Berjalan Bersama

129 10 2
                                    

Kehampaan yang kamu rasakan.
Kekosongan, sepi dan sendiri.

Adalah sinyal bahwa kamu belum sepenuhnya mengajak dirimu untuk bersama berjuang dan berbahagia dalam hidup.

(Afnan Syahirain)

Pernahkah kamu merasakan kekosongan yang benar-benar menyeramkan? Pernahkah kamu merasakan kehampaan yang yang begitu dalam? Pernahkah kamu merasakan kesepian yang panjang? Pernahkah kamu begitu?

Kamu sendiri sulit menjelaskan, kenapa bisa semua perasaan tak mengenakkan itu terus saja menerormu dari waktu ke waktu. Kamu merasa tidak ada, dan lalu merasa ada. Dirimu seperti berdiri dalam dimensi ruang ada dan tiada. Dan menyedihkannya adalah, hanya kamu yang mampu merasakannya.

Kamu merasa sepi, bahkan dalam keramaian. Kamu merasa kosong, bahkan dalam kumpulan tawa riang. Kamu merasa hampa, bahkan dalam lingkungan yang memberimu dukungan. Kamu merasa sendiri, bahkan dalam percakapan hangat orang-orang terdekat.

Rasanya, benar-benar buruk dan menyiksa. Kamu merasa seperti terbelenggu sendiri, kamu merasa dipenjara. Kamu sudah berusaha berteriak dan menangis sekuat-kuatnya, namun, tak ada satu pun yang mendengar apalagi peduli.

Seperti mayat hidup, kamu menjalani hidup dengan segala aturan dan tuntutan yang ada. Namun, kamu sama sekali tak mampu merasakan hasratmu tentang banyak hal. Kamu merasa tak tertarik dengan apapun. Kamu tidak tertarik lagi dengan perbincangan atau lelucon yang biasa kamu dengarkan dan lakukan, kamu tidak tertarik lagi dengan kebiasaan membaca buku dan bermain game, kamu tidak tertarik dengan lingkungan sekitar, kamu tidak tertarik dengan perasaan dan cinta, lawan jenis, romansa, kamu sungguh tak tertarik, kamu tidak tertarik lagi untuk melakukan banyak hal menyenangkan yang biasa kamu lakukan, dan kamu tidak tertarik lagi dengan dirimu dan kehidupanmu sendiri.

Ya, itu adalah dosa terbesar. Membiarkan diri sendiri tenggelam dalam perasaan sedih yang berkepanjangan. Aku tidak mengatakan kamu salah, aku tahu kamu pasti memiliki alasan dan pengalaman yang membuatmu menjadi benar-benar tak berdaya seperti itu.

Aku tahu di balik kesedihan, luka dan sakitmu itu kamu pasti sudah banyak berjuang. Berjuang agar tetap tertawa dan tersenyum pada banyak hal dan dirimu sendiri. Aku tahu, kamu berjuang keras agar tetap menjadi manusia yang memiliki banyak hasrat dan ketertarikan pada banyak hal.

Dan, aku sungguh tahu, kamu sudah berjuang semaksimal mungkin agar tetap menjadi manusia yang tahu rasa syukur. Ya, aku sungguh tahu, kalau kamu benar-benar berusaha ingin berbahagia. Kamu ingin bahagia, dan saat ini adalah waktunya.

Kita sama, aku pernah benar-benar merasakan semua perasaan dan sensasi yang sulit dijelaskan itu. Semenjak aku divonis oleh psikiaterku mengidap depresi.

Setelah itu, aku sulit menjelaskan, begitu banyak kejadian dan pengalaman baru yang benar-benar seperti sebuah keajaiban. Anggap saja–memang kenyataannya, aku diberi kesempatan kedua untuk hidup. Aku diberi jiwa dan hati yang baru untuk kembali dan benar-benar hidup. Dan ya, aku masih berjuang hingga sekarang.

Dalam perjalanan untuk menjemput kehidupanku kembali, dan menanggung akibat dari perbuatan lalaiku ini. Aku bertemu banyak orang-orang hebat dan penuh kasih. Aku dipertemukan banyak orang-orang yang luar biasa, tentang kisah hidup mereka yang mungkin kalau dibandingkan dengan kisah hidupku tidak ada apa-apanya.

Aku benar-benar merasa seperti serpihan debu. Kecil sekali. Di sisi lain pun aku sangat merasa malu, kenapa aku lalai begitu? Membiarkan diriku untuk terus hidup dengan kesedihan. Padahal, sedari dulu, aku tetap bisa memilih untuk bahagia, bukan?

Kamu tahu anime Tokyo Ghoul? Kamu tahu tokoh utama anime itu Ken Kaneki? Ya, begitulah. Aku senang menarik banyak hal yang ada di sekitar untuk menghubungkan beberapa titik yang sama dengan diriku. Hitung-hitung menghibur diri sendiri, kamu pasti tahu betul perjuangan Kaneki untuk berdamai dengan dirinya sendiri–si manusia setengah ghoul.

Kaneki memang pernah hidup dalam kegelapan. Tapi, berkat perjuangannya dan dukungan orang-orang yang tak henti memberinya semangat dan menyadarkannya agar tetap waras akhirnya ia bisa berdamai dengan banyak hal, termasuk dengan dirinya sendiri, tidak hanya itu, ia mengajak dirinya yang gelap dan kelam sekalipun untuk berjalan bersama mengobati luka dan kepahitan yang pernah ada.

Memang akhir yang indah, namun, perjuangan yang berat lagi panjang. Aku hatam betul apa yang Kaneki rasakan.

Dari kisah Kaneki, kita bisa mengambil sebuah pelajaran. Sesakit apapun luka itu, seperih apapun kehidupanmu, segelap dan sekelam apapun masa lalumu. Kamu tetap berhak menjadi lebih baik dengan jalanmu. Dan satu-satunya jalan agar dirimu mampu memilih untuk bahagia adalah dengan berdamai.

Dengan segala hal yang pernah terjadi dan meninggalkan bekas, dengan segala kesalahan dan dosa, dengan segala kekurangan. Ya, kamu harus mampu menerima kenyataan, bahwa kita tidak diciptakan untuk sebuah nilai kesempurnaan.

Tapi, kita diciptakan untuk terus belajar banyak hal bahkan dari kekurangan dan dosa sendiri, ada banyak pintu kebaikan dan kebenaran di sana yang sebenarnya belum tersingkap.

Kita dirancang untuk nilai kebaikan dan kebenaran, untuk nilai cinta dan kasih sayang. Perdamaian dan rasa saling menghargai. Itulah kita, maka semakin kita menjauh dari nilai-nilai itu kita justru malah akan semakin rusak.

Menyangkalnya, menghindarinya, berlari jauh, pada akhirnya dalam satu titik kamu akan berhenti dan benar-benar menyadari tentang sebuah kebenaran yang penuh dengan kejujuran soal dirimu dan kehidupan.

Aku yakin, satu waktu nanti kamu akan benar-benar lelah dengan semuanya. Kamu akan mulai berhenti menyangkal, protes, uring-uringan, mengumpat atau berlari untuk menghindar. Kamu akan berhenti untuk melakukan kebiasaan buruk itu mulai saat ini.

Dan, kamu akan mulai memilih untuk menerima, berdamai dan mengajak dirimu untuk berjalan bersama mengukir perjuangan juga kebahagiaan. Kamu tidak akan dipusingkan dengan gosip murahan, perbincangan buruk soalmu di belakang, kehidupan orang lain, ingin menjadi orang lain. Kamu sudah merasa 'Cukup' dan 'Selesai' melakukan banyak hal bodoh, sia-sia dan lalai terhadap banyak hal.

Kamu akan tersenyum lebar dan tertawa lepas dengan jiwa dan hati yang baru. Kamu bahkan bisa merasakan kebebasan dan betapa bahagianya hidup kembali.

Kamu akan katakan banyak hal positif yang membangun untuk dirimu. Menghindari banyak energi negatif yang ada di sekitarmu dengan jeli. Kamu akan lebih tegas dan toleran pada dirimu sendiri dan orang lain.

"Ya, inilah aku yang baru. Berjalan bersama diriku. Aku sudah berhenti menyia-nyiakan banyak hal saat ini. Aku sudah berhenti melakukan banyak hal bodoh, aku tidak mau lalai lagi. Dan akan kutanggung semua akibat dari kelalaianku saat ini dengan penuh tanggung jawab dan penerimaan. Aku memilih untuk bahagia, aku memilih begitu"

Ya, katakan hal itu pada dirimu dengan penuh ketegasan dan kalau perlu sambil bergaya keren—supaya kamu semakin percaya diri dan berani. Untuk berbahagia, jangan pernah kamu tunda-tunda. Karena itu, berjalanlah bersama dirimu segera, agar bahagiamu tak tertunda.      

Ini Semua Tentangmu | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang