malas..

Dia sangat bosan dengan hidupnya saat ini..

Apa yang harus ia lakukan sekarang, ia sudah cukup sabar menghadapi cobaan yang menghampiri hidupnya.

Zitao pov:

Untuk apa aku harus peduli dengan mereka, itu hanya menambah beban dalam hidupku. Terserah kalian mau menganggapku orang bodoh, tidak mau peduli, keras kepala, berkhianat, sombong, karena memang itu kenyatannya.
Aku berusaha menjelaskan segalanya, tapi nihil, mereka malah semakin membenciku. Setiap perbuatan yang ku lakukan selalu salah dimata kalian kan? Katakan saja kalau itu memang benar. Lagi pula aku tidak akan tersinggung.

Lebih baik aku menjadi anak pendiam  seperti dulu, tidak ada satupun orang yang peduli padaku. Mereka selalu menganggapku anak sombong karena tidak mau bergaul dengan yang lain, itu lebih baik dari pada keadaanku sekarang.

Harga diriku dilecehkan dan dipermainkan oleh manusia yang keji, seseorang yang ku benci sejak awal aku bertemu dengannya.
Sudahlah aku tidak ingin membicarakan hidupku yang kelam. Masih bisakah seorang gadis sepertiku berharap, ahh aku rasa tidak ada harapan lagi.

Berikan aku satu harapan lagi Tuhan.. jika Engkau menghendakinya, aku ingin seseorang yang mengubah hidupku menjadi lebih bermakna.

Zitao pov end.

Kriing... Kriing...
Bunyi ponsel zitao.

Tiba-tiba saja zitao malas mengangkat ponsel karena nama yang tertera disana 'naga sialan'.

"Halo baby"

"..."

"Kau sedang apa baby"

"..."

"Kenapa diam aja?  Apa ini zitao?"

"(Malas menjawab semua ocehannya)"

"Hei jangan diam saja, apa kau zitao?"

"Saya adalah malaikat pencabut nyawa"

"Ohh benarkah, tapi kenapa anda yang mengangkat telpon zitao"

"Karena zitao sekarang sedang pergi"

"Lalu apa anda ada perlu dengan zitao hingga datang ke rumahnya?"

"Anda benar, saya ada perlu dengan anda"

"Haha really? Apa perlu anda dengan saya?"

"Sebentar lagi nyawa anda dalam bahaya, sebaiknya menjauhlah dari zitao"

"Tidak bisa"

"Kenapa tidak?"

"Karena jika saya menjauh dari zitao, maka nyawa saya juga terancam"

"Kenapa seperti itu?"

"Anda itu malaikat apa saya juga harus menjelaskannya"

"Tentu saja, cepat katakan"

"Karena alasan ku hidup didunia ini hanya untuk zitao seorang, jika aku meninggalkannya maka sama saja dengan melepas separuh nyawaku"

Entah kenapa jantung zitao berdebar kencang.

"..."

"Demi dirinya aku rela memberikan nyawaku hanya untuknya"

Zitao tidak bisa berkata sepatah kata pun karena ia merasa bibirnya terkunci rapat.

"Sekarang kau percaya padaku baby"

"Hahh siapa baby?"

"Sudahlah tidak perlu bersandiwara lagi sayang, aku tau itu kau bukan"

(Tao Kris) Love Me BabyWhere stories live. Discover now