12. About

3.5K 288 55
                                    


    "Hei, kau kenapa sih."

Jaehyun akhirnya memberanikan diri bertanya hal itu pada Chaeyeon setelah keduanya hanya berjalan saja di pinggir jalanan Hongdae itu tanpa menyimpang sedikitpun ke arah penjual makanan ataupun pernak-pernik yang berada di pinggir jalan itu, tak seperti biasanya memang.

Chaeyeon hanya menggeleng, wajahnya sedari tadi tanpa ekspresi membuat Jaehyun cukup merasa kesal. Laki-laki itu menghentikan pergerakannya namun Chaeyeon tidak, ia terus saja berjalan tak menyadari bahwa Jaehyun tidak lagi berjalan disampingnya.

    "Jung Chaeyeon!"

Jaehyun berteriak menyadarkan gadis itu dari lamunannya. Ia berbalik, keningnya mengkerut kala mendapati Jaehyun berada jauh di belakang sana. Jauh disana- 10 meter dari posisinya sekarang.

Ia- Chaeyeon menempatkan pandangan bola matanya pada bola mata Jaehyun di sana. Jaehyun hanya hanya menatapnya datar, terlihat menghembuskan napasnya kasar- lalu dengan sekejap berlari padanya, memggelamkan wajah Chaeyeon di dada bidangnya.

    "Kau, kenapa ..."

Chaeyeon berusaha menjauhkan tubuhnya yang begitu menempel dengan tubuh milik Jaehyun dengan cara mendorong dada bidang laki-laki itu. Tapi percuma, Jaehyun semakin memperdalam pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di puncak kepala Chaeyeon.

Ia hirup baik-baik aroma shampoo yang digunakan wanita itu- aroma stroberi yang ia rindukan.

Dengan hembusan napas yang lemah, Chaeyeon akhirnya mengalah dan membiarkan sahabat terbaiknya itu mendekap tubuhnya dengan erat. Toh, ia juga sedari tadi merasa kedinginan akibat angin sore yang menerpa.

Setelah tiga menit lamanya, Jaehyunpun menjauhkan tubuhnua memberi jarak diantara mereka. Ia kembali menatap manik mata gadis dihadapannya itu dengan wajah yang sendu. Menarik napasnya dalam untuk memberanikan dirinya mengeluarkan katabkata yang sejak lama, tidak bahkan sejak saat keduanya dipertemukan sepuluh tahun lalu.

Chaeyeon hanya mengeryitkan keningnya, mencoba menebak-nebak apa yang akan laki-laki itu ucapkan karena ia tahu, jika sudah begini, pasti Jaehyun akan membicarakan sesuatu yang serius padanya.

    "Ada apa? Bicaralah."

Ia kalah, tak bisa menebak isi pikiran Jaehyun sekarang. Sebelumnya, ia tak pernah tidak bisa membaca isi pikiran sahabatnya itu.

    "Aku menyukaimu."

...

Laki-laki bernama Kim Mingyu itu berjalan lemas masuk kedalam hotel yang notabennya adalah hotel milik ayahnya. Cucuran keringat membasahi kemeja putih yang ia kenakan. Sungguh, ia merutuki bis yang ia tumpangi tiba-tiba saja mogok ditengah dirinya sedang benar-benar terburu-buru sehingga mengharuskannya berjalan kaki dari sejauh dua kilometer.

Salahkan juga ayahnya mengapa ia tidak diberi izin untuk mengemudikan kembali mobil kesayangannya padahal ia kini sudah beristri, tapi tetap saja alibi itu tidak berhasil. Salahkan juga istrinya sendiri yang malah dengan senang hati jika berpergian tidak menggunakan mobil.

Omong-omong dengan istrinya sendiri- Jung Chaeyeon, Mingyu teringat dengan kejadian saat matahari pahi tadi menyambutnya. Terlintas dipikirannya tiba-tiba akan rupa bibir Chaeyeon yang berwarna merah muda lembab itu, ia tersenyum miris. Mengapa juga ia memikirkan bibir itu?

    "Aigoo ya ..."

Suara itu membuyarkan pikiran Mingyu akan gadis yang berstatus sebagai istrinya itu. Matanya beralih menatap seseorang yang ternyata itu adalah ibunya sendiri. Wanita paruh baya itu memakai gaun berwarna krem dengan sentuhan manik-manik disana sehingga terkesan lebih glamour.

Married Not Dating - Minchae [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang