1. The Past - Bae Jinyoung

261 8 19
                                    

Bae Jinyoung

Bae Jinyoung

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

You

Aku berjalan dengan sangat pelan menuju ruangan itu

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Aku berjalan dengan sangat pelan menuju ruangan itu. Ruangan yang menurut mereka sangat mematikan. Namun, tidak menurutku. Hal apa yang harus ditakuti dari pria kurus tinggi itu? Kecuali fakta bahwa ia adalah boss itu mungkin saja. Sebenarnya, aku benar-benar benci memasuki ruangan ini. Jika bukan karena paksaan pegawai lain dan alasan mereka, aku menjamin tak akan menginjakkan kakiku di ruangan ini.

Tok tok tok

"Masuk!" ucap seseorang yang ada di dalam dengan suara beratnya.

Aku pun melangkah masuk dengan ragu. Tunggu. Ragu? Bukannya tadi aku bilang aku tidak takut? Memang tidak. Tapi entahlah, aku menajadi gugup sekarang.

"Ma-maaf pak, a-ada beberapa dokumen yg perlu bapak tanda tangani." Hell! Kenapa aku gugup? Aku memaki dalam hati.

"Letakkan di sini." ucapnya. Tanpa mengalihkan pandangannya dari tumpukan dokumen di depannya.

"Ma-maaf pak, tapi dokumen ini harus segera ditanda tangani." kumohon. Kau tak boleh gugup di hadapannya.

Pria itu menoleh, dan mata gelapnya seakan mampu melubangi kepalaku saat ini juga.

"Kemari!" perintahnya.

Aku pun mendekat. Berdiri tepat di samping kursinya, sedikit membungkuk untuk membuka setiap lembar dokumen yang aku bawa, mencari dokumen mana yang harus ditandatangani. Namun, entah kenapa aku benar-benar merasa semakin gugup sehingga kegiatan kecilku terasa begitu sulit. Aku pun menoleh, dan benar saja. Pria di sampingku ini tengah menatapku dengan tatapan anehnya yang membuat aku ingin segera pergi dari ruangan ini.

 Pria di sampingku ini tengah menatapku dengan tatapan anehnya yang membuat aku ingin segera pergi dari ruangan ini

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Aku mempercepat gerakanku mencari dokumen itu ditumpukan kertas yang aku bawa dan dapat. Aku menemukannya.

"I-ini dokumennya pak." ucapku dengan tergagap. Oh ayolah, dia masih menatapku dengan mata tajamnya itu. Gadis normal mana yang tidak gugup.
Pria ini membaca sedikit dokumennya lalu menandatanganinya dengan cepat.
Aku benar-benar bersyukur. Jadi aku tak perlu terlalu lama di ruangan ini.

"Te-terimakasih Pak, sa-saya permisi." ucapku dengan sopan setelah dia menandatangani semua dokumen tadi.

Dengan terburu-buru, aku pun melangkah keluar. Namun niatku urung saat sebuah tangan besar menahan lenganku. Tak perlu bertanya lagi siapa pelakunya, karena hanya ada aku dan pria itu di sini.
Pria itu manarikku, membuatku terpaksa harus berhadapan lagi dengannya.
Ia menatapku dengan mata gelapnya. Tak ingin kalah aku pun balas menatapnya, meski sebenarnya aku gugup setengah mati.

"Ma-maaf pak, bi-bisakah anda melepaskan saya? Ba-banyak pekerjaan yang harus saya lakukan." ucapku, mencoba melepaskan cengkraman tangannya yang semakin kuat di lenganku.

"Kenapa kau selalu menghindariku?" tanyanya.

"Ku-kumohon lepas......."

"JAWAB AKU!" Bentaknya, sambil menarikku semakin mendekat.

"Bae-Bae Jinyoung kumohon." ucapku, memohon agar ia melepaskanku saat ini meskipun aku tahu itu mustahil.
Inilah yang membuatku benci ke ruangan ini. Aku tahu hal ini pasti terjadi.

"Tidak akan, sebelum kau menjawabku."

"Kau tau jawabannya."

"Apa hanya karena sebuah jabatan? Apa hanya karena itu kau menghindariku selama bertahun-tahun ini? Apa hanya karena itu? Apa itu masuk akal?" ia membentakku lagi.

"Jadi sekarang bisa kau lepaskan aku?" ucapku, sambil berusaha terbebas dari cengkraman tangannya. Bukannya terlepas, pria itu malah menariknya. "A-apa yang kau lakukan?" tanyaku tergagap.

"Menurutmu?" pria itu mendekatkan wajahnya. membuatku tak bisa berpikir dengan jernih sampai sebuah benda lembut bisa kurasakan di bibirku. Aku sontak menjauhkan wajahku dan..

Pllaak

Aku menamparnya. Bisa kau bayangkan? Aku menampar Bossku. Aku tak lagi peduli jika setelah ini aku dipecat.

"KAU GILA!" Bentakku.

Tapi Bae Jinyoung, tetaplah Bae Jinyoung

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


Tapi Bae Jinyoung, tetaplah Bae Jinyoung. Pria itu menarik tengkuku dan mempertemukan Bibir kami lagi. Aku memberontak dan mendorongnya dengan susah payah. Tapi fakta bahwa kekuatan pria lebih besar dari wanita membuat usahaku untu terlepas dari pria sialan ini sia-sia. Ia semakin menakan tengkukku dan memperdalam ciumannya.

Anthology Of My Short StoryNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ